Seorang Kakek di Nagekeo Ditemukan Tewas Gantung Diri

0

Mbay, Ekorantt.com – Seorang kakek berinisial KN (73) warga RT 003, Kelurahan Ratongamobo, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, NTT ditemukan gantung diri di dapur rumah miliknya, Jumat (15/7/2022) sekira pukul 03.00 WITA.

Kakek tersebut ditemukan tewas tergantung menggunakan tali nilon warna putih yang terikat pada leher korban. Sementara ujung tali satunya terikat di sebatang kayu balok di dapur itu.

Kapolsek Boawae Iptu Haruna Ismail menuturkan korban pertama kali ditemukan oleh istrinya PW (53).

Penemuan tersebut setelah sebelumnya sekitar pukul 22.00 WITA istri korban melihat KN memegang seutas tali nilon berwarna putih keluar ke pintu belakang.

PW sempat menanyakan kepada korban mengenai perbuatannya itu, namun korban enggan menjawab.

Menjelang subuh, PW menemukan suaminya sudah tidak bernyawa dengan posisi gantung diri.

“Kemudian saksi (istri korban, red) berteriak memanggil anak untuk memberitahukan peristiwa tersebut,” ujar Ismail.

Ia menerangkan bahwa polisi telah mengolah tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus mengambil keterangan para saksi.

Jenazah telah divisum oleh dr. Ardy Ceme dengan hasil tidak menemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.

Hasil visum juga menunjukkan bahwa korban meninggal dunia murni karena kehabisan oksigen karena gantung diri.

“Keluarga besar korban menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi,” terang Ismail.

Melalui media ini, Kapolsek Ismail meminta Dewan Mesjid dan Dewan Gereja untuk terus mengimbau dan memberi penguatan iman kepada umat bahwa bunuh diri bukan jalan akhir terbaik.

 

Proyek Jalan Puukungu-Orakose-Kamubheka Mulai Dikerjakan

0

Ende, Ekorantt.com – Proyek Peningkatan Jalan Puukungu-Orakose-Kamubheka mulai dikerjakan. Pekerjaan pelebaran jalan dan galian saluran terlihat pada Jumat (15/7/2022).

“Alat kemarin mereka drop. Kerja mulai pagi tadi,” ujar Rikardus warga kampung Pu’u Peda kepada Ekora NTT.

Rikardus berharap pihak kontraktor dapat menjaga kualitas sesuai perencanaan.

“Mudah-mudahan dikerjakan dengan baik supaya kami kendaraan bisa lewat,” kata Rikardus.

Meskipun dimulai terlambat, harap Rikardus, pihak kontraktor bisa menyelesaikannya tepat waktu. Warga merindukan jalan agar mobilitas manusia dan barang lancar.

Diberitakan sebelumnya, dua buah papan proyek telah dipasang pada titik nol di Kampung Pu’u Peda dan titik akhir di Kampung Watuapi, Desa Tendambepa, Kecamatan Nangapanda.

Berdasarkan informasi pada papan proyek, Peningkatan Jalan Puukungu-Orakose-Kamubheka menelan dana Rp3,7 Miliar bersumber dari APBD Kabupaten Ende tahun 2022.

Proyek tersebut dikerjakan oleh Kontraktor pelaksana CV Busalangga Putra dan konsultan pengawas CV Rancang Indah Konsultan dengan waktu pelaksanaan selama 180 hari kalender.

Cerita Gadis-Gadis Korban Prostitusi Online di Flores Timur

Larantuka, Ekorantt.com – Bunga (19), bukan nama sebenarnya, tak pernah berpikir akan jatuh dalam dunia prostitusi. Ia diajak temannya untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga di Larantuka, ibu kota Flores Timur. 

Bunga yang selalu mendapat kekerasan dari orangtuanya mengikuti ajakan temannya dan meninggalkan kampung halamannya pada 2019, saat ia masih berusia 16 tahun.

“Ada teman yang ajak saya. Dia bilang bantu mamanya di sini (Larantuka-red),” tuturnya kepada Ekoran NTT, Kamis (14/7/2022).

