Jalan Erwin Yuan Melestarikan Tenun NTT

Kupang, Ekorantt.com – Wanita paruh baya itu duduk menghadap alat tenun tradisional. Jari-jarinya lincah merajut lembaran kain tenun ikat. Begitulah rutinitas Maria Felixia saban hari. Tergabung dalam Kelompok Tenun Ikat Maumere Wenda, Mama Maria, demikian dirinya disapa, menjadikan tenun sebagai tonggak ekonomi keluarga sejak sang suami dijemput maut pada tahun 2002 silam.

Pemandangan yang ditunjukkan Mama Maria sudah menjadi pengalaman langka. Bahkan, hal itu jarang terlihat di kampung-kampung. Menenun disamakan dengan pekerjaan orang tua yang sudah tergolong renta nan ringkih.

Sedangkan anak-anak muda telah bergeser ke matapencaharian lain. Selain dinilai kurang menjanjikan, pilihan kerja sekarang lebih bervariatif. Pekerjaan kantoran punya daya yang lebih memikat ketimbang ‘berkotor tangan’ dengan menenun.

Sangat mungkin budaya menenun hanya menjadi cerita masa lalu kalau tak ada penerus. Tapi kondisi tersebut tak bisa dibiarkan begitu saja oleh orang seperti Erwin Yuan.

Dalam bincang-bincang bersama Ekora NTT pada 27 Desember 2020 lalu, Erwin menceritakan, dirinya tertarik pada tenun NTT saat bertugas sebagai penerima tamu dan mengenakan kain tenun dalam ajang Sail Komodo di Labuan Bajo pada tahun 2013 silam. Untuk kepentingan koleksi, dirinya membeli beberapa kain tenun kala itu.

iklan

“Saya bawa pulang untuk koleksi. Saya beli lagi yang lain. Semakin banyak kain saya koleksi, lalu mau dibuat apa? Coba kontak penjahit supaya jahit sesuai dengan selera saya. Dan karya pertama yang dibuat adalah kemeja untuk laki-laki. Bagus juga hasilnya,” tuturnya.

Pada tahun 2014, pengasuh Timor Creatif People (TCP) ini mulai bekerja sama dengan perancang busana dan pegiat UKM di bidang tenun. Mereka berkolaborasi dengan menyelenggarakan fashion show di Kota Kupang dalam banyak kesempatan.

Erwin belum puas. Dirinya bermimpi untuk punya jenama (brand) sendiri dalam dunia fashion show, sebagaimana yang terpatri dalam benaknya sejak kecil.

“Karena saya pecinta fashion sejak kecil, dan peluang yang sangat besar ketika saya cinta tenun dan tercetus ide untuk bisnis fashion yang masih jarang di NTT,” ungkap Erwin.

Barulah pada 17 Juli 2017, tamatan sosiologi Universitas Nusa Cendana Kupang ini merintis jenama sendiri bernama ‘Padu Padan Tenun’. Kekayaan tenun NTT kemudian digali dan diangkat dalam rancangan busana yang khas dan eksotik.

“Saya berpikir, kapan lagi nih. Kita lebih kenal dan tertarik dengan designer di Jakarta. Kenapa di NTT tidak ada? Apalagi tenun NTT sangat indah dan merupakan mahakarya yang luar biasa dimana diciptakan oleh tangan para mama penenun dengan berbagai macam motif dan ciri khasnya,” terang Erwin.

Busana hasil rancangan Erwin tergolong khas dan unik. Yang membedakan rancangan busana lain dengan Padu Padan Tenun, kata Erwin, adalah bahannya. Rancangan buatannya tidak meluluh kain tenun, tapi sudah dimodifikasi dengan bahan lain seperti lurik Jawa, denim, dan serat kayu.

“Saya memadu-madankan tenun dengan bahan-bahan lain. Hasilnya seperti jaket bomber, kimono Padu Padan Tenun. Kebetulan pelanggan lebih banyak order jenis itu,” kata Erwin.

Promosi Lewat Medsos

Erwin gencar mempromosikan busana rancangannya melalui media sosial (Medsos). Pada dinding akun facebooknya, Erwin selalu menampilkan produk-produk terbaru dari Padu Padan Tenun. Demikian pula pada instagram @padupadantenun. Aplikasi berbagi foto dan video ini membuka peluang bagi orang untuk melihat busana rancangan terbarunya.

