Maumere, Ekorantt.com – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan badan usaha yang dikelola oleh pemerintah desa. Diharapkan BUMDes mampu mengembangkan usaha sesuai dengan potensi yang ada di desa setempat.
Adalah BUMDes Bersama Teguh Mandiri, sebuah BUMDes di Nele Urung, Kecamatan Nele, Kabupaten Sikka mengembangkan kerajinan dari bambu. Mengolah bambu menjadi mebel yang bernilai jual tinggi merupakan salah satu unit usaha BUMDes Bersama ini.
Dari bahan baku bambu, BUMDes Bersama Teguh Mandiri menghasil sejumlah perabot rumah tangga seperti tempat tidur, kursi, meja bambu, sofa, tirai bambu, pembatas ruangan, lampu hias, dan hasil kerajinan bambu lainnya.
Selain itu, BUMDes Bersama Teguh Mandiri memiliki unit usaha lain yakni unit usaha perdagangan dan unit usaha perkreditan.
Ditemui di ruang kerjanya pertengahan Februari 2021 lalu, Direktur BUMDes Bersama Teguh Mandiri, Yanuarius Hariyanto mengatakan, salah satu potensi lokal di Kecamatan Nele adalah bambu. Sia-sia saja kalau tidak dimanfaatkan. Untuk itu, potensi tersebut harus dikembangkan secara baik.
“Sejak dibentuk pada tanggal 12 Juli 2019, BUMDes bersama Kecamatan Nelle ini kami bangun dengan melihat potensi lokal yang ada, baik dari sumber daya alamnya maupun sumber daya manusianya. Dan unit usaha mebel bambu menjadi unit usaha unggulan di Bumdes Teguh Mandiri,” tutur Hariyanto.
Diakuinya bahwa usaha mebel bambu milik BUMDes Bersama Teguh Mandiri mengalami progres yang bagus. Permintaan tidak hanya dari dari Maumere, tapi juga dari luar daerah. Bahkan, permintaan dari kebupaten lain semakin hari semakin banyak.
Demi menjaga keberlanjutan usaha mebel, kata Hariyanto, pihaknya tengah membudidayakan jenis bambu dengan varietas lain sebagai upaya untuk menanggulangi kekurangan bahan baku.
“Kalau sumber daya manusia, ada orang yang ahli dalam mengelola mebel bambu di Kabupaten Sikka, dan itu orang Nele asli yang saat ini menjadi instruktur pelatihan di Dinas Nakertrans Kabupaten Sikka. Kami bangun BUMDes bersama ini dengan memanfaatkan potensi-potensi lokal yang ada ini,” terangnya.
Ditambahkannya bahwa modal awal dari BUMDes Bersama Teguh Mandiri berasal dari dana eks PNPM. Sementara dana desa masih belum bisa dialokasikan mengingat masih digunakan untuk program pemulihan ekonomi pada masa pandemi Covid-19.