Waibakul, Ekorantt.com – Komitmen dari segenap punggawa dan tim kerja pengurus dan manajemen KSP Kopdit Pintu Air terus menunjukan tren perkembangan yang positif dan terus bergerak naik.
Dari KCP Waibakul Sumba Tengah, tren pertumbuhan baik anggota, aset, dan pinjaman terus mengalami kenaikan dan KSP Kopdit Pintu Air semakin diminati banyak warga di wilayah itu untuk mendaftar menjadi anggota.
Margaretha D. Mite, Manager Area Timor Barat dalam laporannya pada Rabu (31/5) menjelaskan saat ini KCP Waibakul telah memperlihatkan pertumbuhan yang sangat pesat. Sampai dengan saat ini jumlah aset yang terhimpun telah mencapai Rp8 miliar lebih.
Sedangkan pinjaman beredar mencapai Rp7 miliar dan simpanan anggota mencapai Rp3 miliar dari jumlah anggota 1.800 orang.
“Berkaca pada data-data capaian, dapat disimpulkan KCP Waibakul mempunyai potensi untuk naik status menjadi kantor cabang bukan tidak mungkin,” ujar Margaretha.
Ia menambahkan target tersebut tercapai dengan melakukan evaluasi rutin setiap bulan.
Senada, Top Manejemen, Fransiska Irmayati Subu mengatakan, koperasi akan hidup dan berkesinambungan dan berpijak pada lima pilar utama yaitu; pendidikan, solidaritas, swadaya, inovasi, dan persatuan dalam keberagaman.
“Kalau KCP Waibakul mau cepat menjadi cabang saya minta kita bekerja dengan Cinta (Cekatan, Inovatif, Tepat dan Akurat),” ucap Irmayati.
Ketua Komite Kopdit Pintu Air KCP Waibakul, Solfina Rambu Naha meyakini usaha dan kerja kerasnya bersama tim dan tiap-tiap titik kumpul di wilayah itu akan berbuah manis dengan peningkatan status menjadi kantor cabang.
“Pada prinsipnya kami dengan semangat yang tinggi bersama pengurus kelompok, unit, dan titik kumpul bertekad agar sebelum akhir tahun 2023 KCP Waibakul bisa berubah status menjadi kantor cabang,” ujar Solfina.
Ia mengatakan, hal ini sebagai target bersama semua komponen yang menjadi ujung tombak di lapangan guna berjuang memenuhi tiga syarat sebagai kepenuhan indikator dasar pembentukan cabang.
Ketiga indikator dasar itu adalah penambahan jumlah anggota baru, jumlah aset, serta pendapatan jasa bunga yang terhimpun menjadi sisa hasil usaha (SHU).