Kelompok Usaha Maralelik Kembangkan Pangan Lokal Jadi Produk Rumah Tangga

Mbay, Ekorantt.com – Kelompok Usaha Bersama (KUB) Maralelik di RT 19, Kelurahan Nageoga, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, NTT, mengembangkan pangan lokal menjadi varian produk rumah tangga.

“Kami berjumlah 14 anggota. Jadi bahan baku semua dari anggota yang semua para petani,” ujar Marselinus Meze, Ketua KUB Maralelik di Boawae, Senin (30/1/2023).

Marselinus ialah salah satu dari 10 anggota UMKM Nagekeo Bangkit. Ia menghimpun sejumlah petani di Nageoga ke dalam kelompok usaha produk rumah tangga.

Kelompok itu bertugas menghasilkan bahan pangan lokal yang diusahakan dari masing-masing kebun. Bahan pangan lokal yang dikumpulkan oleh para anggota dibeli oleh Marselinus untuk dibikin kerupuk dan keripik.

“Kami sudah produksi 40 jenis produk lokal dari ubi-ubian, pisang, jali, sorgum. Rata-rata semua produk kerupuk, ada juga keripik kami buat dari pelepah dan bonggol pisang,” terang Marselinus.

iklan

Produk-produk lokal yang disebut Marselinus sudah terjual dalam pameran di beberapa kota misalnya Labuan Bajo, Mbay dan Ende.

Alasan pengembangan produk lokal oleh kelompok tersebut lantaran wilayah Nageoga cukup berpotensi menghasilkan pangan lokal.

“Kami melihat peluang ini untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Banyak hasil kebun yang dijual secara gelondongan ke pasar tapi harganya rendah. Saya kira ini adalah masalah,” ucap dia.

Meskipun begitu, produk lokal kerupuk dan keripik Maralelik belum diproduksi dalam jumlah besar lantaran kurang adanya dukungan peralatan seperti mesin giling basah, mesin pemotong kerupuk, dan mesin pengering minyak.

Kelompok tersebut sudah mengajukan peralatan tersebut ke pemerintah melalui Dekranasda Nagekeo dan Dekranasda NTT.

“Proposal kami dari tahun 2021, tapi belum realisasi,” kata Marselinus.

Di samping menunggu pengadaan peralatan pendukung, kelompok itu sedang memikirkan rumah produksi yang standar. Dengan rumah produksi yang layak serta didukung dengan peralatan yang cukup maka produktivitas produk lokal kerupuk dan keripik dapat dikembangkan berskala besar.

“Kan nanti pemasaran semua lewat e-katalog pemerintah. Kami lagi berupaya untuk tingkatkan jumlah produksi kerupuk dan keripik. Kekhawatiran kami lewat e-katalog kalau permintaan banyak kami bisa kewalahan nanti,” kata Marselinus menandaskan.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA