BPBD Manggarai Catat 186 Kejadian Bencana Sepanjang 2022

0

Ruteng, Ekorantt.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai mencatat total bencana yang terjadi di wilayah itu sepanjang tahun 2022 adalah 186 kejadian.

“Warga diminta tetap waspada terhadap perubahan cuaca dan potensi bencana yang bisa saja terjadi ke depan,” pinta Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Manggarai, Stefanus Tawar didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik, Konstantinus Jerau kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (10/1/2022).

Stefanus memerinci, sebanyak 186 kejadian bencana ini terdiri dari 110 bencana tanah longsor, 31 bencana banjir.

Sedangkan hujan dan angin kencang sebanyak 28 kejadian. Selain itu, bencana kebakaran sebanyak 21 kejadian dan bencana sosial (bunuh diri, tenggelam dan tertimpa pohon) sejumlah 8 kasus.

Dikatakan, kejadian bencana ini terjadi pada 12 kecamatan di Kabupaten Manggarai. Terbanyak di Kecamatan Langke Rembong, yaitu 49 kejadian dengan total kerugian ditaksir lebih dari Rp5 miliar.

Selain rumah dan lahan warga, kata Stefanus, bencana sepanjang tahun 2022 juga merusak fasilitas umum seperti saluran irigasi atau bendungan, jalan, jembatan, deuker, sekolah, dan kantor. Sementara korban luka-luka dan meninggal dunia tercatat sebanyak 12 orang.

Lebih jauh, sejak 31 Desember 2022-03 Januari 2023, lanjut Stefanus, tercatat 9 kejadian bencana angin kencang, tanah longsor dan kebakaran di Manggarai. Bencana ini merusak sejumlah rumah warga serta fasilitas publik.

“Kita masih atur jadwal untuk turun melakukan identifikasi kerusakan yang terjadi sekaligus berkoordinasi dengan pihak pemerintah desa,” terangnya.

Stefanus menyebutkan, rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan di Indonesia termasuk Kabupaten Manggarai terjadi pada Januari 2023 ini.

“Ini rilis resmi BMKG, karena untuk data atau pun prakiraan cuaca ini kita selalu mengacu kepada mereka (BMKG, red),” sebutnya.

Berdasarkan rilis BMKG tersebut, lanjutnya, Bupati Manggarai, Herybertus Nabit telah menginstruksikan BPBD Manggarai untuk mengaktifkan posko bencana selama empat bulan ke depan.

“Berdasarkan perintah Pa Bupati, kami membuka posko ini selama empat bulan,” ujarnya.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan bencana yang terjadi.

“Jadi kalau rumah terletak di daerah yang curam dan lereng, waspada longsor! Begitu juga di pesisir pantai waspadai banjir,” imbuhnya.

Stefanus juga meminta warga tetap waspada terhadap bencana kebakaran, terutama disebabkan arus pendek atau korsleting listrik.

“Karena dari hasil identifikasi yang kami lakukan selama ini, rata-rata rumah yang terbakar ini semuanya sudah dialiri listrik,” tutupnya.

Warga Temukan Jasad Nenek di Ngada, Sebagian Potongan Tubuh Hilang

0

Bajawa, Ekorantt.com – Marta Mau (92), warga Desa Piga, Kecamatan So’a, Kabupaten Ngada, NTT ditemukan tewas setelah tiga hari menghilang.

Jasad korban ditemukan oleh warga di Be’i Leko desa itu setelah mencium aroma tak sedap yang berasal dari lokasi penemuan.

Kasi Humas Polres Ngada IPTU Sukandar mengatakan penemuan mayat pada Minggu (7/1/2023) sekitar pukul 18.30 WITa.

“Pertama yang melaporkan kajadian tersebut salah satu warga Bonifasius Muga Gili,” ujar Sukandar, Selasa.

Ia menerangkan, setelah menerima laporan tersebut pihak Polsek So’a langsung turun ke lokasi.

Polisi memasang tanda larang sekaligus melakukan pencarian potongan tubuh korban yang hilang yakni dua tangan dan kaki sebelah kiri.

“Sampai saat ini potongan tubuh yang hilang tersebut belum ditemukan dan polisi masih terus melakukan pencarian,” katanya.

Sukandar mengungkapkan keluarga sudah memutuskan untuk tidak melakukan autopsi terhadap jenazah.

Meskipun keluarga sudah menerima kejadian tersebut sebagai bagian dari musibah, pihaknya memastikan untuk terus melakukan penyelidikan penyebab kematian wanita tersebut.

“Saat ini kita tetap melakukan penyelidikan dengan memanggil para saksi,” kata dia menambahkan.

Mantan Camat Boleng Ditahan di Polres Manggarai Barat

0

Ruteng, Ekorantt.com – Polres Manggarai Barat melakukan penahanan terhadap Mantan Camat Boleng, Bonaventura Abunawa setelah dirinya ditetapkan tersangka dugaan tindakan pidana pemalsuan dokumen, Selasa (10/1/2023).

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Manggarai Barat, Bambang Dwi Murcolono melalui Kepala Seksi Tindak Pidana Umum, Vendy Trilaksono menjelaskan, pihaknya telah menerima pelimpahan tersangka dari Kejati NTT sehingga berwenang untuk menahan.

“Kita juga telah menerima pelimpahan barang bukti, di mana tersangkanya berinisial BA diduga telah melakukan pemalsuan dokumen berupa pernyataan dan tanda tangan atas nama tokoh adat,” ucapnya.

Vendi bilang, tersangka tersebut telah melanggar pasal 263 ayat 1 atau 263 ayat 2 dengan ancaman hukuman lebih dari 5 tahun.

“Karena ini penetapan tahap kedua, maka kewenangan kejaksaan untuk melakukan penahanan selama 20 hari ke depan, sejak hari ini,” terangnya.

Penahanan tersebut demi mempermudah penanganan perkara hingga selesai, sehingga pelimpahan kasus akan lebih cepat ke pengadilan untuk pembuktiannya.

Diketahui, sebelumnya, penanganan kasus dugaan pemalsuan dokumen tanah Wau Pitu Gendang Pitu Tanah Boleng telah lama ditangani Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT).

Alhasil, kasus tersebut tuntas setelah Polda NTT menetapkan status P21 atau pemberitahuan bahwa hasil penyidikan sudah lengkap untuk kasus itu.

Menurut Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy saat dikonfirmasi menerangkan bahwa, kasus tersebut sudah ditetapkan P21 berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak Kejaksaan.

“Iya, Alhamdulilah sudah P21. Kasus sudah P21 pada 8 Desember 2022 yang lalu. Dari hasil koordinasi dengan pihak kejaksaan untuk pelaksanaan tahap 2 pelimpahan tersangka dan barang bukti akan dilaksanakan tanggal 10 Januari 2023 mendatang,” kata Ariasandy.

Sebelumnya juga, Ditreskrimum Polda NTT pernah menetapkan mantan Camat Boleng Bonaventura Abunawan sebagai tersangka dan telah melayangkan panggilan sebanyak dua kali.

Warga Geram

Secara terpisah, Tu’a Gendang Terlaing, Hendrikus Jempo mengatakan, kasus ini mulai dilanjutkan oleh Polda NTT meski sebelumnya sempat terhenti.

“Sempat diproses hingga Bonaventura menyandang status tersangka tetapi terhenti tanpa alasan yang jelas,” jelas Hendrikus.

Tu’a Golo Terlaing Bone Bola sebagai pelapor, kata Hendrikus, terus berjuang agar kasus dugaan pemalsuan dokumen tanah tersebut bisa menemukan titik terang. Hal itu agar mengantisipasi terjadinya konflik horizontal.

Ia berpendapat, dokumen Wau Pitu Gendang Pitu Tanah Boleng ini begitu aneh dan meresahkan masyarakat adat Boleng. Dalam dokumen itu, ada beberapa kampung adat yang dibuat hilang, yakni Wangkung, Rai, sebagian Rareng, Tebedo, Terlaing, Lancang, dan Nggorang.

Dalam dokumen itu juga, Lingko Menjerite milik Lancang, Lingko Nerot milik Kampung Terlaing dan sebagian Lingko Warang milik Rareng, tiba-tiba diklaim sebagai tanah milik masyarakat adat Mbehal.

“Ini kan aneh dan tidak masuk akal. Bone Bola terpanggil untuk meluruskan persoalan ini dan lakukan antisipasi untuk hindari konflik horizontal. Ia melaporkan kasus ini ke Polda NTT di Kupang,” terangnya Hendrikus.

Setelah kasus tersebut terhenti di meja penyidik Polda NTT, Bonaventura seenaknya membagi-bagi tanah milik orang, meski tanah tersebut telah bersertifikasi.

“Bahkan lokasi itu telah dibersihkan dan ditanami pisang juga dirikan pondok. Anehnya, setiap orang yang mendapat tanah itu tidak diberikan dokumen tanda bukti. Ini cara licik beliau,” kesal Hendrikus.

Menurut dia, aksi Bonaventura membuat kalangan masyarakat adat geram. Aksi ini juga dinilai berbahaya dalam kehidupan masyarakat.

“Para tokoh adat di Boleng, terutama Terlaing dan Lancang menahan diri dan berupaya jangan terulang lagi tragedi berdarah 2017 di Menjerite,” jelasnya.

Sementara itu, Tu’a Golo Terlaing Bone Bola mengatakan, tragedi Menjerite diduga sama seperti yang dilakukan mantan Camat Bonevantura tersebut.

“Tragedi Menjerite mirip seperti ini, ada aktor intelektual yang memprovokasi masyarakat. Tampaknya dokumen ini diduga bertujuan saudara Bona bersama sindikatnya, mau mengendalikan tanah adat masyarakat Boleng,” tukasnya.

“Taktiknya, dengan menggunakan peta zaman Belanda dulu yang disebut “hamente” atau Kedaluan. Jika dibandingkan sekarang kira-kira sama seperti kecamatan. Kebetulan pusat Kedaluan Boleng terakhir di Mbehal, yang sebelumnya di Rareng. Mbehal adalah kampung saudara Bona,” jelasnya.

Bone menjelaskan bahwa Bonaventura, menjadikan peta itu di bawah kendalinya bersama ayahnya. Ia menduga Bonaventura membuat peta itu untuk mengendalikan tanah adat Boleng di bawah koordinasi bersama ayahnya.

Padahal Kampung Mbehal itu berada di balik gunung dan posisi Lingko Menjerite dan Nerot melewati kampung adat Wangkung, Rareng, Rai dan Tebedo.

“Ini benar-benar aneh dan orang ini tidak memahami adat Manggarai,” tegas Bone Bola.

Ia menjelaskan, kampung dan lingko dalam kehidupan orang Manggarai sangat dekat. Dalam wilayah ‘hamente’ dihuni sejumlah kampung adat yang memiliki gendang (rumah adat) dan lingko (tanah adat).

Dokumen yang diduga hasil penipuan ini jelas-jelas merusak tatanan adat dan menimbulkan keresahan dalam masyarakat.

Bone mengatakan, ada dua dokumen yang dipersoalkan yaitu satu dokumen yang ada tanda tangan mantan Bupati Mabar Agustinus Ch. Dula dan satu lagi tanpa tanda tangannya.

Dokumen yang ada tanda tangan Mantan Bupati Mabar Agustinus Ch. Dula diduga untuk memuluskan penerbitan sertifikat di BPN untuk lokasi PLN di Rangko.

Para tokoh adat yang tanda tangan di dokumen Mantan Bupati Mabar Agustinus Ch. Dula terjebak karena penjelasan yang disampaikan Bonaventura kala itu, apa lagi dirinya saat itu selaku Camat Boleng.

Sedangkan dokumen kedua adalah tanpa tanda tangan mantan Bupati Mabar Agustinus Ch. Dula diduga untuk memuluskan proses pengadilan PLN Rangko.

“Dokumen yang kedua ini diduga jelas-jelas penipuan, karena para tokoh adat menyatakan bahwa mereka hanya menandatangani yang ada tanda tangan Bupati, yang lain tidak,” tutupnya.

TK dan Paud Alok Timur Harus Jadi Rumah yang Aman bagi Anak-Anak

0

Maumere, Ekorantt.com – Kepala Dinas PKO Kabupaten Sikka, Yosep Heriyanto Vandiron Sales menghendaki supaya para guru TK-Paud Kecamatan Alok Timur menjadikan TK-Paud rumah yang aman bagi anak-anak.

“Anak-anak harus betul-betul diperhatikan. TK-Paud harus menciptakan iklim belajar yang kondusif sehingga anak-anak merasa nyaman. Selain itu TK-Paud harus mampu menjadi rumah yang aman sehingga akhirnya menjadikan pendidik sebagai orang tua mereka,” tegas Kadis PKO Hery Sales ketika membuka Diklat Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Pusat Kegiatan Guru Kecamatan Alok Timur di Aula TK Yos Sudarso Maumere, Senin (09/01/2023).

Di hadapan 85 peserta diklat TK-Paud dari 24 TK-Paud Kecamatan Alok Timur, Kadis Hery yang didampingi Kabid Paud dan PNF Yeremias Dubu menegaskan, implementasi Kurikulum Merdeka merupakan perhatian pemerintah untuk memastikan semua anak di mana saja bisa mengakses pendidikan yang baik.

“Dinas PKO juga akan segera me-launching Program Gerakan Sikka Belajar yakni pentingnya Literasi dan Numerasi dan Kurikulum bermuatan lokal berupa Bahasa Daerah dan Tenun Ikat,” ujarnya.

Hery berharap, pada Tahun Ajaran Baru ini, TK-Paud di Kecamatan Alok Timur sudah bisa mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

Sementara Ketua Panitia, Juliana Konsolata menerangkan, diklat tersebut bertujuan memberikan pemahaman kepada guru TK-Paud Kecamatan Alok Timur berkaitan dengan Kurikukum Merdeka sehingga siap untuk mengimplementasikannya.

“Dengan diklat ini para guru TK-Paud memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, Modul Ajar, dan Proyek Penguatan Profil Pancasila,” terang Juliana.

Komentar Peserta

Maria Bonafacia dari TK Sinar Watugong mengakui, diklat tersebut sangat bagus di mana menyiapkan guru untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah.

Suasana berdiskusi pada momen diklat hari pertama/Ekora NTT

Maria bilang bahwa lamanya diklat selama 4 hari tersebut belum memberikan pemahaman yang maksimal dalam diri semua guru atau pendidik.

“Setelah diklat bisa ditindaklanjuti sehingga para guru bisa benar-benar menghasilkan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan yang berkualitas,” ujar Maria.

Suster Paulina Lybo Ruban, Kepsek TK Maria Serafin memberikan komentar bahwa, diklat ini mendorong guru untuk melakukan hal-hal inovatif dan kreatif pun terobosan di sekolah.

“Supaya tidak monoton seperti pembelajaran sebelumnya, guru dituntut belajar dan terus belajar,” tegas Suster Paulina.

Sedangkan Rosa Dalima Yane, Kepsek TK Bhayangkari mengatakan, diklat ini dilaksanakan pada saat yang tepat untuk tahun ajaran baru sehingga mereka bisa memulai dengan implementasi Kurikulum Merdeka.

“Diklat ini membantu sekolah dalam mempersiapkan hal-hal yang perlu untuk pengembangan sekolah,” kata Rosa.

Kegiatan selama 4 hari (9 Januari-12 Januari 2023) menghadirkan para fasilitator yakni Pengawas Yovita Rengsiana, Maria Fatima Sri Dewi dari TK Maria Ferari, dan Titon Nau dari KB Kalvari Maumere.

Anggota Pintu Air Sukses di Daerah Perantauan

Palu, Ekorantt.com – Namanya Vinsensius Watir. Perantau asal Kabupaten Sikka ini bisa dibilang sosok pekerja keras yang mau maju demi kehidupan rumah tangga dan pendidikan anak-anaknya.

Vinsensius kini telah menjadi warga Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Di sana, awalnya ia bekerja serabutan. Penghasilan yang ia dapatkan cukup untuk makan minum keluarga dan juga menabung untuk masa depan anak-anaknya.

Meski demikian, ia menabung dengan cara tradisional yang dikumpulkan dari berbagai pos pemasukan.

Karena profesinya sebagai seorang petani sawit, Vinsen acapkali menyimpan uang dari pendapatannya di buku-buku bambu rumahnya. Tiang bambu dilubangi dan dimasukkan semua uang kertas dan logam ke buku bambu itu.

Sewaktu-waktu, kalau dia membutuhkan uang itu maka buku bambu itu dibuka, dibelah dan lalu uangnya diambil untuk memenuhi kebutuhannya. Praktik ini dilakoni Vinsen selama berpuluh-puluh tahun.

Perjumpaannya dengan Didimus Dadi, Ketua Komite KCP Palu, lalu mengubah jalan hidupnya. Kisah tentang KSP Kopdit Pintu Air pun diceritakan kepada Vinsensius.

Melalui Didimus Dadi, Vinsensius menyampaikan motivasinya bergabung dengan Kopdit Pintu Air.

Pada April 2021, ketika ia mengikuti sosialisasi tentang Kopdit Pintu Air di Lalundu Kabupaten Donggala, Vinsensius memutuskan untuk bergabung dengan nomor anggota 295.084.

Sedikit demi sedikit, Vinsensius menabung dari uang tabungannya juga usahanya setiap hari.

Setelah merasa simpanannya sudah cukup lumayan, Vinsensius akhirnya memberanikan diri untuk mengajukan pinjaman guna membeli mobil pikap Carry.

Kini ia tak lagi mengalami kesulitan untuk mencari dan menyewa mobil orang lain untuk mengangkut buah sawit. Pikap miliknya menjadi jawaban atas kesulitan yang ia rasakan setelah sekian lama.

Ia bilang mobilnya telah beroperasi. Pada bagian lambung dan kaca depannya bertuliskan “Hiro Heling”; dalam bahasa Sikka berarti mengumpulkan dari yang tersisa sedikit-sedikit.

“Kalau bukan karena bergabung dengan Pintu Air mana mungkin saya bisa beli barang dengan harga ratusan juta itu,” ujar Vinsensius merendah.

Ketua Komite Pintu Air KCP Palu, Didimus Dadi bilang menjelaskan Vinsensius adalah salah satu anggota yang sangat taat dan bertanggung jawab.

“Setiap ada kesempatan pertemuan untuk sosialisasi selalu saja ikut hadir. Dari sinilah dia sungguh memahami hak serta tanggung jawabnya sebagai anggota,” terang Didimus.

Menabung secara rutin dan membayar kewajiban bulanan, lanjut Didimus, telah menjadi bagian dari pola hidup Vinsensius. Hal ini dapat disimpulkan bahwa betapa perencanaan keuangan rumah tangganya sangat baik.

“Bapak Vinsensius teruslah melaksanakan kebiasaan baikmu ini, karena bukan tidak mungkin suatu saat nanti akan ada kesuksesan besar yang bakal menjadi milikmu. Teruslah berjuang bersama Tuhanmu,” tutup Didimus.

Pengurus dan Manajemen Kopdit Pintu Air Cabang Palangka Raya Harus Melayani dengan Hati

0

Palangka Raya, Ekorantt.com – Pastor Paroki Yesus Gembala Yang Baik, Cornelius Fallo, SVD meminta para pengurus dan manajemen KSP Kopdit Pintu Air Cabang Palangka Raya untuk memberikan pelayanan kepada anggota koperasi berdasarkan ketulusan hati.

“Seperti simulasi yang dibuat Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Bapak Yakobus Jano pada saat peresmian bulan November 2022 lalu harus menjadi contoh yakni melayani dengan ketulusan hati,” kata Pastor Cornelius dalam Misa Natal dan Tahun Baru pengurus dan manajemen KSP Pintar Cabang Palangka Raya pada Jumat (06/01/2023).

Menyinggung Perayaan Nataru, pastor asal Kefamenanu TTU ini mengatakan, perayaan harus membuat kita bergembira sekaligus moment refleksi tentang apa yang telah dilakukan sepanjang tahun 2022.

“Anggota Kopdit Pintar Palangka Raya dari tahun ke tahun semakin bertambah. Oleh karenanya, harus memberikan pelayanan terbaik melayani dengan hati,” tandasnya.

Sementara Manager Cabang Palangka Raya, Yosef Oktavius, dalam pesan Natalnya menggarisbawahi, tugas pelayanan pengurus, manajemen sebagai pelayan publik untuk memberikan kesejahteraan kepada anggota.

“Di tahun 2023 kita berusaha optimalkan penambahan anggota, pertumbuhan pinjaman serta penambahan non saham. Semua ini akan terwujud apabila sistem pelayanan 5 S diterapkan dengan baik,” pintanya.

Sedangkan Komite Cabang Palangka Raya Cyrillus Satban mengomentari tema “Berilah Mereka Makan” adalah bentuk imperatif di mana Yesus memerintahkan agar para murid memberi makan.

“Makna dari tema ini pengurus harus melayani semua anggota tanpa membeda-bedakan. Kita memberi makan dengan cara memberi pelayanan dan berusaha memberi kemudahan kepada anggota dalam berusaha,” ungkapnya.

“Semoga semangat Natal dan Tahun Baru 2023 membawa semangat pula untuk berubah dan menambah energi positif untuk menguatkan pelayanan dengan hati,” tutupnya.

Maxim Berikan Solusi Transportasi Hemat untuk Pelajar di Awal Tahun 2023

0

Jakarta, Ekorantt.com – Memasuki awal tahun 2023, seluruh pelajar dari SD hingga SMA juga memulai tahun ajaran baru.

Mulai dari buku pelajaran yang baru, sampai bertemu kembali dengan teman-teman dan guru favorit menjadi hal yang menyenangkan dan sangat dinantikan.

Untuk menambah keseruan tahun ajaran baru, Maxim hadir memberikan solusi transportasi yang hemat dan ramah di kantong pelajar.

Layanan Bike dari Maxim siap menjadi andalan bagi seluruh pelajar, selain cepat dan praktis, tarif hemat Maxim Bike pastinya tidak akan membuat kantong tipis.

Orang tua juga bisa melakukan pemesanan Maxim Bike untuk buah hati mereka berangkat ke sekolah. Orang tua bisa memantau posisi perjalanan sang buah hati melalui fitur keamanan yang tersedia di Maxim.

Selain layanan Maxim Bike, layanan Maxim Car juga bisa menjadi andalan saat cuaca di luar sedang hujan. Anda dapat mengantarkan sang buah hati ke sekolah dengan nyaman dan tidak perlu khawatir akan kehujanan.

Jadi, Anda tidak perlu menunggu hingga hujan reda agar sang buah hati bisa tepat waktu tiba di sekolah. Layanan Maxim Car juga sangat praktis dan ramah di kantong Anda.

Selain fitur keamanan, fitur lain yang bisa digunakan adalah pemesanan di awal. Dengan fitur ini, pelanggan terutama para orang tua dapat memesan transportasi dari dan ke sekolah untuk siswa/siswi sesuai waktu yang dibutuhkan dalam kurun waktu 5 hari ke depan.

Fitur ini sangat berguna sehingga Anda tidak perlu terburu-buru saat memesan kendaraan sebelum sang buah hati berangkat ke sekolah.

Aplikasi Maxim bisa diunduh melalui App Gallery, App Store, Play Store, Galaxy Store, dan Get Apps pada masing-masing perangkat ponsel pintar. Pengguna baru layanan Maxim juga bisa menggunakan kode promo “SEKOLAH” untuk mendapatkan saldo sebesar Rp100.000. Saldo ini dapat digunakan sebagai potongan sebesar 10% dari total biaya perjalanan Anda.

Korupsi Dana Desa 2018, Polisi Tetapkan Eks Kades Wewaria Ende Sebagai Tersangka

0

Ende, Ekorantt.com – Penyidik Tindak Pidana Korupsi Kepolisisian Resort Ende menetapkan mantan Kepala Desa Wewaria, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende periode 2013-2018 sebagai tersangka dalam dugaan kasus penyalahgunaan dana desa tahun 2018.

Kades berinisial VN tersebut kini ditahan di sel tahanan Mapolres Ende selama 20 hari ke depan.

Demikian penjelasan Kasat Reskrim Polres Ende, Iptu Yance Kadiaman kepada awak media, Senin (9/1/ 2023).

Yance menjelaskan bahwa pada tahun 2018, Desa Wewaria menerima alokasi dana desa sebesar Rp1,2 miliar lebih.

Dana tersebut digunakan untuk dua kegiatan pembangunan fisik yang tidak dilaksanakan sampai selesai antara lain pembangunan gedung PAUD di Dusun Maumeri dan pembangunan jalan rabat di Dusun Paupanda l, Desa Wewaria.

Dalam uji petik, terdapat temuan kelebihan pembayaran pada suplayer pembangunan gedung PAUD Maumeri sebesar Rp78,8 juta lebih.

Selain itu, belanja fiktif pada pembangunan rabat jalan sebesar Rp90,6 juta lebih sehingga total keseluruhan kerugian negara sebesar Rp169,5 juta lebih.

Ia mengaku, dalam penyelidikan, pihaknya telah memeriksa sebanyak 12 orang saksi dari berbagai pihak yakni saksi dari desa, kecamatan, tukang, dan suplayer.

Dalam pengakuannya, tersangka mantan kades tidak transparan dalam pengelolaan dana desa. Bahkan Ia memegang sendiri keuangan tanpa tanpa melibatkan kaur keuangan.

Selain itu, kepala desa dalam menentukan suplayer atau pihak ketiga dalam pelaksanaan pembangunan fisik juga tidak membentuk Tim Pengelola Kegiatan (TPK) dan tidak melibatkan Tim Pengelola Kegiatan (TPK).

“Jadi setelah dicairkan dari bank tersangka langsung memegang dan tidak menyerahkan uang kepada bendahara. Tidak melibatkan para pihak dalam pengelolaan keuangan dan kegiatan, menunjuk suplayer secara lisan untuk melaksanakan kegiatan.”

“Menggunakan keuangan untuk kepentingan pribadi, bersenang-senang ke tempat hiburan malam,” ungkapnya.

Atas perbuatannya tersangka eks Kades Wewaria diancam dengan pasal 2 ayat (1), pasal 3 Juncto pasal 18 ayat (1) huruf a UU RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi.

“Tersangka diancam penjara paling singkat empat tahun paling lama 20 tahun penjara,” kata dia menandaskan.

 

Pemprov NTT Diminta Manfaatkan Fasilitas Milik Hotel Sasando

0

Kupang, Ekorantt.com – Anggota Komisi III DPRD NTT Fredy Mui meminta Pemerintah Provinsi NTT memanfaatkan fasilitas yang dimiliki Hotel Sasando.

Pasalnya, hotel kebanggaan milik Pemprov NTT saat ini tidak menunjukkan adanya peningkatan pendapatan dari tahun ke tahun.

Agar menambah pendapatan, Pemprov NTT melalui gubernur atau sekda memberikan instruksi kepada setiap dinas atau OPD dalam melaksanakan kegiatan di luar kantor seharusnya menggunakan fasilitas milik Hotel Sasando.

“Butuh dukungan dari provinsi agar kegiatan diprioritaskan di Hotel Sasando. Ini butuh ketegasan dari pimpinan wilayah gubernur atau sekda,” ujar Fredy Mui saat rapat bersama mitra pemerintah di ruang rapat Komisi III DPRD NTT pada Senin (9/1/2023).

Ia mengatakan dengan menggunakan fasilitas milik Hotel Sasando, APBD milik pemerintah provinsi NTT dapat dipastikan tidak dibawa ke luar daerah.

“Tahun 2023 arahkan ke Sasando. Pastikan ada sumbangsih PAD dari Hotel Sasando,” ungkap Fredy.

Hal senada disampaikan Anggota Komisi III DPRD NTT Rocky Winariyo. Menurutnya, manajemen Hotel Sasando harus mengembalikan kejayaannya sebagai hotel yang mahal dan mewah dengan perbaikan dan penambahan fasilitas.

Fasilitas yang ada saat ini seperti, tempat karaoke, kolam renang dan lapangan futsal harus diperbaiki dan menambah fasilitas lain seperti spa dan sauna.

“Seharusnya dibuat yang bagus. Spa dan sauna harusnya ada ini. Paketnya lengkap. Sauna, karaoke, spa dan nginap lengkap. Orang pasti datang nginap,” harapnya.

Ia juga meminta manajemen Hotel Sasando melakukan kerjasama dengan Traveloka sehingga memudahkan orang untuk memesan kamar.

Direktur PT Sasando Maurits Rocky Teedens mendukung sikap dari anggota Komisi III DPRD NTT yang mengharapkan agar dinas atau OPD lingkup Setda Provinsi NTT menggunakan fasilitas milik Hotel Sasando.

Penggunaan fasilitas milik Hotel Sasando seperti menggunakan aula untuk pertemuan sangat membantu menaikan PAD bagi pemerintah provinsi.

“Kalau bisa, OPD-OPD melakukan kegiatan di Hotel Sasando sehingga dapat menaikan pendapatan,” ujar Maurits.

16 Desa di Ende Dapat DD di Atas Rp1 Miliar pada 2023, Kades Bruno: Fokus Kami Bumdes

0

Ende, Ekorantt.com – Kepala Desa Mbobhenga, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende Bruno Goa mengaku bangga sebab desanya mendapatkan penambahan alokasi Dana Desa (DD)  pada tahun anggaran 2023.

Penambaham alokasi kinerja sebesar Rp260 juta menyebabkan total DD mencapai Rp938 juta bagi desa itu dan akan dimanfaatkan secara optimal, baik infrastruktur maupun untuk menggerakan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)

“Untuk tahun 2023, fokus kami Bumdes. Yah, target kita agar desa bisa mendapatkan Pades. Banyak potensi yang akan kita kembangkan seperti air minum desa serta sektor usaha jasa,” ungkap Bruno.

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia telah menetapkan besaran DD tahun anggaran 2023.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/Tahun 2023, sebanyak 255 desa di Kabupaten Ende mendapatkan total dana desa sebesar Rp206,8 miliar. Jumlah tersebut mengalami peningkatan Rp13,8 miliar dari tahun sebelumnya dialokasikan Rp192,8 miliar.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemerintahan Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Ende, Pieter Th. Tanoel menyebutkan dari jumlah 255 desa, 16 desa diantaranya mendapatkan alokasi di atas Rp1 miliar sebagai dampak dari tambahan alokasi kinerja pemerintah desa.

Berdasarkan PMK, besaran dana desa ditentukan oleh empat hal antara lain alokasi dasar, alokasi afirmasi, alokasi kinerja, dan alokasi formula.

“Kita bersyukur tahun ini ada penambahan yang signifikan termasuk 16 desa yang mendapatkan dana di atas satu miliar rupiah. Kita berharap, lonjakan anggaran di desa dapat berdampak pada penguatan ekonomi desa melalui Bumdes,” kata Pieter kepada Ekora NTT pada Senin (9/1/2023).

Berikut 16 desa penerima dana desa diatas Rp1 miliar sesuai data yang dihimpun Ekora NTT antara lain Desa Tendambepa, Desa Tiwerea, Desa Sanggazozo, Desa Ndetuzea, Desa Emburia, Desa Wolomasi, Desa Mautenda, Desa Jopu, dan Desa Mbuliwaralau.

Selanjutnya, Desa Maurole, Desa Kebirangga, Desa Tou, Desa Waturaka, Desa Roga, Desa Kedebodu, dan Desa Kuru.