Heboh, Paguyuban Nekmese TTU Gelar Lomba ‘Dansa Tombak’ di Maumere

Maumere, Ekorantt.com – Paguyuban Nekmese TTU Nara di Maumere gelar lomba dansa saat acara Natal dan Tahun Baru (Nataru) bersama pada Minggu (16/01/2022).

Lomba dansa legenda yang digelar di halaman rumah Apolinaris Akoit, tepatnya di Lorong Laboratorium Nusantara, Iligetang-Maumere itu diberi nama Lomba Dansa Tombak Terheboh.

Acara sederhana bernuansa kekeluargaan yang dirancang apik ini menghadirkan 6 (enam) pasangan dansa tombak yakni pasangan Maxi Usfinit-Maria Nona Benta, pasangan Markus Akoit-Betty Besan dan pasangan Frengky Tikneon-Walde

Kemudian tampil juga dari pasangan Octo Banusu-Natalia dan pasangan Kun Funay-Patricia Nona serta pasangan Ferdi Nino-Nova.

Meski Kota Maumere diguyur hujan dan terdapat sejumlah titik genangan air di halaman rumah itu, tidak menyurutkan semangat para pasangan untuk menunjukkan goyangan dansa terhebohnya.

iklan

Tim juri saat Lomba Dansa Tombak Terheboh itu diambil dari Paguyuban Kuan Kefa-Maumere (KKM) yakni Yuven Fernandez, Willy Kolo dan Egidius Neonbeni.

Lomba dansa yang dipandu Egi Neonbeni menghadirkan lagu dansa tombak dan salah satu penilaian adalah setiap pasangan harus menunjukkan kelincahan dalam berdansa dan menunjukkan kehebohan dengan goyangan tubuh yang lincah berlangsung selama 3 menit.

Tim juri akhirnya memutuskan peraih juara Lomba Dansa Tombak Terheboh masing-masing pasangan Markus Akoit- Bety Besan meraih juara I.

Sedangkan posisi II diraih pasangan Maxy Usfinit-Maria Nona Benta dan pasangan Octo Banusu-Natalia meraih juara III. Ketiga pasangan juara itu mendapatkan hadiah berupa uang.

Ketua Paguyuban Nekmese TTU Nara-Maumere Markus Akoit mengatakan lomba dansa tombak terheboh ini dilaksanakan untuk menambah keakraban dan persaudaraan pasangan keluarga TTU di perantauan.

“Kita perlu mewarnai Nataru dengan acara dansa tombak yang sudah menjadi kebiasaan setiap kali pesta di kampung halaman Timor Tengah Utara. Dengan lomba ini semakin mempererat kekompakan diantara keluarga-keluarga kelompok arisan,” ujar Markus.

Selain itu, ia meminta warga TTU yang tergabung dalam beberapa kelompok arisan di Kota Maumere untuk saling mendukung baik dalam acara suka dan duka.

“Kita harus mengedepankan filosofi orang TTU Nekaf mese Ansaof Mese (bahasa dawan: Sehati) di daerah perantuan. Filosofi ini tidak hanya sebatas teori tapi harus diwujudnyatakan dalam kebersamaan hidup sehari-hari,” kata Markus.

Acara Nataru ini diawali dengan doa syukur yang dipimpin Penasihat Paguyuban Nekmese TTU Nara Maumere Maxy Usfinit.

Guru Agama Katolik SMA Negeri 1 Maumere mengatakan kelompok itu mesti bersyukur atas karunia dan rahmat yang berlimpah dari Tuhan karena masih diberi nafas kehidupan untuk berziarah di dunia ini.

“Kita harus bersyukur karena tahun 2021 dengan segala suka dukanya yang kita alami telah berlalu. Mari kita memulai tahun baru 2022 ini dengan satu semangat baru untuk saling menunjang satu sama lain,” tutup Alumni STFK Ledalero ini.

Yuven Fernandez

TERKINI
BACA JUGA