Maumere, Ekorantt.com – Ketika menerima surat Bupati Sikka perihal penetapan perpanjangan belajar di rumah bagi semua siswa mulai dari tingkat PAUD hingga SMA, Sirilus Maiku, guru kelas 3B SD Inpres Bertingkat Maumere berinisiatif mengunjungi muridnya dari rumah ke rumah.
“Setiap hari saya datangi lima murid. Menyerahkan buku pelajaran untuk siswa mengerjakan soal, mengumpulkan laporan pendidikan dan memberikan penjelasan materi,” kata Sirilus kepada Ekora NTT, Senin 21 April 2020.
Hal yang dilakukan, menurutnya efektif dan lebih mendekatkan pelayanan kepada anak.
“Lagi pula melalui layanan pesan WhatsApp rasanya kurang pas dan saya pikir sebaiknya mengunjungi dari rumah ke rumah”.
Sirilus menuturkan, berdasarkan surat Bupati Sikka poin 2 bagian c, ia menggunakan metode penugasan secara manual tiap hari dengan menyambangi 5 anak di rumah masing-masing.
“Hal ini saya lakukan karena sebagian dari orang tua anak tidak punya HP Android dan TV,” ujar Sirilus sambil merincikan sekitar 10 anak tidak memiliki HP Android sedangkan yang lainnya menggunakan telepon genggam milik kakak atau orang tuanya.
Sirilus merincikan, jumlah muridnya sebanyak 27 orang itu terdiri dari laki-laki 16 orang dan wanita 11 orang tersebar di Kota Maumere yakni di belakang Pasar Alok, belakang Mahardhika, belakang Kantor PU, depan SD Inpres Bertingkat, belakang kantor koperasi lama, Jalan Gajah Mada, belakang kantor camat Alok, dan wilayah Lingkar Luar.
Untuk murid kelas VI, lanjut Sirilus, para guru menanti di sekolah menanti orang tua datang antar dan ambil tugas.
“Kalau kelas bawah seperti kelas 3, saya buat kunjungan rumah karena banyak murid yang tidak paham mengoperasikan WhatsApp dan juga kendala pulsa data. Seandainya HP itu milik kakak atau orang tua berarti tidak maksimal juga digunakan,” ujarnya.
Sirilus punya kebahagiaan tersendiri karena ketika mengunjungi murid di rumah masing-masing, orang tua dan murid menyambut baik dan merasa senang.
“Saya merasa senang dan bangga karena guru datang mengunjungi saya di rumah dan langsung bertanya kesulitan yang saya alami ketika mengerjakan tugas,” kata Yosefina Wawin, murid yang tinggal di Lingkar Luar Maumere.
Yuven Fernandez