Maumere, Ekorantt.com – Direktur PT Pintar Asia, Yuvensius Nurak, mengajak anggota Kopdit Pintu Air di wilayah Flores datang berbelanja di swalayan milik Kopdit Pintu Air.
Swalayan Pintu Air terletak di Jalan Sugiyopranoto, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
“Karena dengan berbelanja di Swalayan Pintu Air, anda telah ikut merawat koperasi yang kita cintai agar tetap hidup,” ujar Yuvensius di Maumere, Kamis, 7 September 2023.
Swalayan tersebut dilengkapi semua kebutuhan anggota mulai dari sembako, perlengkapan dapur, pakaian, perlengkapan sekolah hingga barang-barang kosmetik tersedia di sini.
Yuvensius menyatakan bahwa pusat belanja tersebut adalah milik semua anggota. Oleh karena itu, para anggota mempunyai tanggung jawab untuk bersama-sama mengelola, menjaga, dan merawatnya supaya bisa berkembang ke berbagai daerah yang berpotensi untuk dibuka cabang baru.
“Kami sangat mengharapkan agar anggota datang dan belanja barang kebutuhan sehari-hari di swalayan kita. Karena ini milik kita semua,” kata dia.
Sementara mengenai harga berbagai produk disebut sangat bersahabat, kata Yuvensius. Artinya, harga bersaing dengan kompetitor di sekitar kita.
Pihak manajemen memperhitungan marjin keuntungan yang tidak besar, karena nantinya swalayan ini langsung berada bersama kantor pelayanan simpan pinjam Kopdit Pintu Air.
Sehingga diharapkan ketika anggota datang bertransaksi baik mengangsur maupun meminjam di kantor Pintu Air bisa langsung membelanjakan kebutuhan rumah tangganya di situ juga.
Dengan cara demikian, anggota sudah menekan biaya karena tidak harus keluarkan biaya transport lagi untuk belanja di tempat lain.
“Ketika anggota datang untuk urusan simpan dan pinjam bisa sekaligus belanja di sini. Mereka sudah hemat karena tidak keluarkan biaya transport lagi hanya untuk beli kebutuhannya di tempat lain,” tutur Yuvensius.
Ia menambahkan sudah dua tahun swalayan tersebut telah mengalami surplus pada akhir tahun. Surplus itu telah disetor ke unit simpan pinjam.
Selanjutnya nanti akan dibagikan kepada anggota dalam bentuk sisa hasil usaha (SHU) di akhir tahun buku, kata dia.
“Anggota perlu paham SHU yang didapatnya itu juga bagian surplus dari anak perusahan yang dihasilkan selama setahun,” tutur dia.