Borong, Ekorantt.com – Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Kabupaten Manggarai secara khusus di kampung Lawir Rengkam, Kecamatan Pocoranaka Timur, Kabupaten Manggarai Timur seperti tak pernah lepas dari kopi. Sebelum memulai aktivitas sehari-hari, minum kopi semacam menjadi ritual pembuka yang tidak bisa tidak dilakukan.
Mungkin praktik minum kopi bukan hanya berlaku bagi orang Manggarai. Pecinta kopi di luar Manggarai pun pasti memiliki kebiasaan serupa.
Minum dan menikmati kopi seakan menjadi penyemangat bagi setiap pecandu kopi.
Meski minum kopi sudah menjadi kebiasaan umum, ada satu praktik yang sangat unik dalam tradisi minum kopi di kebudayaan Manggarai. Praktik itu kerap disebut dengan istilah toto kopi. Toto kopi biasanya dilakukan setiap selesai menikmati hidangan kopi.
Secara harafiah toto berarti memperlihatkan. Penafsiran dari istilah toto kopi adalah memperlihatkan bentuk gambar ampas kopi yang ditiris di dinding gelas.
Setelah tirisan, ampas kopi di dinding gelas yang sudah kering akan berbentuk seperti gambar. Gambar itu kemudian dibaca dan diterawang oleh seorang penerawang. Hasil terawangan disampaikan di tempat itu juga, sehingga semua yang ada bersama saat minum kopi bisa tahu dan nuansa diskusi pada saat lejong (bertamu) bisa dibangkitkan.
Menurut orang Manggarai, toto kopi mempunyai tujuannya sendiri. Toto kopi diyakini mampu melihat gambaran kehidupan, melihat rejeki, dan bahkan meramal masa depan, seperti jodoh dan lain-lain. Tradisi toto kopi juga bisa menjadi hiburan pelepas penat setelah aktivitas seharian.
Toto kopi adalah hal yang lumrah bagi orang Manggarai. Toto kopi cenderung diminati kaum perempuan, bahkan menjadi rutinitas setiap kali lejong (bertamu).
Kopi yang disuguhkan untuk toto kopi bukanlah semua jenis kopi. Toto kopi hanya boleh dilakukan dengan kopi lokal, bukan kopi kemasan yang biasa dijual di kios-kios.
Salah satu pecinta kopi, Yoseph Sudirman Watin, saat diwawancarai Ekorantt.com Minggu (29/09/2019) menjelaskan, toto kopi menjadi semacam ritual bagi orang Manggarai untuk meramal kehidupan di masa yang akan datang.
Menurut Watin, tradisi toto kopi bukan hanya dilakukan orang tua, tetapi tradisi ini bisa juga dilakukan oleh kaum milenial.
“Toto kopi bisa memprediksi kehidupan. Hasil prediksi itu bisa jadi kenyataan, bisa juga tidak” ungkap Kepala Dusun Gurung Turi itu.
Hal senada juga disampaikan Theresia Satria Y. Moses. Katanya, toto kopi menjadi bagian dari refreshing-nya orang Manggarai saat situasi jenuh dan membosankan.
Lanjutnya, bagi kaum milenial, toto kopi biasanya jadi ajang prediksi jodoh dan masa depan pendidikan bagi yang bersekolah.
Menurut Theresia, tidak semua orang bisa memprediksi gambar ampas kopi. Hanya orang-orang tertentu saja, yang sudah lama mempraktikan toto kopi yang bisa menerawang gambar ampas di gelas.
“Yang bisa memprediksi gambar ampas kopi itu hanyalah orang yang sudah lama berminat toto kopi” katanya.
Adeputra Moses