Masyarakat Didorong Manfaatkan Pekarangan Rumah untuk Ketahanan Pangan Keluarga

Mbay, Ekorantt.com – Pemerintah kembali memperkuat dan mendorong masyarakat Nagekeo agar memanfaatkan pekarangan rumah untuk ketahanan pangan keluarga.

“Pekarangan kita harus dimanfaatkan untuk kepentingan kesehatan dan ekonomi keluarga,” kata Kepala Dinas Pangan Daerah Nagekeo Nagekeo Yosefina Hermina Hutmin pada sela-sela kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Kementerian Pertanian di Aula Paroki Penginanga, Mbay, Rabu (19/10).

Bimtek P2L di Nagekeo kali ini merupakan kerja sama Dirjen Hortikultural Kementerian Pertanian, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan Anggota Komisi IV DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat.

Kegiatan itu melibatkan setidaknya 140 perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT) dari lima kecamatan di wilayah itu.

Yosefina menginginkan setelah mengikuti Bimtek P2L, para peserta dapat menerapkan ilmu di tengah-tengah masyarakat. Para peserta dapat menjadi promotor dalam pemanfaatan pekarangan rumah sebagai kebun sehat keluarga.

iklan

“Lahan yang sempit di sekitar kita bisa meningkatkan ekonomi serta membantu kesehatan anggota keluarga. Saya harap ada tindak lanjut dari kegiatan ini,” ujar Yosefina.

Dr. Evert Hosang, Peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) menuturkan pekarangan rumah menjadi sumber pendapatan terdekat, tercepat dan lebih mudah. Pekarangan rumah bisa menghasilkan sayur, daging dan bahkan uang untuk kebutuhan keluarga.

“Nah, karena itu maka perlu ada perencanaan kecil sebelum memanfaatkan pekarangan. Apa-apa saja yang ditanam, berapa prakiraan pendapatan. Saya kira itu perlu agar dampak dari pemanfaatan pekarangan bisa terasa,” ujar Evert.

Kepala Dinas Pangan Daerah Nagekeo Yosefina Hutmin saat diwawancara Ekora NTT pada sela-sela Bimtek P2L di Mbay (Foto: Ian Bala/Ekora NTT)

Bila lebih memudahkan proses perencaaan kecil, Evert menyarankan agar pemanfaatan pekarangan rumah dilakukan secara kelompok. Tanggung jawab kelompok itulah dapat memenuhi kebutuhan perorangan dalam rumah tangga.

Anggota Komisi IV DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat melalui zoom menutukan, hasil pangan pekarangan tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan keluarga. Jika dalam project besar, maka hasil bumi pekarangan rumah bisa menyuplai untuk kebutuhan lebih besar.

“Saya itu sedih, mengapa kebutuhan pangan di NTT lebih banyak berasal dari luar daerah. Padahal berdasarkan uji lab skala internasional; komoditi, sayur-sayuran dan buah-buahan dari NTT sangat layak dan terbaik untuk kesehatan,” kata Julie.

Dari kegiatan Bimtek P2L tersebut, Julie mendorong kepada kelompok wanita tani di Nagekeo bisa membantu daerah menyuplai kebutuhan pokok pangan bagi pasar untuk menunjang pariwisata.

“Makanya kita gelar bimtek ini untuk bisa bersaing. P2L ini adalah progam Kementan yang hisa membantu kita. Saya lagi mendorong secara regulasi agar tidak boleh ada produk luar yang masuk. Tapi kita memulai dulu dari kegiatan ini, penguatan kapasitas kelompok tani kita,” kata Julie menandaskan.

TERKINI
BACA JUGA