Maumere, Ekorantt.com – Wakil Rektor III Ikopin University, Prof. Ahmad Subagio, menyampaikan bahwa koperasi merupakan institusi pembelajaran yang menyeluruh, karena di dalam gerakan koperasi terdapat sumber pembelajaran nyata melalui praktik di berbagai bidang, seperti ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
Hal tersebut diungkapkan Subagio dalam seminar bertajuk “Dinamika SDM Koperasi Indonesia 2025–2045” yang diselenggarakan oleh Kopdit Pintu Air, Jumat, 9 Mei 2025, di Kantor Pusat Kopdit Pintu Air, Dusun Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dalam pemaparannya, Subagio menyampaikan bahwa koperasi bukan hanya wadah ekonomi, tetapi juga sarana pendidikan yang memungkinkan masyarakat terus belajar dan berkembang secara kolektif.
Ia menekankan pentingnya media dan fasilitasi pendidikan agar nilai-nilai koperasi dapat tersebar luas di masyarakat.
“Saya yakin kita semua adalah bagian dari masyarakat pembelajaran yang selalu tercerahkan untuk memperbaiki dan mengembangkan diri, lalu membangun kualitas hidup dan koperasi yang lebih baik,” ujar Subagio.
Subagio juga menjelaskan bahwa manusia dalam tiga kelompok perilaku: mereka yang suka membicarakan orang lain, yang membahas masalah dan solusi masa kini, serta yang fokus pada masa depan.
Menurutnya, kelompok ketiga inilah yang berkaitan erat dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Ia menekankan tiga pilar utama dalam gerakan koperasi, yakni swadaya (kemandirian), solidaritas, dan pendidikan.
Ketiga aspek tersebut dinilai penting untuk meningkatkan daya saing koperasi menghadapi tantangan zaman.

Lima Rekomendasi
Subagio menyampaikan lima rekomendasi penguatan SDM koperasi ke depan. Pertama, prioritas pada pendidikan dan pelatihan keuangan untuk memperbaiki manajemen dan efisiensi.
Kedua, fokus pada digitalisasi dan teknologi, termasuk pelatihan sistem pembukuan dan layanan digital. Ketiga, penguatan aspek manajerial dalam hal tata kelola, kepemimpinan, dan manajemen risiko.
Keempat, dorongan untuk studi lanjut melalui pemberian beasiswa atau dukungan keuangan bagi anggota koperasi. Kelima, peningkatan literasi digital untuk memperluas penerapan teknologi dalam operasional koperasi.
“Pendidikan merupakan jalan utama menuju perubahan. Dimulai dari perubahan pola pikir, kebiasaan, hingga berdampak pada organisasi secara keseluruhan demi kesejahteraan bersama,” pungkas Subagio.
Seminar ini dimoderatori oleh General Manager Kopdit Pintu Air, Gabriel Pito Sorowutun, yang mengawal jalannya diskusi dengan dinamis dan interaktif, menciptakan suasana yang cair antara peserta dan pemateri.