Pinjaman Beredar di Tempat Pelayanan Sila Bima Capai Rp2 Miliar Lebih

Kemudian cara lain yang juga menjadi fokus adalah kunjungan rumah untuk memberikan penjelasan atau sosialisasi kepada anggota supaya mereka dengan sadar tentang hidup berkoperasi.

Bima, Ekorantt.com – Tempat Pelayanan Sila Bima, Nusa Tenggara Barat menunjukkan perkembangan yang sangat positif meski baru dikukuhkan beberapa waktu lalu.

Jumlah anggota Kopdit Pintu Air di TP Sila Bima saat ini telah mencapai 1.300 orang dan pinjaman beredar sudah mencapai Rp2 miliar lebih.

Ketua Komite Kopdit Pintu Air Cabang Dompu, Nur Laely menargetkan tempat pelayanan Sila di Bima akan naik status menjadi kantor cabang persiapan (KCP) pada tahun 2025.

“Berdasarkan data-data, kami merasa optimis dapat terwujud target itu asalkan kegiatan tatap muka untuk sosialisasi di sana tidak kendor. Juga ajakan untuk menabung bagi masyarakat Bima mendapat respons positif,” ujar Nur Laely saat berbicara kepada Ekora NTT pada Selasa, 26 November 2024.

Nur mengaku komunikasi manajemen Kopdit Pintu Air berjalan baik dalam upaya menaikkan status.

Adapun dua wilayah (Dompu dan Bima) dikembangkan secara bersamaan, karena masih banyak masyarakat yang belum mengenal Kopdit Pintu Air. Lagi pula didukung oleh potensi sektor pertanian dan peternakan sangat menjanjikan untuk dikembangkan.

Menurut Nur Laely, kemajuan yang dicapai di TP Bima jangan sampai mengganggu aktivitas pelayanan di Cabang Dompu. Sebab meskipun baru diresmikan memperlihat tren pertumbuhan TP Sila Bima sangat positif.

Berdasarkan data perkembangan hingga 31 Oktober 2024,jumlah anggota Cabang Dompu berjumlah 4.346 orang. Dari angka itu 3.046 orang merupakan anggota di Cabang Dompu dan sisanya 1.300 orang dari TP Bima.

Menurut Nur Laely, kerja nyata yang harus dilakukan secara tim di Cabang Dompu adalah meningkatkan jumlah titik-titik dalam sosialisasi, dengan cara bermitra dengan instansi pemerintah dan pihak swasta.

“Kita memanfaatkan pertemuan yang mereka adakan,” katanya.

Kemudian cara lain yang juga menjadi fokus adalah kunjungan rumah untuk memberikan penjelasan atau sosialisasi kepada anggota supaya mereka dengan sadar tentang hidup berkoperasi.

“Sementara ini untuk kami di Cabang Dompu dari total peminjam hanya sekitar 30 persen yang datang bayar sendiri di kantor. Sedangkan selebihnya melalui jemput di rumah anggota,” tutup Nur Laely.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA