Karya Tulis Ilmiah Jadi Program Unggulan SMAS Bhaktyarsa Maumere

Maumere, Ekorantt.com – Kepala Sekolah SMAS Bhaktyarsa Maumere, Suster Marcelina Lidi, SSpS mengatakan Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan program unggulan yang dikembangkan sejak Suster Margaretha memimpin SMAS Bhaktyarsa.

Menurutnya, program tersebut dapat meningkatkan kualitas serta karakter peserta didik. Siswa akan mampu berinovasi dan menganalisis hasil karya dan berkompetisi di semua level, juga sebagai bekal pengetahuan saat masuk kuliah.

“Karya tulis ilmiah yang sudah ditulis oleh peserta didik selama sepuluh tahun sudah ribuan dan membuahkan hasil positif. Sehingga program unggulan ini akan kami lanjutkan sampai kami menutup mata,” ujarnya saat penyelenggaraan ujian Karya Tulis Ilmiah (KTI) di Aula BSC Bhaktyarsa, Senin 6 Maret 2023.

Suster Marcelina mengaku bangga, sebab di hari pertama ujian para siswa begitu semangat mempresentasikan hasil karya ilmiah. Apalagi di hadapan para penguji dari Universitas Muhammadiyah Maumere, pendidik SMAS Bhaktyarsa serta pengawas SMA, dan orang tua.

Suster Marcelina juga menyampaikan terima kasih kepada penguji, pengawas, tenaga pendidik, orangtua siswa dan semua pihak yang telah menyukseskan pelaksanaan ujian tersebut.

iklan

Diketahui, sebanyak 116 peserta didik semester VI SMA Swasta Bhaktyarsa mengikuti ujian KTI yang dilaksanakan selama enam hari, 6-11 Maret 2023.

Pelaksanaan ujian dilakukan secara terbuka di hadapan para siswa, dewan guru, dan para penguji, serta pengawas SMA/SMK Kabupaten Sikka. Orang tua siswa juga ikut menyaksikan ujian tersebut melalui live streaming Facebook sekolah.

Ketua Panitia Penyelenggara, Estakia Mensiana Nona Esti menjelaskan, ujian KTI sebagai salah satu syarat kelulusan serta menguji kemampuan siswa dalam menulis karya ilmiah.

“Pada ujian pembuka diwakili oleh satu kelompok dari kelas XII MIPA A2 yang terpilih untuk diujikan hasil karya ilmiahnya ke penguji, dewan guru, pengawas sekolah, para siswa dan orang tua siswa. Sementara peserta ujian KTI lainnya dijadwalkan per kelas, setelah proses kegiatan belajar mengajar,” jelasnya.

Esti menuturkan, pengerjaan KTI dilakukan selama tiga tahun sejak kelas 1 melalui mata pelajaran metodologi.

Awalnya peserta didik membentuk kelompok, selanjutnya mengajukan judul ke pembimbing. Setelah disetujui, siswa mulai melakukan penelitian dengan metode wawancara, observasi, survei, dan kepustakaan.

Istimewa

Apresiasi

Salah satu penguji yang juga Dosen Muhammadiyah Maumere, Maria Klarentina Naro mengapresiasi terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya para peserta didik tampil luar biasa dan menjawab berbagai pertanyaan dengan baik.

“Satu hal yang luar biasa lagi adalah peserta bisa menekan rasa canggung atau rasa gugup di hadapan orang banyak dan mereka bisa tampil dengan baik,” ujarnya.

Kondisi ini, kata Maria, karena peserta didik sudah terbiasa dengan budaya literasi dan juga dukungan dari sekolah.

Ia berharap program unggulan yang ada lebih ditingkatkan dan dipertahankan. Apalagi skor angka literasi SMA Swasta Katolik Bhaktyarsa Maumere cukup tinggi dengan angka 2,97.

“Ke depan penguji bisa ditambah mungkin dari luar profesi guru agar peserta didik bisa terpacu dan lebih tertantang lagi,” ujarnya.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA