Pelayanan Lintas Batas

Maumere, Ekorantt.com – Kopdit Pintu Air lahir pada 1 April 1995 di dusun Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dirintis oleh 50 warga dusun Rotat, Pintu Air lahir karena keprihatinan terhadap situasi ekonomi tak menentu.

Usaha bersama dalam wadah koperasi ini menunjukkan perkembangan pesat dari waktu ke waktu. Dari anggota awal 50 orang dan aset 500 ribu rupiah, kini anggota hingga 31 Desember 2021 sebanyak 268.151 orang dengan aset sebesar 1.529.400 triliun rupiah.

Data litbang Induk Koperasi kredit (Inkopdit) tentang peringkat kopdit berdasarkan jumlah anggota di atas 1.000 per Desember 2021 menempatkan Pintu Air pada posisi pertama dalam rangking kopdit primer seluruh Indonesia.

Salah satu resep mengapa KSP kopdit Pintu Air berkembang pesat dengan anggota yang banyak dan aset yang besar serta mendulang sejumlah prestasi di tingkat nasional adalah sejak awal mula Pintu Air membaptis dirinya sebagai koperasinya seluruh lapisan masyarakat.

Di dalamnya ada misi menjadikan seluruh masyarakat menjadi anggota koperasi. Itu artinya; siapa saja bisa menjadi anggota KSP kopdit Pintu Air.

“Koperasi Pintu Air adalah koperasinya seluruh lapisan masyarakat. Untuk melayani yang tidak terjangkau, menjangkau yang tidak terlayani. Menopang yang lumpuh menuntun yang buta, tetap merangkul semua yang mapan. Dan tanpa membedakan suku, ras dan agama, itulah kopdit Pintu Air,” demikian penggalan syair mars kopdit Pintu Air  yang dilantunkan karyawan/wati mengawali pelayanan setiap hari kerja.

Sebagai koperasinya seluruh lapisan masyarakat, KSP kopdit Pintu Air tidak mengenal kelas sosial-ekonomi tertentu dalam pelayanan. Tidak ada kelas bawah, kelas menengah dan kelas atas dalam pelayanan. Semuanya dipandang sebagai anggota.

KSP Pintu Air juga tidak menganaktirikan yang miskin dan mengistimewakan yang mapan. Ibarat pukat harimau, KSP kopdit Pintu Air menjala semua baik yang papa maupun yang mapan. Bahkan Pintu Air juga memberikan pelayanan kepada ODGJ dan kaum diasbilitas.

Pesatnya perkembangan KSP kopdit Pintu Air juga disebakan oleh tidak adanya sekat ideologis dalam pelayanannya. Suku, ras dan agama bukanlah penghalang. Keanggotaan Pintu Air terbuka bagi suku apapun, agama apapun dan ras apapun. Demikian juga pelayanannya menjangkau semua kalangan.

Hal paling mendasar dan hal itu disadari oleh Pintu Air bahwa koperasi adalah lembaga kebersamaan. Karena itu melintasi batas dan melampaui sekat tertentu merupakan nilai lebih dari koperasi, yang oleh KSP kopdit Pintu Air diwujudnyatakan untuk mencapai visi kesejahteraan anggota.

Dalam pelayanan yang melintasi batas itu, KSP kopdit Pintu Air memiliki titik keberpihakan yakni mengangkat kaum Nelayan, peTani, peTernak dan Buruh (NTTB) pada posisi yang lebih layak secara ekonomi.

Dalam bahasa Ketua Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano, kaum NTTB harus menjadi “pemain utama” atau menjadi “investor lokal” dengan kemandirian ekonomi jadi tujuan utamanya.

Dalam kebijakan operasional, KSP kopdit Pintu Air memilih empat elemen masyarakat ini menjadi fokus atau segmentasi anggotanya. Karena hampir 90 % anggota KSP kopdit Pintu Air berasal dari empat elemen ini.

Karenanya KSP kopdit Pintu Air menerbitkan  produk dan layanan keuangan yang selaras dengan kebutuhan anggotanya. Akhirnya Pintu Air ada di mana-mana, di mana-mana ada Pintu Air karena kopdit Pintu Air adalah koperasinya seluruh lapisan masyarakat.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA