SFFive Beri Pelatihan ‘Creative Capacity Building’ bagi 25 Peserta di Sikka

Maumere, Ekorantt.com – SFFive (Share For Five) memberikan pelatihan Creative Capacity Building bagi 25 perwakilan dari komunitas, pengelola destinasi wisata, dan pegiat ekraf Kabupaten Sikka di Aula Wailiti Beach Hotel, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, selama dua hari, 8-9 Oktober 2021.

SFFive (Share For Five) merupakan sister project dari Shoes For Flores (SFF), sebuah gerakan sosial yang diinisiasi oleh sekelompok anak muda di Maumere. Sejak dibentuk tahun 2014, SFF fokus pada pendidikan dan bencana alam. Sudah terselenggara 22 kegiatan sosial dan 11 program pemberdayaan.

Sementara SFFive  dibentuk pada 2018 dengan fokus pada program pemberdayaan SDM. Dengan mengusung lima pilar yakni educative, creative, inspirative, inovative, dan colaborative, SFFive  telah banyak melakukan kegiatan pelatihan dengan kolaborasi bersama kementerian dan lembaga pemberdayaan lainnya.

Creative Capacity Building kali ini dibuka oleh Pimpinan Cabang BRI Maumere, Nurdin yang juga merupakan salah satu sponsor kegiatan tersebut.

Nurdin mengatakan, BRI memiliki kepedulian khusus terhadap pelaku UKM. Sejumlah produk dan layanan BRI sangat ramah dengan pelaku UKM. Selain BRI, kegiatan ini juga disponsori oleh KSP Kopdit Pintu Air, Wailiti Beach Hotel dan Wings Food.

iklan

Hadir sebagai pemateri Valentino Luis, Rully Said, Rini Kartini.

Valentino Luis yang juga  pendiri SFF membawakan materi tentang cara membuat profil bisnis. Bagaimana sebuah profil bisnis yang baik dan diminati mitra bisnis.

Valen mengatakan, pentingnya sebuah profil bisnis sebagai penentu tercapainya sebuah presentasi bisnis.

Rully Said yang merupakan layouter Surat Kabar Ekora NTT menjelaskan betapa pentingnya tampilan sebuah proposal demi menarik perhatian pembaca. Otomatis bisa mencapai target yang dituju.

Tampilan proposal harus sederhana, tidak rumit, namun menarik, kata Rully.

Rini Kartini, Akademisi di UNIPA Indonesia membawakan materi tentang presentasi bisnis. Bagaimana mempresentasikan bisnis atau profil komunitas sehingga diminati mitra bisnis atau komunitas.

Misalnya keunggulan-keunggulan sebuah produk, lembaga, atau komunitas. Apa yang berbeda dari komunitas tersebut, sehingga menjadi sesuatu yang spesial. Bahasa tubuh dan intonasi suara yang tepat juga sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah presentasi. Demikian penjelasan Rini.

Para peserta pelatihan Creative Capacity Building yang diselenggarakan oleh SFFive

Para peserta tampak antusias. Agustina Rada, sebagai pelaku UMKM Sikka ia merasa bahagia dengan adanya pelatihan tersebut.

Menurutnya, pelatihan ini sangat berbeda dari pelatihan-pelatihan yang pernah ia ikuti sebelumnya. Pelatihan ini mengajarkannya untuk membuat profil perusahaan yang sudah lama ia rintis.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Sanggar Budaya Doka Tawa Tana, Kletus Beru. Ia yakin ke depan dirinya bisa membuat proposal bisnis yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

“Saya berterima kasih kepada panitia karena sebelumnya saya jatuh bangun dalam membuat proposal. Setelah mengikuti acara ini saya banyak menguasai materi. Semoga kegiatan seperti ini dapat berlanjut terus,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua SFFive, Jefrison Leo mengatakan bahwa SFFive mendukung teman-teman komunitas dan pelaku UKM agar dalam membuat profil bisnis dan komunitas yang baik.

Diakui Jefri, teman-teman di Maumere memiliki banyak gagasan hebat. Hanya kurang dipresentasikan dengan baik.

“Teman-teman di Maumere hebat-hebat. Tinggal kita bantu untuk membuat profil bisnis atau usahanya,” kata Jefri.

TERKINI
BACA JUGA