SPNF SKB Sikka Tawarkan Pendidikan Kesetaraan

Maumere, Ekorantt.com – Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF), Sanggar Kegiatan Belajar ( SKB), Kabupaten Sikka, menawarkan pendidikan kesetaraan dengan program paket A, B, dan C

Program dengan slogan melayani yang tidak terjangkau dan menjangkau yang tidak terlayani ini menghadirkan tutor dan pamong belajar yang kompeten.

“Di SPNF SKB Sikka terdiri dari lima pamong belajar ASN dan 18 tutor yang berkompeten dan memiliki basic disiplin ilmu dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,” ujar Kepala SPNF SKB Sikka, Yosefa Kolin, kepada Ekora NTT di ruang kerjanya, Sabtu (24/4/2021).

Kepala SPNF SKB Sikka Yosefa Kolin. (Foto: EkoraNTT / Yuven Fernandez)

Ia mengungkapkan, pada tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 123 peserta didik usia lebih dari 21 tahun mengikuti program paket C setara SMA. Kegiatan dilakukan sore hari. Mereka juga sudah mengikuti ujian pada 22 Maret 2021 – 27 Maret 2021 lalu.

“Pengumuman hasil ujian paket C setara SMA akan diumumkan tanggal 3 Mei 2021 mendatang,” ujar pamong belajar senior yang bekerja di SPNF SKB Sikka sejak tahun 2003 ini .

iklan

Sementara paket B setara SMP berjumlah 61 peserta melaksanakan ujian pada tanggal 19 April -24 April 2021. Paket A setara SD berjumlah 20 orang. Ujian direncanakan akan dilakukan pada 10 Mei 2021 mendatang.

Jebolan FKIP Prodi Bahasa Inggris Undana Kupang ini juga mengaku bangga. Sebab alumni SPNF SKB Sikka telah menghasilkan tiga suster, frater serta seorang yang telah meraih S2 dan akan direkrut menjadi dosen. Selain itu output paket A dan B juga menjadi ABK, kapten kapal, cleaning service, sekretaris desa, satpam, dan kader desa.

“Keberhasilan yang diraih alumni dari SPNF SKB Sikka yang terakreditasi B ini sebenarnya sebagai contoh bahwa peserta didik yang mengenyam pendidikan di satuan pendidikan non formal tidak kalah dengan peserta didik Formal,” ungkap Yosefa.

Ibu asal Waibalun Flotim ini menuturkan, SPNF SKB Sikka mengusung visi terwujudnya program percontohan dan pengendalian mutu sehingga tercipta masyarakat cerdas, terampil, mandiri, sehat dan berakhlak mulia. Sedangkan misi, melaksanakan dan menyelenggarakan program pendidikan non formal yang terdiri dari pendidikan keaksaraan, pendidikan lesetaraan paket A, B, C, kursus, dan life skill.

Life skill jelas Yosefa, merupakan program unggulan yang diberikan kepada peserta didik paket C dan paket B adalah ketrampilan las dan menjahit. Sedangkan paket A menenun .

Sementara itu, Tutor Bahasa Indonesia, Magdalena Malar, meminta agar mindset masyarakat tentang kehadiran SPNF SKB harus diubah.

“Jangan menganggap peserta didik yang dibimbing di SPNF SKB itu beda dengan pendidikan formal dan hanya mendapatkan ijazah. Padahal dibekali dengan ketrampilan yang inovatif untuk menjawabi tuntutan zaman,” ujarnya.

Menurutnya para peserta didik SPNF SKB Sikka memiliki kemampuan dan bakat yang sama seperti pelajar di satuan pendidikan formal. Namun, keadaan ekonomi orang tua yang membuat mereka terpaksa berhenti bersekolah.

“Yang penting bagi tutor adalah memberikan motivasi kepada peserta untuk rajin belajar dan selalu hadir mengikuti kegiatan dan belajar ketrampilan yang didampingi para tutor karena dengan mengantongi ijazah akan merubah nasib khususnya bagi yang sudah bekerja,” ujar alumni SPNF SKB Sikka ini.

Yuven Fernandez

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA