Maumere, Ekorantt.com – Pengurus, pengawas, komite dan manajemen Kopdit Pintu Air mengisi masa Adven dengan kegiatan rekoleksi yang digelar di semua kantor cabang dan cabang pembantu di seluruh Indonesia.
Masa Adven bagi umat Katolik merupakan sebagai masa untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Sang Juru Selamat.
Di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, rekoleksi dilakukan terpusat di Aula Kantor Pusat Kopdit Pintu Air pada Jumat, 13 Desember 2024. Lokasinya berada di Dusun Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita Kabupaten Sikka, NTT.
Rekoleksi dipimpin langsung oleh Pastor pembina rohani Kopdit Pintu Air, Paskalis Patut, O.Carm.
Tema rekoleksi kali ini ialah, “Aku menjadikan diriku hamba semua orang supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang (1 Kor.9:19)”.
Tema ini berpijak pada bacaan Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus.
Menurut Pater Paskalis, Rasul Paulus dipilih Allah menjadi Rasul Kristus. Paulus memainkan peranan penting dalam penyebaran agama Kristen di Korintus kala itu.
Selama menjalankan misinya Paulus menghabiskan waktu selama 18 bulan di Korintus.
Dengan sikap rendah hati, Paulus mendirikan gereja dan menyampaikan pesan-pesan Kitab Suci kepada orang-orang Yahudi.
Pesan penting yang disampaikan Paulus dalam 1 Korintus, pertama, berkaitan dengan moralitas seksual. Kedua, pemisahan orang kaya dan miskin serta bodoh dan pandai. Pengklasifikasian sosial, membeda-bedakan yang kaya dan miskin.
Kala itu, Korintus didiami oleh begitu banyak manusia yang tidak saling mengenal satu sama lain.
Kemudian Paulus tampil untuk memperbaiki moralitas terutama bagi orang-orang yang tertindas, serta orang-orang yang haknya dicabut.
“Semakin tidak saling mengenal maka semakin besar timbulnya potensi kejahatan. Kejahatan akan berkembang di sana,” ujar Pater Paskalis.
Menurut Pater Paskalis, dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Paulus memberikan bimbingan tentang cara hidup menurut semangat hidup Yesus Kristus dan bagaimana bersatu dengan-Nya.
Pater Paskalis berharap semua yang bekerja di Kopdit Pintu Air dapat meneladani cara hidup Paulus saat melayani segenap anggota seturut semangat hidup Yesus.
Pengurus, pengawas, dan manajemen mesti berani berkorban serta mempraktikkan sikap kerendahan hati dalam melayani anggota.
“Paulus hadir dengan terlebih dahulu mengidentifikasi persoalan dengan sangat baik dan mengelompokkan secara teratur. Handaknya kita juga demikian,” ujar Pater Paskalis.
Kegiatan rekoleksi juga diadakan di setiap cabang. Di kantor cabang pembantu (KCP) Moru, misalnya, rekoleksi dipandu oleh RD. Dedi Ladjar Pastor paroki St. Maria Farima Kalongbuku Moru.
Sementara rekoleksi di Cabang Yogyakarta dipimpin oleh Pater Stef Seran, SVD. Cabang Sidoarjo, rekoleksi dibawakan oleh Pater Frans Sidok, SVD. Kemudian dari cabang Ndona dipimpin oleh RD. Frans Betu.
Dari Cabang Dompu, rekoleksi dipimpin oleh RD. Marten De Pores Loya selaku pastor Paroki St. Marios Dompu.