Merugi saat Pandemi, Petani Cabai di Nangapanda-Ende kembali Bangkit

Ende, Ekorantt.com – Pembatasan aktivitas selama pandemi Covid-19 berdampak pada terbatasnya akses pasar. Akses pasar yang terbatas itu berdampak pada meruginya sejumlah petani cabai di Desa Uzuzozo, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende.  

Damianus Nangge, salah satu petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Maju Bersama yang dibentuk oleh Caritas Keuskupan Agung Ende, mengatakan bahwa dirinya bersama petani yang lain terpaksa menghentikan sementara budidaya cabai dan tanaman hortikultura lainnya selama pandemi Covid-19.

“Ini sudah jalan dua tahun. Pada masa corona, kami hentikan budidaya karena beberapa pasar tutup dan akses keluar masuk wilayah susah. Dulu sebelum corona pendapatan kami besar,” kata Damianus saat ditemui di lokasi kebunnya di Kampung Gomo, 10 kilometer dari pusat ibu kota Kecamatan Nangapanda, 25 Juli 2020 lalu.

Saat melihat dari dekat lokasi kebunnya, nampak ribuan tanaman cabai kering dan tak terawat.

Kini, ia bersama anggota kelompok harus memulai lagi usaha setelah pemerintah menetapkan masa adaptasi kebiasaan baru.

iklan

“Sekarang kami baru mulai lagi. Rencananya kita perluas lahan hingga 5 hektare. Kita butuh sentuhan pemerintah, baik pendampingan maupun dana,” harap Damianus.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA