Kebakaran Rumah di Lembata, Satu Orang Tewas

Lewoleba, Ekorantt.com –Nasib malang menimpa Ursula Meme (89), warga Lamahora Timur, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata. Ia harus meregang nyawa setelah rumah miliknya ludes dilahap si jago merah pada Rabu, 19 Januari 2022, sekitar pukul 07.30 Wita.

Atas kejadian itu, Kasat Reskrim, Iptu Johanis Blegur bersama timnya turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP.

Kasat Reskrim Polres Lembata, Iptu Johanis Blegur mengatakan kebakaran tersebut diduga akibat adanya hubungan arus pendek.

“Kebakaran rumah tersebut diduga adanya hubungan arus pendek listrik, dan korban meninggal karena lumpuh dan tidak bisa menghindar dari kebakaran tersebut,” ungkap Iptu Johanis.

Yuliana Adriana Meme (37), salah satu saksi, mengatakan bahwa sekitar jam 07.00 Wita,  ia menghantar anaknya ke rumah saudara Stef Ola.

iklan

“Ketika saya pulang, rumah korban sudah terbakar,” ungkap Adriana.

Saksi lain, Yosep Pati Belaja (52) menuturkan bahwa ia sedang bekerja di depan rumah. Dilihatnya rumah tempat kejadian itu terbakar.

Ia pun bergegas memanggil Arki, saudaranya. Mereka pun bergegas ke tempat kejadian dan berusaha memadamkan api dengan air sambil berterima meminta tolong.

“Pada saat kami padamkan api, kami tidak mengetahui bahwa ada korban di dalam rumah. Setelah beberapa saat warga mulai berdatangan dan membantu memadamkan api dan setelah api mati barulah kami tahu bahwa ada korban di dalam rumah yang mana korban sudah terbakar  dan meninggal dunia,” ungkapnya.

Sementara itu, Yuliana yang adalah cucu Ursula Meme juga menyampaikan, korbanselama ini tinggal sendiri dan dalam keadaan sakit lumpuh.

“Korban selama ini tinggal di Lewolein karena ada kejadian banjir bandang tahun lalu sehingga saya sebagai cucu menjemput korban dan tinggal bersama saya,” ungkapnya.

Sementara itu, anak kandung korban, Bruno Kewaman (55) membenarkan bahwa korban sejauh ini tinggal bersama Yuliana Adriana Meme yang adalah cucu korban.

“Korban selama ini sakit dan lumpuh sudah sekitar 6 tahun jadi makan dan minum hanya di tempat saja,” tutur Bruno.

Sebagai anak kandung korban, ia mewakili keluarga menerima kematian korban sebagai suatu musibah. Pihak keluarga membuat surat pernyataan menerima kejadian sebagai musibah.

Yurgo Purab

TERKINI
BACA JUGA