Namun, saat tiba di Larantuka, temannya membawa bunga ke rumah salah satu ibu. Di rumah itu sudah ada beberapa gadis seusia Bunga. Kepada Bunga, ibu itu memberitahukan bahwa mereka akan bekerja melayani tamu.

“Saya tanya maksudnya apa ini, dia bilang, tidak!  cari tamu. Saya pikir saya datang sini ini bantu ema (mama) kerja kah apa kah,” cerita Bunga.

Bunga tak berdaya. Ia menuruti kemauan si ibu pemilik rumah untuk melayani pria hidung belang. Sejumlah pria biasanya memesan jasa Bunga melalui media sosial atau melalui temannya. Kemudian mereka bertransaksi di tempat yang ia sebut Kandang Kambing. Tempat itu dekat Pura, tempat ibadah umat Hindu.

“Di Kandang Kambing itu, kami bertemu kakak-kakak (laki-laki) dengan patokan tarif 300.000,” ujarnya.

Dari jumlah itu, kata dia, sebesar 50 ribu rupiah diberikan kepada ibu yang menampung mereka, sebagai biaya sewa kamar.

Bunga menyebut, sehari ia biasa melayani dua sampai tiga pria. Ia terpaksa melakukan itu karena sudah terlanjur terjerembab ke dalam pekerjaan yang diharamkan agama dan adat istiadat setempat itu.

Bunga mengatakan ia belum punya niat untuk pulang ke kampung halamannya di wilayah Flores Timur karena takut kepada ayahnya.

“Bapa sifat terlalu jelek le. Bapa masih pukul kami. Kami sudah dewasa itu kah, tapi masih dipukul dan dimaki,” tuturnya.

Ia mengatakan bahwa selain dirinya, ada delapan kawannya juga terlibat dalam prostitusi online di Larantuka. Mayoritas dari mereka berasal dari Kabupaten Flores Timur.

“Ada juga yang dari Maumere dan Lembata,” katanya.

Sementara itu, Mawar (20), bukan nama sebenarnya, menyebut bahwa ia sempat menjembatani transaksi BO antara  temannya sendiri dengan pria hidung belang.

“Itu laki-laki tanya kita (melalui chat Facebook), apakah ada teman yang mau dibayar. Terus kita tanya teman, kebetulan dia butuh uang, dia mau. Waktu itu bawa di hotel. Bayar 250 ribu rupiah,” tuturnya.

Banyak Faktor Pemicu

Dosen Sekolah Tinggi Pastoral Reinha Larantuka Anselmus Atasoge menyatakan sangat prihatin dengan fenomena prostitusi di kota pariwisata religius tersebut.

“Bagi saya, fenomena ini disebabkan oleh macam-macam faktor. Kita mesti mengurai faktor-faktor itu sebelum menaruh penilaian dari pelbagai perspektif,” katanya.

Secara umum, Atasoge menyebut dua faktor utama yang menyebabkan para gadis itu terlibat prostitusi, yakni faktor internal seperti kekurangan pengetahuan tentang seksualitas, kekurangan control diri, kondisi pubertas dan lain sebagainya.

“Faktor eksternal yang paling disoroti adalah lingkungan keluarga, selain sekolah dan masyarakat. Saya menyebut keluarga sebagai faktor eksternal yang utama sebab keluarga menjadi tempat utama pembentukan tingkah laku, moral, watak dan pendidikan bagi anak dan remaja. Tentu ada banyak unsur yang berperan di dalamnya,” bebernya.

Alumnus STFK Ledalero tersebut menyebut, seks bebas, bisa jadi disebabkan oleh ketiadaan kasih sayang yang sempurna dari orang tua di dalam keluarga, sehingga mereka mencari dan menemukannya di luar rumah. 

“Bisa jadi, mereka menemukannya dalam diri para pria yang menggunakan jasa open booking-nya mereka,” ujarnya.

“Atau bisa terjadi juga bahwa apa yang mereka lakukan itu sebagai bentuk ekspresi kekecewaan mereka terhadap perilaku kasar-keras yang mereka alami dari orang tua mereka. Mereka mungkin tahu bahwa tindakan mereka salah dari sisi moral dan keagamaan. Namun, kurang mampu membangun resiliensi diri terhadap perilaku yang mereka terima dan tak memiliki jalan lain serta terbukanya peluang transaksional melalui kemudahan teknologi maka pertahanan moralnya melemah dan tak terkontrol,” imbuhnya.