“Kita sudah punya tim dengan masing-masing tugas. Setelah dirancang, busana kemudian kita promosi dengan pakai model anak muda kita. Lalu diposting di media sosial,” sebut Erwin.

Erwin juga kerap terlibat dalam acara fashion show, baik yang diselengarakan di Kota Kupang maupun di kota-kota lain. Cara ini juga dirasa ampuh dalam memperkenalkan produk tenun NTT kepada khalayak.

“Kita juga angkat bakat anak-anak muda. Biar mereka paham entertainment. Kita promosikan potensi UKM, promosikan pariwisata kita dalam satu paket. Pasti hasilnya luar biasa,” cetusnya.

Kian Mendunia

Tak dinyana, nama Padu Padan Tenun melambung. Berkat konsistensi dan aksi promosi yang efektif, Erwin berhasil membuat tenun NTT naik kelas. Dari sekadar kain tenun biasa hingga sejajar dengan nama-nama busana besar lainnya.

Semisal, jaket bomber dan kimono cardigan sangat diminati oleh kalangan kelas atas. Mereka tak tanggung-tanggung merogoh kocek demi merengkuh busana khas a la Padu Padan Tenun.

Nama Erwin pun mulai dikenal oleh pencinta mode, terkhusus di NTT. Bahkan, hasil karyanya kian mendunia. Sejumlah rancangannya seperti kameja, jas, jaket bomber, dan kimono cardigan telah dipakai beberapa kalangan atas di NTT juga di luar NTT.

Sampai sekarang, rancangannya sudah tersebar di NTT dan menjangkau wilayah di luar NTT seperti Bandung, Sumatera, Sulawesi, Papua, Surabaya, Malang, Lampung, Jakarta, Yogyakarta, dan Bali. Pasar luar negeri juga sudah dijajaki seperti Australia, Korea, London, dan Amerika.

Erwin sangat gembira dengan apresiasi dan dukungan masyarakat terhadap dirinya. Meski begitu, masih banyak mimpi yang ingin diraihnya pada masa mendatang.

“Baju dibikin untuk pribadi juga dirayu pelanggan untuk dibeli. Saya terpaksa kasih dengan berat hati. Tapi saya juga senang karena mereka senang dengan karya saya. Doakan saya ke depannya,” tutur Erwin.

Jasa Pengiriman

Di balik keberhasilan Erwin, ada banyak pihak yang mendukung dengan caranya masing-masing. Sebut saja jasa pengiriman JNE Express yang dipakainya untuk mengirim pesanan busananya.

Disadarinya,  jasa pengiriman logistik JNE Express punya andil bagi usaha Erwin, sekurang-kuranya untuk pengiriman produk ke seluruh penjuru tanah air. Erwin bilang, dirinya memakai jasa JNE untuk pengiriman paket sudah sejak lama.

“Selama ini memuaskan dan sesuai waktu pengiriman. Ditingkatkan lagi dalam pelayanan setiap daerah. Bagusnya, ada pelayanan penjemputan paket dari customer sehingga mempermudah bagi customer yang tidak bisa mengantar paketnya langsung,” kata Erwin.

Sementara itu, Head Of Sales Marketing JNE Kupang, Fuad Rofiq kepada Ekora NTT pada 27 Desember 2020 mengatakan, JNE Express pada prinsip mendukung dan menopang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di daerah-daerah.

“Kita dukung pelaku UKM untuk terus berkembang. Khusus di NTT, banyak pelaku UKM yang menggunakan jasa kita. Erwin Yuan sudah biasa kirim barangnya. Meskipun belum ada data tentang UKM, tapi kita bisa pastikan para pelaku UKM sudah manfaatkan jasa logistik,” tuturnya.

Pembukaan kantor JNE di beberapa wilayah NTT, kata Fuad, terus dilakukan demi memperlancar pengiriman barang dari pelosok ke pelosok dalam lingkup wilayah Indonesia.

“Kita juga terus menjalin kerja sama dengan teman-teman pelaku usaha di sini. Kita kolaborasi bersama untuk kemajuan daerah. Kita tahu bahwa persentase UKM kita cukup banyak,” tutupnya.#jne #jne30tahun #connectinghappiness #30tahunbahagiabersama

TERKINI
BACA JUGA