Alor, Ekorantt.com – Ketua Komite Kopdit Pintu Air Cabang Alor, Aloysia Mete, berkolaborasi dengan Kepala Desa Taramana, Elisa Yahanes Awekari, untuk mengatasi masalah anggota pasif di desa tersebut.
Upaya ini dilakukan setelah pertemuan yang melibatkan 75 peserta berhasil mengidentifikasi penyalahgunaan dana oleh pengurus lama, yang menjadi akar masalah ketidakaktifan anggota Kopdit Pintu Air.
Aloysia menggunakan kekuatan Kepala Desa Taramana, Kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor pada Sabtu, 19 Januari 2025, untuk mengaktif kembali anggota pasif.
Menurutnya, masalah anggota pasif di Kopdit Pintu Air seharusnya tidak hanya menjadi tanggung jawab komite dan manajemen, tetapi juga merupakan masalah bersama dengan kepala desa.
Karena anggota Pintu Air merupakan warga Desa Taramana, maka kepala desa perlu dilibatkan untuk mengatasi masalah ini.
Aloysia menambahkan, Kopdit Pintu Air telah golontorkan uang berupa pinjaman sebesar Rp1 miliar lebih.
Di sisi lain, tercatat 259 orang warga Desa Taramana telah bergabung menjadi anggota Kopdit Pintu Air.
Namun seiring berjalannya waktu pertemuan yang difasilitasi komite cabang selalu gagal karena anggota tidak mau hadir.
Bersama Kades Taramana, Aloysia menyelenggarakan pertemuan bersama di kantor Desa Taramana guna menemukan akar masalah yang membuat masyarakat enggan untuk berkumpul dan melaksanakan kewajibannya.
Pertemuan yang dihadiri 75 peserta tersebut berhasil mengidentifikasi akar masalah ketidakaktifan anggota, yaitu penyalahgunaan uang angsuran oleh pengurus lama, dan mencari solusi untuk mengatasinya.
”Dari pertemuan itu disepakati untuk menggantikan Mateus Ayub Maure sebagai pengurus yang lama dan memilih pengurus yang baru. Musa Prare dan Agripa Krismas Maulana disepakati menjadi pengurus baru,” jelas Aloysia.
Menanggapi pertanyaan mengenai penyalahgunaan uang oleh pengurus lama, Aloysia menyatakan bahwa ia telah melakukan pendekatan terlebih dahulu kepada yang bersangkutan untuk meminta pertanggungjawabannya.
Yang bersangkutan, kata dia, mengaku akan bertanggung jawab dengan cara mengembalikannya.
Kepala Desa Taramana, Elisa Yahanes Awekari mengingat pengurus yang baru dipilih supaya bekerja dengan jujur dan bertanggung jawab.
Elisa juga meminta agar melaksanakan tugas sesuai petunjuk yang diberikan oleh manajemen secara baik.
Ini berurusan dengan uang, tentu penyelesaian mekanisme yang telah diatur harus dilakukan dengan baik dan benar.
”Jangan susahkan masyarakat banyak. Kerja menggunakan hati nurani,” tegas Elisa.
“Bekerja dengan penuh tanggung jawab berarti Anda telah berhasil menjaga nama baik dan membangun kepercayaan masyarakat.”