Fenomena ini, bagi Ansel sekiranya harus menjadi perhatian semua pihak mulai dari orang tua, guru, masyarakat, dan pemerintah.

 “Kita tidak menginginkan agar masa depan para remaja kita hancur karena kesalahan kita sendiri sejak dari rumah,” ujarnya.

Ansel pun menyadari bahwa fenomena ini menjadi tantangan besar bagi keluarga-keluarga saat ini. 

Menurutnya, dari perspektif Katolik, seksualitas dan perkawinan itu merupakan sebuah kesucian dan jalan menuju kekudusan.

“Tuhan menciptakan lembaga perkawinan dan keluarga dengan rencana istimewa karena keluarga dibutuhkan oleh Tuhan untuk menjadikannya panggilan dan jalan kekudusan. Panggilan kekudusan itu bukan privilese khusus bagi para klerus dan biarawan-biarawati melainkan bagi semua anggota Gereja, dan karena itu kasih keluarga adalah serentak panggilan dan jalan kekudusan,” jelasnya. 

Kesadaran akan panggilan ini, Kata Ansel, hendaknya membangkitkan penghargaan dan kebanggaan sebagai keluarga, serta mendorong keluarga untuk menghargai kesucian dan kemurnian hidup perkawinan yang sejak dini harus ditanamkan pula pada generasi muda.

“Tujuannya agar calon-calon pasangan suami istri termasuk para remaja kita boleh menghargai kekudusan itu sejak dini sebelum akhirnya berkeputusan untuk membangun hidup keluarga,” tutupnya.

Tim Ekora NTT

 

Memilih Moto Tuhan Terlalu Kuat, Anak Nelayan di Desa Nobo Jadi Suster SSpS

0

Larantuka, Ekorantt.com – Monika Erlin Puka, SSpS, anak nelayan sekaligus petani di Nobo, Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura sukses menjadi abdi Tuhan.

Suster Erlin, demikian ia disapa, memilih moto: “Tuhan, Engkau Terlalu Kuat Bagiku”, dan telah mengikrarkan kaul kekal pada 2 Juli 2022 di Kewapante, Maumere.

Dalam Perayaan Ekaristi Syukur Kaul Kekal di Gereja Stasi Nobo, Junat (15/7/2022), P. Yanuarius Lobo, SVD didampingi RD Yosdo, Pr memimpin perayaan Ekaristi Kudus ini.

Pater Yanuarius Lobo, salah seorang dosen di IFTK Ledalero mengatakan dalam kotbahnya, bahwa pilihan moto Suster Erlin bukan tanpa makna.

“Ini menjadi ungkapan syukur dan puji-pujian, ungkapan yang menunjukkan kekuatan Allah yang begitu besar,” katanya.

Panggilan itu, lanjut Pater Yan, diberikan Tuhan dengan syarat tertentu dan dia yang dipanggil harus menjawab karena panggilan itu dikhususkan untuk misi.

“Dampak dari misi itu penuh dengan tantangan, maka Nabi Yeremia menyebutnya dengan bujukan atau rayuan,” ungkapnya.

Sementara itu, Provinsial SSpS Flores Bagian Timur, Sr. Ines Surat Lanan, SSpS dalam sambutannya, meminta Suster Erlin untuk setia memelihara cinta Tuhan dan menjaga itu sampai kekal dalam Kongregasi SSpS.

“Peliharalah cinta Tuhan dan jagalah itu sebagai spiritualitas yang dibawa sampai kekal,” pintanya.

Suster Erlin Puka saat men-sharing-kan panggilan hidupnya/Ekora NTT

Sementara itu, Tobias Tobi Puka, ayah Suster Erlin mengatakan, sebagai ayah, dirinya sangat berbangga dan berbahagia.

“Saya terharu karena pada hari bahagia tanpa mamanya Suster Erlin, tapi saya bahagia, anak Saya tetap kuat dalam panggilan,” katanya.

Dukungan cinta dari keluarga dan masyarakat, kata Tobias, menjadikan dirinya selalu mendukung dan mendoakan anaknya Suster Erlin hingga menjadi Suster yang kuat.

