Ende, Ekorantt.com – Para petani kini memasuki musim panen tahun 2019. Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Ende terus mengembangkan optimalisasi Lumbung Pangan Desa untuk mendukung ketersediaan pangan dan mengatasi stabilitas harga, baik saat panen maupun pada musim paceklik nanti.
\
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Ende melalui Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan pada tahun 2019 menyangga 7 lumbung pangan yang dikelola Gapoktan pada 7 desa di Kabupaten Ende.
4 Gapoktan yang mendapat Dana DAK 2019 dengan alokasi 60 juta per desa itu, sebagai berikut Gapoktan Nua Dile Desa Dile, Kecamatan Detusoko; Gapoktan Mbei Mbao Desa Kamubheka, Kecamatan Maukaro; Gapoktan Sama Nara 2 Desa Tenda Ondo; dan Gapoktan Karya Harapan Desa Tendarea di Kecamatan Nangapanda.
Sementara itu, bantuan dari APBD II Kabupaten Ende berupa Beras 1,89 ton yang distribusikan untuk Gapoktan Maju Bersama Desa Puutuga, Gapoktan Nusa Bunga Desa Rengamenge, Gapoktan Laka Sama Desa Ratemangga dan Gapoktan Mbei Mbako desa Kamubheka.
Kabid Distribusi dan Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Ende Arkadius Payong kepada awak media di ruang kerjanya, Selasa (9/7/2019), menjelaskan bahwa pemberian bantuan kepada Gapoktan sebagai upaya mendorong kelompok tani untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat agar tidak terjadi krisis pangan.
Menurutnya, pergeseran pola tanam dari padi ladang maupun sawah ke tanaman perkebunan rakyat perlu disikapi dengan mengoptimalkan kelompok tani melalui pengelolaan lumbung pangan desa.
Gapoktan diharapkan menjadi wadah untuk mendukung petani dalam hal kesiapan pangan. Ia berharap, bantuan yang diberikan pemerintah harus dikelola dengan baik.
“Lumbung pangan itu tidak hanya mengejar keuntungan. Kehadiran lumbung pangan untuk menekan stabilitas harga dan penyediaan pangan pada saat paceklik,” ungkap Payong.
Walaupun belum menyentuh semua desa, Arkadius berharap pihaknya senantiasa berupaya untuk bersinergi dengan petani agar bisa mengatasi krisis pangan termaktub.