Kisah Pensiunan Guru di Paga Sikka, Sukses Berwirausaha Berkat Pintu Air

Maumere, Ekorantt.com – Hari itu, 6 Oktober 2021, merupakan hari ketiga kami menjalankan masa magang di Media Ekora NTT. Sebagai mahasiswa, kami bersemangat untuk meliput di lapangan, berbekal ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.

Kami menemui Nikolaus Yansen (65), warga Dusun Kaliwajo, Desa Paga, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka. Yansen sudah memasuki usia pensiun. Kendati demikian, pensiunan guru ini memanfaatkan waktu luangnya dengan kegiatan yang produktif yakni berwirausaha.

Tidak hanya menjadi petani sukses, Yansen membuka kios sembako dan usaha fotokopi.

Sejak semula Yansen tidak pusing dengan modal usaha. Pasalnya, ia sudah lama bergabung dengan KSP Kopdit Pintu Air. Akses modal usaha tidak rumit baginya.

Dengan menjadi anggota koperasi kredit ternyata membuka jalan bagi Yansen untuk mengembangkan aneka usaha kecil. Dirinya memanfaatkan dana pinjaman dari KSP Kopdit Pintu Air Cabang Lekebai.

“Saya mulai buka usaha kecil-kecilan sejak pensiun. Saya buka kios kecil yang jual sembako, buka tempat fotokopi dan mulai bertani sayur dan selalu andalkan Pintu Air untuk bayar SPP anak  sekolah,” ujar Yansen.

Usaha kios sembako dan tempat fotokopi sangat diminati masyarakat sekitar, karena jarak yang cukup dekat untuk dijangkau. Hasil dari usaha itu digunakan untuk kebutuhan makan minum sehari-hari.

Sedangkan pendapatan dari usaha bertani dipakai sebagai modal, juga untuk keperluan lainnya.

Manajer KSP Kopdit Pintu Air Cabang Lekebai, Robertus H. Bara saat mengunjungi kebun milik Bapak Yansen

Bertani Terung dan Kangkung

Yansen memilih untuk bertani terung ungu dan sayur kangkung. Menurutnya, masa panen kangkung dan terung lebih cepat. Kangkung biasanya satu sampai dua minggu, sedangkan terung tiga sampai empat minggu.

“Saya biasanya menjual terung ungu dengan harga pasar Rp40.000/subur dengan 16 kali panen dalam setahun. Satu subur isinya 40 buah. Sekali panen biasanya sekitar lima subur. Itu belum terhitung dengan kangkung juga areal petak yang khusus tanam padi. Kalau terung saja bisa tiga jutaan. Kecil saja tapi intinya pemasukan itu ada terus to,” jelas Yansen penuh semangat.

Penuturan Yansen diamini sang istri, Dianesia Sana Mii (52) yang juga adalah anggota Pintu Air.

Diakuinya, kehadiran KSP Kopdit Pintu Air ikut mendukung usaha mereka. Dia sangat puas dengan pelayanan yang diberikan oleh komite dan tim manajemen Pintu Air di Cabang Lekebai.

“Pelayanan pihak KSP Kopdit Pintu Air Cabang Lekebai sangat memuaskan dan saya berharap mereka terus menjaga gaya pelayanan terhadap anggota ke depannya,” tutur Dianesia.

Ketekunan Yansen dan Dianesia berbuah hasil. Usahnya berkembang. Tak hanya itu, dua buah hati mereka telah menjadi guru di Paga. Yang satu lagi baru saja menyelesaikan pendidikan keperawatan.

Anggota Aktif

Pasutri Yansen dan Dianesia sangat aktif dalam menjalankan hak dan kewajibannya sebagai anggota koperasi. Demikian kesaksian Manajer KSP Kopdit Pintu Air Cabang Lekebai, Robertus Hendrik Bara (34).

“Beliau dan istrinya merupakan anggota yang sudah mengajukan empat kali pinjaman untuk usaha dan usahanya sangat membantu keseharian mereka,” kata Robertus.

Robertus pun mengapresiasi keaktifan Bapak Yansen. Anggota lain bisa belajar tentang hidup berkoperasi darinya.

Lebih jauh, kata Robertus, pihaknya akan terus memberikan pelayanan terbaik kepada anggota. Hanya dengan begitu, masyarakat bisa percaya dan menaruh harapan pada koperasi.

Sejauh ini, KSP Kopdit Pintu Air Cabang Lekebai memiliki anggota 2.005 orang dengan total aset Rp10.412.000.000.

Nia Diwi dan Noncy Usfinit

spot_img
TERKINI
BACA JUGA