Maumere, Ekorantt.com – Sebanyak 23 pelajar SMK Talibura telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan [PKL] di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT. Para pelajar yang telah menyelesaikan PKL ini adalah jurusan Agribisnis Unggas. Mereka semua merupakan pelajar Kelas XII angkatan tahun ajaran 2021/2022.
PKL yang berlangsung selama kurang lebih dua bulan itu tersebar pada dua kelompok tani yakni kelompok tani Suka Maju di Desa Nebe dan kelompok tani Rureo di Desa Talibura dibawah asuhan BPP Talibura. Dalam rentang waktu itu para pelajar telah memadukan teori yang mereka terima di sekolah dengan kerja-kerja lapangan.
Momentum pelepasan peserta PKL berlangsung di Aula Desa Bangkoor, Jumat [5/11/2021]. Hadir dalam kegiatan itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Martinus Atanasius, Ketua Program Agribisnis Ternak, Kepala Desa Bangkoor Rober Lewuk bersama staf, Kepala BPP Talibura Yoseph Tote bersama penyuluh pertanian, Ketua Kelompok Suka Maju Nong Lehan.
Ketua Kelompok Tani Suka Maju, Nong Lehan memotivasi kepada para pelajar setelah tamat dari SMK agar bisa menjadi peternak sukses. Ilmu yang didapatkan di sekolah dan selama PKL dua bulan dapat diterapkan di tempat lain.
Menurutnya, pendidikan karakter harus diutamakan. Setelah tamat minimal harus punya miniatur usaha skala kecil untuk terus melatih atau mengasah diri sendiri. “Kalau mau menjadi peternak yang sukses harus mulai dari hal yang kecil,” tutur Nong Lehan.
Ia berharap kedepan tidak hanya PKL saja tetapi praktek harian atau mingguan itu bisa, selain praktek di sekolah bisa turun praktek di kelompok-kelompok tani di wilayah Talibura dibawah asuhan BPP.
Kepala BPP Talibura, Yoseph Tote mengingatkan kepada para pelajar agar dapat mengembangkan ilmu yang diperoleh selama praktek lapangan pada proses pembelajaran selanjutnya.
Dikatakan bahwa BPP dan SMK Talibura berada di dua wilayah kecamatan tetapi setiap tahun PKL di luar wilayah Talibura dan Waiblama.
“Kami kecewa kenapa PKL harus keluar, sementara BPP ada di Talibura. Pesan kami kepada SMK kalau boleh ditahun-tahun berikut dalam kaitan dengan program PKL libatkan kami penyuluh dan pengusaha yang ada di kecamatan Talibura sehingga kita bangun kerjasama yang baik kedepannya,” kata Yosep.
Pendidikan Vokasi
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Martinus Atanasius menjelaskan, program yang kini diluncurkan oleh pemerintah dengan pendidikan vokasi itu menginginkan pelajar SMK harus lebih banyak di masyarakat untuk kelompok tani atau mereka berada di dunia kerja atau dunia industri [idukata].
Rumah vokasi yang dibentuk pemerintah, kata Martinus, adalah sebagai sebuah jembatan bagi SMK dan idukata dalam implementasinya bagaimana menyelasarkan sesungguhnya kegiatan mulai dari penyelarasan kurikulum sampai pada beberapa kegiatan praktek sehingga tidak ada lagi berjalan masing-masing antara idukata atau pelaku usaha dengan pihak SMK.
“Kita berharap kedepannya mungkin daerah kita ada menjembatani sehingga suatu ketika SMK Talibura dalam rumusan kurikulumnya tidak berdiri sendiri tetapi melibatkan para penyuluh, pelaku usaha apa yang menjadi kebutuhan para pelajar kami kedepannya setelah mereka tamat,” katanya.
Ia menambahkan bahwa materi atau kompetensi yang tidak relevansi dengan kebutuhan saat ini ditiadakan sehingga materi yang diasuh pelajar sesuai dengan kebutuhan jaman atau kebutuhan dunia kerja saat ini agar ada keselarasan antara pihak penerima kerja atau pihak idukata.
Ia berharap ke depannya adanya kerjasama yang melibatkan para pelaku usaha dalam rumusan proses kurikulum sehingga dapat sinkron antara dunia usaha dan dunia pendidikan. Diharapkan juga ke depannya fokus kegiatan PKL SMK Talibura di sekitar wilayah Kecamatan Talibura dan Waiblama.