Bajawa, Ekorantt.com – Idealnya, dalam sebuah sistem pemerintahan yang demokratis, pemerintah mendengarkan suara rakyat. Akan tetapi, dalam kenyataannya, suara rakyat tak bisa terdengar lantaran pemerintah hidup jauh dari rakyat.
Mungkin atas dasar pikiran itulah, Pemerintah Kabupaten Ngada melalui Dinas Pertanian (Distan) Ngada melakukan live in atau tinggal bersama rakyat petani di Kecamatan Golewa Barat sejak Senin (16/12/2019) hingga Rabu (18/12/2019).
Peserta live in, yang terdiri atas Kepala Distan Ngada Paskalis Wale dan para penyuluh pertanian di Kabupaten Ngada, menyebar di seluruh desa di Kecamatan Golewa Barat. Setiap tim dibagi di setiap desa.
Ada pun tujuan kegiatan live in adalah menunjukkan teladan tindakan nyata pemerintah hidup bersama masyarakat petani. Dengan hidup langsung bersama rakyat petani, pemerintah mampu mengalami dan merasakan kendala masyarakat petani di Kecamatan Golewa Barat, khususnya di bidang pertanian Hortikultura.
Kepala Distan Ngada Paskalis Wale saat dihubungi Ekora NTT, Selasa (17/12/2019) menjelaskan, spirit yang Distan Ngada bangun adalah spirit ingin maju bersama. Kegiatan live in didasari atas sebuah permenungan yang sangat dalam tentang pola pendekatan pembangunan yang mudah dan murah diperoleh masyarakat.
“Ini sebenarnya sebuah paradigma yang harus diterapkan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Kami harus datang ke mereka, duduk, dengar, dan berbicara dengan mereka,” ungkap Ally, demikian pria asal So’a ini biasa disapa.
Di samping itu, demikian Paskalis, live in sesungguhnya mempunyai nilai edukasi tentang pentingnya pemerintah hadir untuk menjamin keberhasilan usaha petani dan mengajarkan banyak hal sesuai perkembangan teknologi pertanian.
Menurut Paskalis, Distan Ngada membangun spirit pertanian berbasis pertanian ramah lingkungan atau 3 G, yaitu Go Clean, Go Green, dan Go Organic. Pihaknya menggelar teknologi pengolahan tanah dan teknologi pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati.

Dalam pertemuan bersama masyarakat di Aula Desa Dizi Gedha, Selasa (17/12/2019), Egild Johanes, Kepala Seksi Pengolahan Pemasaran Hasil Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Ngada menegaskan, pemerintah hadir di tengah masyarakat Kecamatan Golewa Barat untuk mendengar, melihat, dan merasakan secara langsung kegiatan pertanian Hortikultura di Kecamatan ini. Golewa Barat sendiri merupakan salah satu wilayah kontributor horti terbesar di Kabupaten Ngada.
Egild Johanes mengharapkan, para petani Hortikultura di Golewa Barat mulai menerapkan sistem pertanian ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk dan pestisida organik. Sebab, pupuk organik bersifat ramah lingkungan dan aman dikonsumsi manusia.

Pada kesempatan tersebut, masyarakat Desa Dizi Gedha bersedia menerapkan dan mengembangkan pertanian ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk dan pestisida nabati. Mereka mengharapkan bimbingan para penyuluh pertanian dari tahap awal sampai tahap pasca panen. Pemerintah juga diminta menyediakan pupuk organik sebagai salah satu kebutuhan para petani.
Selain melakukan diskusi, tim live in Dinas Pertanian Kabupaten Ngada dan masyarakat Desa Dizi Gedha mengunjungi kebun tomat dan kebun cabai milik Kepala Desa Dizi Gedha.
Kepala Desa Dizi Gedha Wilhelmus Wele mengungkapkan, dia sudah menggunakan pupuk organik di kebun cabai dan tomat miliknya.
Soa Bai Narisz