Labuan Bajo, Ekorantt.com – Berada jauh dari rumah atau keluarga tentu bukan hal mudah. Pasti ada saat di mana Anda merindukan rumah dan ingin pulang, tapi keadaan memaksa Anda untuk bertahan. Begitu pula saat ingin makan. Anda pasti menginginkan masakan buatan mama.
Tapi Anda tak perlu cemas. Warung Brother’s akan menyembuhkan rasa kangen Anda. Warung ini terletak di Kampung Ujung, Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Pemandangan eksotis memanjakan mata membuat Anda betah saat berada di sini. Di sore hari Anda akan menikmati sunset yang mengitari gugusan pulau kecil di lautan Labuan Bajo.
Bila malam hari Anda akan melihat cahaya lampu dari kapal wisata juga perahu motor nelayan.
Sardianto (40), salah satu pengusaha warung itu menuturkan, pemberian nama Warung Brother’s karena dimiliki dan dikerjakan oleh empat orang bersaudara.
“Saya Rahmat, Arifin dan Dani. Kami empat bersaudara yang mem buka usaha ini,” ujarnya.
Konsep Warung Brother’s, kata Sardianto, adalah mengangkat kuliner dari pinggiran, menuju standar Eropa.
“Kuliner itu kadang identik dengan jualan di pinggiran jalan, tempat-tempat yang 4 kadang tida terawat, tetapi kami mencoba mengangkat itu dengan konsep yang berbeda,” ujarnya.
Pria asal Reo, Kabupaten Manggarai Timur ini menjelaskan, menu yang disajikan khas Flores. Sehingga pengunjung tidak merasa asing saat mencicipinya.
Setiap Rabu malam, ungkap Sardianto, Warung Brother’s akan melakukan special buffet dinner. Konsep ini untuk memperkenalkan menu-menu khas Flores kepada konsumen.
“Menu ini sangat beda dengan yang kita sajikan di hari yang lain. Nanti dibuka pukul 18.30 Wita hingga 20.30 Wita. Makan sepuasnya cuma bayar Rp50.000/orang,” jelasnya.
“Buffet dinner juga merupakan malam untuk perempuan. Anda bisa makan bareng pacar, teman, dan keluarga. Makan sepuasnya. Kita orientasinya bukan hanya profit tetapi social oriented,” tambahnya.
Sardianto menambahkan, bagi pengunjung yang berdomisili di Labuan Bajo akan diberi diskon lima persen dari harga.
Beberapa menu spesial di Warung Brother’s, diantaranya, Cumi Lada Tinta, Tete Lomak, Tokobo, Molas Reo, Lako Cama dan AE Wando.
Baginya, pemuda tidak boleh menjadi penonton tetapi menjadi pelaku ekonomi ke depan.
“Kita punya tanah dan kota. Tapi tidak boleh jadi penonton. Harapan saya anak-anak muda kreatif Labuan Bajo bisa buka usaha,” pintanya.
Sandy Hayon