Malang, Ekorantt.com – “Semua impian kita akan menjadi kenyataan, bila kita memiliki keberanian untuk mengejarnya”. Pekikan motivasi Walt Disney ini cocok disematkan kepada Melki Lay. Sebab, pria asal Kupang, NTT itu kini sudah menjadi orang sukses dari usaha se’i babi di Malang, Jawa Timur.
El Lay, demikian orang menyapanya, membuka usaha makanan khas NTT di Malang sejak tahun 2018. Ia memberi nama usahanya itu ialah Warung Se’i Babi Flobamora. Usaha itu El Lay bangun di Jalan Bs. Riadi Nomor 45/6 Oro Dewo persis depan Hotel Gest-Kota Malang.
Sebagai perantau dan sebagai kepala keluarga, El banyak mencari akal untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Ia mempunyai seorang istri, Elisabeth Ratnawati dan dua anak.
Bermodal keberanian dan usaha yang gigih, Warung Se’i Babi Flobamora itu pun berjalan jatuh bangun. Ia tidak membayangkan akan meraih kesuksesan dari sajian makanan khas NTT itu.
“Diolah secara tradisional dengan cara diasap hingga matang dengan menggunakan kayu kusambi,” ujar El Lay kepada media ini melalui sambungan teleponnya dari Malang, Rabu 13 September 2023.
Pria 42 tahun itu menuturkan warga Malang sangat menghormati keberagaman. Meski sebagai perantau, orang-orang sekitar beradaptasi dan menerima usahanya itu dengan lapang dada.
“Sehingga tidak ada yang mempersoalkan,” ucap dia setelah ditanya mengenai jenis usaha yang dilakukan di Malang.
Sebagai pekerja serabutan, El Lay memilih usaha se’i babi atas dasar kebutuhan dan minat konsumen. Dari situ dia mulai mengembangkan usahanya itu di empat tempat.
Dukungan Kopdit Pintu Air
Berkat pertemuan secara tak sengaja dengan seorang konsumen, El Lay kemudian diperkenalkan dengan Kopdit Pintu Air. Ia mendapatkan penjelasan mengenai dana pinjaman koperasi yang sebelumnya sudah berencana untuk mengembangkan usaha se’i babi.
“Waktu itu saya berkenalan dengan ibu Nela, katanya dari Kopdit Pintu Air. Kemudian saya diajak untuk bergabung menjadi anggota Kopdit Pintu Air. Saya tertarik dengan penjelasan terutama tentang pinjaman sebagai anggota baru,” ujar El Lay bercerita kisah awal berkenalan dengan Pintu Air.

Keberanian dua kali pinjam di Kopdit Pintu Air membawa berkat sehingga kini usahanya pun berkembang menjadi empat unit.
Unit pertama di Jalan Bs. Riadi Nomor 45/6 Oro Dewo ditangani langsung olehnya dengan dibantu sang istri. Unit kedua di Jalan Patimura-Klojen depan Kantor Lurah Klojen.
Unit ketiga di Jalan Raya Langsp Nomor 17 ditangani oleh anak sulung. Sementara unit keempat di Jalan Lapangan brawijaya Kav.59 diurus oleh anak keduanya.
“Semua unit tetap menggunakan nama yang sama guna menjaga brand yang telah terbentuk,” tutur dia.
El Lay optimis usaha ini akan terus bertahan dan bahkan dapat bertambah seiring berjalanya waktu. Buktinya meski diterpa gemombang Covid-19 yang memporakporandakan segala segi kehidupan, usahanya masih tetap bertahan meski omzetnya agar menurun.
Ia menyebut pendapatan per unit setiap rata-rata Rp1 juta hingga Rp4 juta. Pasokan bahan baku daging babi tidak mengalami kesulitan, karena selalu tersedia dari pelanggan di pasar terdekat.
Kunci Sukses
Menurut El lay, faktor kunci yang membuat dirinya secara perlahan sukses adalah berkat ketekunan yang secara terus menerus dipertahankan meski hasil yang diperoleh tidak menentu.
“Ketekunan itu sangat dibutuhkan oleh siapapun kalau mau bertahan dengan usaha yang telah dirintis,” ujar El Lay.
Faktor kunci berikutnya adalah pilihan lembaga keuangan yang tepat sebagai sumber untuk tambahan modal. “Kita pilih lembaga keuangan yang benar-benar membantu kita seperti koperasi,” kata dia.
Karena itu El Lay berpesan kepada warga NTT yang mencari hidup di seputaran Kabupaten Malang supaya bergabung menjadi anggota Kopdit Pintu Air. Pintu Air, kata dia, memberikan begitu banyak manfaatnya bagi anggota.
Serta faktor yeng juga sangat menentukan adalah berdoa. “Berkat doa kita akan mendapat tambahan rezeki dari setiap pekerjaan yang kita lakukan dengan jujur,” kata dia.
Ketua Komite Kopdit Pintu Air Cabang Sidoarjo, Petronela Binsasi, mengungkapkan Ela Lay adalah salah seorang anggota Kopdit Pintu Air yang sangat dipercayai.
El Lay, kata Petronela, selalu menjalankan kewajiban tepat waktu dan tidak pernah menunggak. Berkat kepercayaan itu, Pintu Air memberi kemudahan pinjaman sebanyak dua kali.