Ketua Panitia, Rafael Bukan juga mengatakan rasa sukacita yang besar karena Suster Erlin telah membuktikan kepada semua orang bahwa dia anak petani dan nelayan.

“Tobias ayahnya dari dulu adalah petani dan nelayan, dari batu dan pasir, Tobias membiayai Suster Erlin hingga seperti saat ini,” tutur Rafael.

Rafael menambahkan, mewakili keluarga besar Suster Erlin Puka, ucapan terima kasih berlimpah diberikan sedalam-dalamnya kepada Kongregasi SSpS yang sudah mendidik Suster Erlin menjadi biarawati yang sukses saat ini.

“Kita bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak karena cinta, Suster Erlin tetap kuat dalam menjawab panggilan Tuhan,” katanya.

Polisi Sebut Lakalantas di Ngada Dominan Akibat Miras

0

Bajawa, Ekorantt.com – Kasat Lantas Polres Ngada Iptu Lino De Jesus mengungkapkan lakalantas di Ngada paling tinggi dipengaruh oleh minum keras (miras).

Selain itu, penyebab paling sedikit akibat kondisi jalan yang licin dan kurang adanya kesadaran masyarakat untuk mematuhi lalu lintas.

Polisi Polres Ngada mencatat, sejak bulan Januari sampai Juli sudah terjadi 39 kasus lakalantas dan rata-rata korbanya adalah anak muda.

“Pelanggaran yang dilakukan masyarakat kebanyakan anak muda,” ujarnya Kasat Lino di Bajawa, Kamis (14/7/2022).

Untuk menekan angkat kasus tersebut, pihaknya genjar melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mematuhi lalu lintas khususnya anak muda dan pelajar.

“Kita imbauan kepada masyarakat bahkan turun ke sekolah-sekolah untuk memberi edukasi kepada pelajar,” tutur dia.

Lino meminta keterlibatan para orangtua untuk tidak mengizinkan anak di bawah umur untuk mengendarai kendaraan roda dua.

Orangtua dianggap memiliki peran penting karena secara emosional lebih dekat dengan anak-anak.

 

Pemerintah Sebut Kenaikan Tarif TN Komodo sebagai Kontribusi terhadap Lingkungan

0

Mbay, Ekorantt.com – Pemerintah menyebut kenaikan tarif masuk ke Pulau Komodo dan Pulau Padar Rp3,75 juta sebagai bentuk tanggung jawab sosial wisatawan terhadap lingkungan di Taman Nasional (TN) Komodo.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Sony Z Libing dalam keterangan usai Sosialisasi Penerapan Daya Dukung Daya Tampung Berbasis Jasa Ekosistem TN Komodo di Aula Kantor Bupati Manggarai Barat, Kamis (14/7/2022).

“Kita ingin wisatawan ada rasa memiliki terhadap konservasi, kelestarian ekosistem, dan kelestarian komodo. Ini hewan satu satunya, kita perlu jaga, wisatawan juga turut berkontribusi,” kata Sony.

Ia menerangkan tarif sebesar Rp3,75 telah ditetapkan Pemprov NTT berdasarkan hasil kajian akademik ahli lingkungan dari IPB Bogor dan Universitas Indonesia.

Tarif masuk itu ialah kebijakan bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi yang mulai berlaku pada tanggal 1 Agustus mendatang.

Namun, bagi mereka yang telah menerima pembayaran perjalanan paket wisata hingga bulan Desember 2022, pemerintah memberikan kelonggaran menggunakan tarif lama, kata Sony.

Sony menambahkan, tarif yang ditetapkan itu tentunya untuk membiayai hal-hal yang telah disebutkan, termasuk pemenuhan amenitas.

Tarif tiket itu juga digunakan untuk biaya promosi, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), serta pemasukan bagi pendapatan asli daerah (PAD).

Dengan adanya pemberlakuan ini, Sony berharap wisatawan, pelaku wisata maupun pemerintah memiliki tanggung jawab untuk bersama-sama berkontribusi dalam menjaga ekosistem komodo.

