Ruteng, Ekorantt.com – Dengungan gong dan gendang menandakan mulainya permainan caci.
Tubuh para penari pun meliuk-liuk sembari mengikuti pola bunyi gong dan gendang yang dipukuli para ibu-ibu di podium.
Walaupun terik matahari terus menyengat, para penonton semakin memadati lapangan Motang Rua, Kota Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Jumat (18/8/2022).
Mata penonton menjadi pusat perhatian ke para pemain caci. Sapu tangan terus berputar di atas kepala sambil gerakan pinggul dan sentakan kaki membuat lokasi tersebut semakin menyesak.
Caci merupakan nama tarian khas Manggarai yang ada di pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam tarian ini ada dua kubu yang akan bertarung.
Namun, dalam pertarungannya tetap satu lawan satu. Mereka akan saling berhadapan dan beradu ketangkasan. Yang satu memecut menggunakan larik (cambuk) dan satunya lagi menangkis menggunakan nggiling (perisai) dan agang yang terbuat tari bambu kecil (berbentuk busur).
Perisai ini berbentuk bundar, berlapis kulit kerbau yang sudah dikeringkan. Perisai akan dipegang dengan sebelah tangan, sementara sebelah tangan lainnya memegang busur penangkis. Selain itu, cambuk yang dipegang oleh penyerang juga terbuat dari kulit kerbau.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai, Fridus Buntanus mengemukakan kegiatan Caci merupakan komitmen bersama pemerintah daerah dalam memeriahkan HUT RI yang ke-77.
Pihaknya melibatkan 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Manggarai dengan klasifikasi ada yang sebagai meka landang (tamu), kemudian beberapa kecamatan lainnya sebagai ngara golo (tuan rumah).
“Sehingga tarian Caci merupakan permainan seni milik orang Manggarai yang sudah diwariskan secara turun-temurun,” ujarnya.
Busana
Tarian caci memiliki busana yang penuh pesona dan indah, sehingga tak heran pria Manggarai yang mengenakannya kelihatan perkasa dan penuh kejantanan.
Jenis pakaian yang digunakan di antaranya, panggal yang biasa dikenakan pada bagian kepala, terbuat dari kulit kerbau yang dilapisi kain khas adat Manggarai dan dihiasi ornamen seperti renda.
Jenis panggal berbentuk persegi empat dan pada bagian belakang ujungnya seperti tanduk kerbau yang berhiaskan bulu ekor kambing.
Kemudian nggorong atau giring-giring. Nggorong terbuat dari logam yang diikatkan pada pinggang pemain. Nggorong akan berbunyi pada saat pemain caci bergerak atau pada saat kelong. Mengenakan barang ini tentu menambah kegagahan pemain.
Selain itu ada kain songke. Kain ini berwarna hitam bercampur motif-motif bunga. Hal ini menjadi keindahan tersendiri bagi kain Songke Manggarai.
Kemudian ada tubi rapa, perhiasan manik-manik yang digunakan pada wajah. Dia akan bergantung pada dagu pemain caci.
Selain itu ada sapu berjenis destar. Sapu akan diikat atau dililitkan pada kepala dan berfungsi sebagai pelindung wajah. Kemudian selendang. Selendang ini berwarna kuning dan akan diikatkan pada pinggang.
Sementara itu, Ndeki merupakan aksesoris yang terbuat dari bulu ekor kambing yang berfungsi sebagai pelindung punggung.
Tidak hanya itu, ada juga sapu tangan ini berfungsi untuk memutar saat pemain Caci melalukan kelong. Sapu tangan juga biasa diikat di pinggang yang akan menghiasi Songke.