Mbay, Ekorantt.com – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Nagekeo mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus pengeroyokan terhadap Maksimilian Buu Goo (34) di Nuasele, Desa Keli, Kecamatan Keo Tengah pada Selasa, 26 November 2024 malam.
Sekretaris Umum PGRI Nagekeo Anisius Panda Dora menyatakan bahwa korban sehari-hari bekerja sebagai guru di SDK Watuhdoge, Mauponggo.
“Kami tetap mengawal penanganan kasus sahabat guru kami di Mauponggo,” ujar Anisius saat dihubungi Ekora NTT, Jumat malam.
Ia mengatakan PGRI Nagekeo secara organisatoris telah menemui Kapolsek Mauponggo Ipda Dewa Putu Suariawan untuk menyampaikan sikap atas kejadian yang menimpa Maksimilian.
Dalam pertemuan dengan Kapolsek Dewa, PGRI Nagekeo menyampaikan pernyataan sikap untuk memproses kasus pengeroyokan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Namun demikian, PGRI meminta polisi mengusut tuntas dan menangkap semua pelaku pengeroyokan untuk diproses.
“PGRI mendukung penuh proses hukum yang sedang berjalan di Polsek Mauponggo,” kata Anisius.
PGRI sendiri, lanjut dia, menyesali peristiwa yang menimpa guru pasca perayaan Hari Guru Nasional pada Senin, 25 November 2024.
“Oleh karena itu, PGRI mengutuk keras tindakan kekerasan fisik terhadap guru,” ucap dia.
Pihaknya pun meminta perlindungan hukum bagi korban, keluarga korban, dan komunitas guru di SDN Keliwatuwea.
Kapolsek Mauponggo Ipda Dewa Putu Suariawan mengatakan peristiwa pengeroyokan terjadi saat korban hendak mengantar material bangunan sekolah menuju SDN Keliwatuwea menggunakan mobil pikap.
Material bangunan berupa semen, batu bata, dan tripleks itu merupakan sumbangan donatur untuk renovasi ruang kelas SDN Keliwatuwea.
Saat di tanjakan di Nuasele, korban menghentikan mobil karena banyak sepeda motor memarkir di jalan. Korban meminta para pemuda memindahkan motor agar mobil yang ia kemudinya bisa dilalui.
“Tapi para pelaku ini malah langsung menyerang korban,” ucap Dewa.
Akibat penyerangan secara brutal itu, beberapa bagian tubuh korban mengalami memar di bagian punggung, paha, dan pembengkakan di leher akibat dicekik.
“Malam itu juga, korban sudah divisum oleh petugas kesehatan di Puskesmas Mauponggo,” tambah dia.
Ia menyebutkan polisi telah menahan 11 pemuda yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan. Saat ini polisi sedang mendalami kasus tersebut untuk dilanjutkan gelar perkara.