Perempuan dan Penyandang Disabilitas Belum Diperhatikan Secara Serius

Larantuka, Ekorantt – Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hadjon mengakui, kaum perempuan dan penyandang disabilitas belum diperhatikan secara serius.

Hal ini disampaikannya seperti yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Flotim, Abdur Razak Jakra saat acara Talk Show dan Pameran Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial dalam Adaptasi Perubahan Iklim, Rabu (30/1) di Hotel Gelekat Nara.

Menurutnya, hal ini dikarenakan beberapa faktor yakni, pertama, dari sisi penyandang disabilitas.

“Mereka masih menyembunyikan diri atau disembunyikan oleh keluarga dan lingkungan sehingga tingkat partisipasi mereka sangat minim,” jelasnya.

Kedua, adanya kesenjangan pemahaman, komunikasi dan kecurigaan dari penyandang disabilitas atau keluarganya terhadap mereka yang bukan penyandang disabilitas.

iklan

Ketiga, belum kuatnya kebijakan program untuk memastikan adanya mainstreaming gender dan inklusi sosial dalam internal lembaga pelaksana ataupun kerangka program itu sendiri.

Dan keempat, upaya inklusi sosial terkait perjuangan, pengakuan hak difabel, persepsi tentang keberadaan difabel sebagai aset, dan perluasan akses kaum terpinggirkan masih sebatas retorika.

Karena itu, Pemerintah Kabupaten Flores Timur berupaya untuk memastikan partisipasi kaum perempuan, penyandang disabilitas, dan inklusi sosial mulai dari tahapan perencanaan sampai pada pemanfaatannya.

Bupati Anton menjelaskan, kegiatan yang diinisiatifi oleh Yayasan Pengkajian dan Pengembangan Sosial (YPPS) Flotim ini menarik karena membantu upaya penguatan komunitas terhadap pengurangan resiko bencana dan dampak perubahan iklim.

Sedangkan tujuan yang hendak dicapai adalah membangun ketangguhan para pihak terkait di Kabupaten Flores Timur guna beradaptasi terhadap perubahan iklim, khususnya kekeringan.

Sementara itu, Ketua YPPS Kabupaten Flores Timur, Melki Koli Baran menyampaikan, kegiatan ini dibagi dalam tiga bagian.

Pertama seminar yang menghadirkan pembicara kunci, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Flores Timur, Ny. Lusia B.Gege Hadjon dengan topik “Gender dan Disabilitas dalam perspektif Flores Timur”.

Bagian kedua berupa Talk Show dan bagian ketiga diisi dengan Pameran.

Menurutnya, Talk Show dan Pameran dimaksudkan untuk membangun pemahaman bersama tentang gender, disabilitas dan inklusi sosial.

Di dalamnya akan ada sharing pembelajaran dan praktik oleh perempuan pejuang pangan serta mempromosikan berbagai hasil olahan pangan yang adaptif perubahan iklim demi memperkuat kejayaan pangan lokal Flores Timur.

“Harapan kami dalam kegiatan ini, ada kesepahaman peserta terkait gender, disabilitas dan inklusi sosial sehingga dapat diakomodir dalam pengarusutamaannya,” imbuh Melki.

“Peserta mendapatkan pembelajaran terkait ketangguhan perempuan pejuang pangan dalam menghadapi tantangan iklim dan diharapkan termotivasi dalam mendukung dan memperkuat kejayaan pangan lokal,” tambah Melki.

Hadir pada kesempatan tersebut, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah terkait, anggota Forkopimda Kabupaten Flores Timur, para camat, lurah dan kepala desa se-Kabupaten Flores Timur serta segenap perwakilan tokoh agama dan tokoh masyarakat.

TERKINI
BACA JUGA