Setelah Sekian Lama Vakum, Ketua dan Pengurus IKMAL Resmi Dilantik

Kupang, Ekorantt.com – Setelah sekian lama (sejak tahun 2017) vakum atau tak ada progres, organisasi Ikatan Mahasiswa Lewolema Kupang (IKMAL) kini kembali menghidupkan jalannya roda organisasi.

Hal ini ditandai dengan pelantikan Ketua dan Badan Pengurus IKMAL periode 2022-2023 pada Sabtu (11/06/2022) sore, di Panti Asuhan Puri Bunda, Kelurahan Manulai II, Kota Kupang.

Bermula dari diskusi dengan beberapa mahasiswa tahap akhir dan para tokoh orang Lewolema di Kupang, pada 29 Mei 2022, adapun kehendak kuat dari para toko orang tua dan muda ini untuk kembali menghidupkan jalannya roda organisasi IKMAL.

Puncaknya, pada tanggal 11 Juni 2022, ketua dan badan pengurus IKMAL yang terpilih, resmi dilantik. Acaranya pun dilangsungkan secara sederhana.

Pose bersama dalam kegembiraan dan keceriaan/Ekora NTT

“Agak berbeda kali ini. Dulu, acara pelantikan dilangsungkan dengan acara yang sangat padat dan agak mewah. Tapi, kali ini kita langsungkan di Panti Asuhan,” ungkap Pablo Liwun, Ketua IKMAL periode 2022-2023 ini.

iklan

Pablo bilang, pilihannya hanya satu, di mana mereka ingin saling berbagi dengan adik-adik atau sesama saudara di Panti.

“Bukan dengan harta, tapi kami berbagi kebahagiaan dan kegembiraan,” sambung Pablo Liwun.

Pablo menuturkan mahasiswa mesti senafas dengan kaum papa. Dengan perasaan senasib ini, kata Pablo, akan membentuk karakter mahasiswa yang peduli dengan kaum Inklusif.

“Perasaan senasib dengan orang-orang inklusif mendorong karakter mahasiswa untuk terbiasa dengan pola hidup miskin. Meraih cita-cita dengan cara yang miskin. Sehingga kelak, jadi pejabat pun kita sudah terbiasa dengan pola hidup yang miskin. Tidak korupsi dan peduli terhadap orang-orang inklusif,” tutur Pablo.

Pose bersama saat momen pelantikan. Tampak ada anak-anak Panti Asuhan juga bergabung/Ekora NTT

Sementara itu, Paulus Pehan Kelen (tokoh orang tua Lewolema) dalam sambutannya mengatakan organisasi IKMAL dapat menjadi wadah untuk menempa mental dan keterampilan mahasiswa.

“Ada banyak ruang dan waktu untuk belajar. Mahasiswa, tak hanya belajar di kampus tetapi juga di organisasi, kita belajar tentang memanajemen diri dan memperluas wawasan mahasiswa,” kata Paulus.

Paulus menuturkan, dorongan sprit kelokalan sebagai satu paguyuban orang Lewolema, IKMAL yang memiliki semboyan “Puin taan tou, eket taan ehan” sikap ksatria dan kejujuran para pendahulu Lewolema menjadi warisan yang kokoh dan spirit bagi mahasiswa dalam belajar.

Paulus berharap mahasiswa IKMAL mempunyai daya nalar yang tinggi dan kritis dalam melihat fenomena yang terjadi di masyarakat.

Penalaran kritis ini, kata Paulus lebih jauh, dapat mendorong mahasiswa IKMAL menjadi figur solutif dan pemersatu di tengah masyarakat.

“Tentang kekesatriaan dan kejujuran para leluhur kita menjadi modal untuk memacu diri mahasiswa Lewolema yang berkarakter kesatria yakni berani karena benar dan menjunjung nilai-nilai kejujuran,” tutur Paulus.

“Mewakili orang tua Lewolema, saya berharap mahasiswa IKMAL mempunyai cara berpikir solutif dalam melihat fenomena di dalam masyarakat. Khususnya, fenomena yang terjadi di Kecamatan Lewolema. Jadilah, sosok pemersatu bagi masyarakat,” tutupnya.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA