45 Siswa SMAS Frans Ikut Latihan Kepemimpinan Dasar

Mbay, Ekorantt.com – Sebanyak 45 siswa pengurus OSIS SMAS St. Fransiskus Xaverius Boawae mengikuti Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD) di aula Kantor Desa Dhereisa, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo pada 24-26 Februari 2023.

Ketua Panitia Pelaksana Adrianus Du’a menuturkan LKTD diadakan dalam rangka untuk melatih dan mengembangkan mental kepemimpinan peserta didik.

“Ada pelatihan public speaking, berdebat, berpidato, teknik memimpin rapat dan surat menyurat. Materi ini diberikan oleh para aktivis yang kami undang melatih dan membina para siswa,” ujar Adrianus, Minggu.

Ia menerangkan kegiatan dilaksanakan selama tiga hari yang mana setiap mata acara waktunya diestimasi, baik untuk materi dan pengaplikasian.

Selanjutnya akhir rangkaian acara ditutup dengan renungan sebagai bentuk pemulihan batin, kata Adrianus.

iklan

Kepala SMAS St. Fransiskus Xaverius Boawae, Bruno Kewo Ule, menuturkan OSIS merupakan salah satu media sekolah untuk melatih kepemimpinan diri para siswa.

Salah satu yang diperhatikan sekolah saat ini ialah meningkatkan dan mengembangkan keterampilan (skill) siswa sebelum terjun ke tengah masyarakat.

“Saya tidak berharap mereka menjadi bupati, tetapi saya berharap mereka bisa berdiri di tengah masyarakat. Sarjana banyak tapi bicara di depan umum hanya satu-satu saja. Ini refleksi saya,” katanya.

Petrus Nunu Ruto, instruktur LKTD sedang membimbing siswa dalam kelompok (Foto: Dokumentasi Pribadi/HO)

Dari 716 siswa saat ini, Bruno berharap 45 yang ikut LKTD menjadi garda terdepan SMAS Frans. Mereka diharapkan menjadi oase; oasis dan firdaus yang bisa menjadi pemimpin bagi yang lain.

“Dunia sekarang yang dituntut adalah skill, tidak hanya knowledge. Itulah yang kami memandang penting,” ujar Kepsek Bruno.

Selain dari segi akademik; public speaking, debat, pidato, teknik memimpin rapat, pihak sekolah juga menerapkan pembelajaran ekstrakurikuler seperti olahraga, menjahit, musik/band, paduan suara (koor), seni tari dan tenun.

Penerapan skill bukan saja terhadap siswa, namun juga diisi oleh para guru-guru melalui studi banding dan pembelajaran antar sekolah.

Pihak sekolah juga mengirim sejumlah guru untuk studi banding ke SMAS Bhaktiasa Maumere, SMA Jhon Paul Maumere dan SMA Regina Pacis di Bajawa.

“Saya sering ke SMA Geofani-Kupang untuk berdiskusi dengan para guru di sana,” kata Bruno.

Dengan kegiatan LKTD tersebut, Bruno berharap agar para siswa dapat mengembangkan diri di sekolah. OSIS, lanjut dia, menjadi media pembelajaran siswa untuk menyalurkan ide atau gagasan.

“Saya berharap para siswa terus melatih diri menjadi pemimpin. Dengan itu maka setelah tamat bisa menjadi garam dan terang di tengah-tengah masyarakat,” kata dia menandaskan.

TERKINI
BACA JUGA