 

Tekan Stunting, Bank NTT Cabang Ende Lakukan Program PMT di Rewarangga

0

Ende, Ekorantt.com – Demi menekan angka stunting, Bank NTT Cabang Ende melakukan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di wilayah pelayanan Puskesmas Rewarangga, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende. Program ini menyasar 125 bayi di bawah dua tahun.

Paket makanan tambahan berupa telur dan susu itu akan diberikan setiap minggu sejak Rabu, 13 Juli 2022.

Kepala Bank NTT Cabang Ende, Frans Boli Tobi melalui Supervisi Kredit Fransiskus Aloysius Resi  menjelaskan, Bank NTT memiliki kepedulian terhadap kesehatan anak dan balita di NTT.

Dikatakannya, bantuan diserahkan kepada Pokja penanganan stunting di Puskesmas Rewarangga. Selanjutnya, bantuan itu diberikan secara periodik kepada bayi di bawah dua tahun di 13 titik dalam wilayah kerja Puskesmas Rewarangga.

“Total bantuan ada Rp37.500.000. Ini melalui dana CSR, kita serahkan ke Pokja. Nanti kita akan supervisi setiap kali ada pemberian makanan tambahan,” ujar Fransiskus.

Kepala Puskesmas Rewarangga, drg. Maria Patrisia Kago mengucapkan terima kasih kepada Bank NTT Cabang Ende yang telah memperhatikan  tumbuh kembang anak di Kabupaten Ende.

Patrisia bilang, peran lembaga perbankan dan semua pemangku kepentingan sangat dibutuhkan dalam menekan angka stunting.

“Kami terima kasih atas kepedulian Bank NTT Cabang Ende memberikan PMT. Kita himbau agar para orang tua untuk selalu memperhatikan pola makan dan gizi anak,” kata Patrisia.

Pemkab Ngada Kembali Raih WTP

0

Bajawa, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Ngada kembali meraih penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas pengelolaan keuangan dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI.

Wakil Bupati Ngada, Raymundus Bena saat dikonfirmasi Ekora NTT via telepon, Rabu (13/7/2022) malam membenarkan informasi penerimaan penghargaan tersebut.

“Ia benar, penghargaan tadi diserahkan langsung oleh kepala BPK Perwakilan NTT,” ujarnya.

Wabup Raymundus menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu khusus pengelola anggaran di dinas-dinas.

“Tidak kalah penting, kami sampaikan terima kasih personel-personel di keuangan,” kata Raymundus.

Meskipun demikian, dirinya berjanji akan tetap fokus pada sejumlah perbaikan yang direkomendasi oleh pihak BPK RI terlebih peningkatan kapasitas bendahara-bendahara yang ada di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Ada tiga catatan yang harus ditindaklanjuti ke depan terutama soal klasifikasi penganggaran,” ucap dia.

Mantan Anggota DPRD Ngada ini mengaku pengalaman pemeriksaan tersebut merupakan pengalaman berharga yang mana dirinya mengikuti dari awal.

Raymundus berharap penghargaan tersebut harus terus dipertahankan di tahun-tahun yang akan datang.

Ban Pecah, Minibus Ruteng-Ende Terbalik di Ndora

0

Mbay, Ekorantt.com – Minibus Puspasari tujuan Ende dari Ruteng mengalami kecelakaan tunggal di Kampung Sipi, RT 003, Desa Ulupulu, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo pada Rabu (13/7/2022) sekitar Pukul 15.20 WITA, setelah pecah ban kiri.

Kendaraan dengan nomor polisi EB 8531 EA tersebut dikemudikan di Jalan Trans Flores tiba-tiba mengalami pecah ban bagian depan, sopir kehilangan kendali.

Minibus itu sempat oleng dan terjun ke sisi kiri jalan dengan kedalaman sekitar satu meter. Tercatat 12 penumpang mengalami luka ringan hingga berat.

Para penumpang dilarikan ke Pustu Ulupulu untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Kapolsek Nangaroro Iptu Sudarmin Syafrudin memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

“Informasi karena ban kiri pecah, tidak ada korban jiwa,” ujar Syafrudin, Rabu malam.

Ia menyebut, sopir Maximus Bate (37) sulit mengendali kendaraan umum itu hingga terpeleset ke sisi kiri dekat rumah warga.

