Kisah Pilu Siswi Kelas 5 SD di Matim: Hidup Sendiri, Dapat Makan karena Belas Kasihan Tetangga

Borong, Ekorantt.com – Karolina Verawati, 11 tahun, siswi kelas V SDI Racang, sudah dua bulan hidup seorang diri. Anak yatim-piatu ini tinggal di rumah peninggalan orangtuanya di Kampung Racang, Desa Colol, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur.

Karolina tinggal sendiri sejak kakak laki-lakinya, Egedius Andro merantau ke Kalimantan pada November 2021.

“Dia merantau agar bisa perbaiki rumah,” kata Karolina lirih, sambil menatap dinding-dinding rumahnya yang mulai keropos.

Ibunda Karolina meninggal pada 2020. Sedangkan ayahnya meninggal pada 2011, saat ia berusia dua tahun. Ayah Karolina meninggal setelah pulang merantau di Malaysia.

Sejak kakaknya merantau, Karolina tinggal sendiri di rumah.  “Untuk makan, saya minta beras di tetangga. Begitu juga untuk beli garam, dan kebutuhan lainnya, saya minta di tetangga,” cerita putri bungsu pasangan Alm. Dominikus Lamung dan Almh. Anastasia Idi tersebut.

Karolina memang punya kakak perempuan yang sudah menikah dan tinggal sekampung dengannya. Tetapi, ia tidak mau tinggal bersama kakak sulungnya itu.

“Saya tetap tinggal di rumah ini karena masih ingat mama,” tuturnya.

Menurut kakak iparnya, Nansianus Arifin (33), ia dan istrinya tidak banyak membantu memenuhi kebutuhan Karolina karena kehidupan mereka juga penuh keterbatasan.

“Kalau kami dapat lebih, kami bantu dia. Kalau tidak, mau bagaimana, kehidupan kami juga susah,” katanya.

Di tengah kondisi kehidupan yang demikian, Karolina tetap tegar. Ia tetap rajin ke sekolah dan menjalani hidup apa adanya.

“Saya mau jadi suster (biarawati Katolik) supaya bisa ke luar negeri,” tuturnya.

Kunjungan Kemanusiaan

Informasi tentang kehidupan anak yatim piatu ini pertama kali disebarkan oleh Armandus Cahaya Tukeng, Pendamping PKH di Desa Colol.

Kisah tersebut memantik simpati sejumlah jurnalis dan anggota DPRD Manggarai Timur Siprianus Habur untuk mengunjungi Karolina dan membawa bantuan seadanya.

“Jangan lihat nilai barang yang kami bawa. Kami datang kunjung hari ini untuk melihat langsung kondisi kamu di sini,” tutur Siprianus saat bertemu Karolina pada Kamis (27/1/2022).

Saat kunjungan itu, Siprianus mengajak Karolina untuk tinggal bersama keluarganya dan melanjutkan sekolah di Borong, ibu kota Manggarai Timur, tetapi bocah perempuan itu menolak.

“Saya berharap keluarga besar di Racang ini bimbing dia baik-baik,” pinta Siprianus.

Siprianus mengatakan, ia akan berjuang agar Karolina mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

“Ini harus segera diperhatikan oleh pemerintah,” katanya.

Karolina tidak berharap banyak. Ia hanya ingin agar pemerintah membantu memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikannya ke depan.

“Saat ini memang saya dapat bantuan PIP di sekolah. Tetapi, saya tidak tahu ke depannya. Semoga pemerintah bisa perhatikan kehidupan saya” ujarnya.

Rosis Adir

spot_img
TERKINI
BACA JUGA