“Secara umum para korban mengalami luka lecet pada bagian kaki dan benturan di bagian kepala. Tidak ada korban jiwa,” kata Syafrudi menegaskan.

SMK Ignasius Wairterang Berikhtiar Lahirkan Manusia Militan dalam Belajar

Maumere, Ekorantt.com – SMK Swasta Katolik Santo Ignasius Wairterang bertekad menanamkan nilai-nilai Santo Ignasius de Loyola yakni militan dan menjaga komitmen.

Sekolah yang berada di Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka ini sejak awal kehadirannya tahun 2019 perlahan dikenal masyarakat.

“Hal yang paling utama dari kehidupan St. Ignasius adalah militan dan komitmen. Setelah berperang tekadnya untuk lebih berguna bagi negara dan gereja semakin tinggi. Walau lembaga SMK St. Ignasius ini sederhana tetapi beriktiar melahirkan peserta didik sebagai manusia berkomitmen, militan dalam belajar dan sukses sebagai pribadi yang mandiri,” kata Ketua Yayasan Pendidikan St. Ignasius Wairterang, Ignatius Selvesman kepada Ekora NTT Selasa (12/7/2022).

Selvesman mengatakan, satu-satunya SMK di Kecamatan Waigete yang baru melepas 35 peserta didik angkatan perdana ini terus berusaha untuk berkualitas bukan dari sisi fisik bangunan tetapi mental, spirit, dan kualitas anak didik.

“Sekolah harus menjadi jawaban masalah lingkungan sekitar, jarak dan biaya. Sekolah harus mampu memberikan motivasi dan kemampuan anak agar mandiri,” tegas pemilik Warang Beach Cottage ini.

Guru dan peserta didik saat berpose bersama/Ekora NTT

Latar belakang didirikan lembaga ini, akui Selvesman, sebetulnya ingin mendekatkan pelayanan dan pendekatan akses pendidikan.

Kemudian lanjutnya, membantu anak dari keluarga yang kurang mampu dengan menekan biaya seperti pembebasan dana sumbangan komite di kelas X.

“Kami ingin output dari lembaga pendidikan ini mencetak alumni yang berwirausaha, mandiri dan sukses. Serta dididik dengan menanamkan nilai- nilai hidup dari St. Ignasius de Loyola,” ujar jebolan STFK Ledalero ini.

Kepala SMKS Katolik St. Ignasius Wairterang Monika Mone mengemukakan sekolah yang dinakhodai ini memiliki 3 Jurusan dan 5 Program Kompetensi Keahlian.

Jurusan Peternakan, sebut Monika meliputi Program Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Ruminansia (ATR) dan Agribisnis Ternak Unggas (ATU).

Ada juga Jurusan Pertanian dengan Program Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Sedangkan Jurusan Kepariwisataan, katanya lagi, meliputi Kompetensi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata dan Perhotelan.

Saat ini, kata Kepsek Monika, sebanyak 26 peserta didik kelas XII mengadakan PKL di berbagai instansi, berjalan selama 3 bulan dari tanggal 1 Juli- 1 Oktober 2022.

Ia merincikan dari ATR ada 6 peserta didik melaksanakan PKL di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Noelbaki Kupang dan 5 orang di Dinas Pertanian Sikka bidang Peternakan.

Untuk Usaha Perjalanan Wisata, 4 orang ditempatkan di PT Ile Mandiri Tour and Travel Larantuka dan 3 orang di Maumere Dive Journey.

Sedangkan dari Perhotelan 4 peserta didik melaksanakan Praktek di Kelimutu Ecolodge Moni Kabupaten Ende, 2 orang di Cappa Resort Maumere, dan 2 orang di Hotel Lokaria Indah Maumere.

Sementara guru Pendamping 6 peserta didik yang melaksanakan PKL di BBPP Noelbaki Kupang Agustina Ose kepada Ekora NTT merasa senang dan bahagia.

“Sebagai pendamping dan 6 peserta PKL merasa senang dan bahagia karena untuk pertama kali peserta didik kelas XII Program Kompetensi Keahlian ATR SMK St. Ignasius Wairterang melaksanakan PKL di BBPP Kupang,” kata Agustina bangga.