13.110 Anak di Nagekeo Sudah Terima Vaksin Covid-19

0

Mbay, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Nagekeo, NTT terus menggenjot vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun.

Hal itu dilakukan untuk kepentingan percepatan pembentukan kekebalan tubuh kelompok anak serta sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19, khususnya di lingkungan sekolah.

Pemerintah mencatat, sebanyak 13.110 anak atau 75,65 persen sudah menerima dosis pertama. Sementara pemberian vaksin Covid-19 dosis kedua sudah menyentuh 10.637 anak atau 61,38 persen.

Data ini berdasarkan hasil rekapitulasi penerimaan catatan perkembangan pemberian vaksinasi anak dari masing-masing puskesmas per 13 Juli 2022.

“Ya, percepatan vaksinasi di sekolah untuk mempertahankan pembelajaran tatap muka demi peningkatan kualitas pendidikan di wilayah kita,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Nagekeo Drg. Emirentiana Reni Wahjuningsih dikonfirmasi saat pemberian vaksinasi Covid-19 kepada siswa di SDI Ndora, Rabu.

Ia menyebutkan capaian vaksinasi Covid-19 secara umum di Kabupaten Nagekeo dosis pertama mencapai 108.404 orang atau 91,90 persen.

Sedangkan dosis kedua 87.499 atau 74,17 persen, dan dosis ketiga (booster) baru menyentuh 8.968 orang atau 7,60 persen.

Emirentiana berujar, capaian vaksinasi dosis pelengkap atau booster di Nagekeo masih rendah. Sama hal presentase vaksin dosis ketiga secara nasional masih di bawah 10 persen.

“Mungkin masyarakat merasa (vaksin) booster tidak penting,” katanya.

Emirentiana mengajak masyarakat agar bisa menerima vaksin dosis penguat agar mampu memberi daya tahan tubuh (imun) jika sewaktu-waktu Covid-19 kembali menyerang.

Pembekalan KKN, Mahasiswa Unika Santu Paulus Ruteng Siap Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi

Ruteng, Ekorantt.com – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng menyelenggarakan kegiatan pembekalan bagi mahasiswa yang akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Integratif pada Selasa, 12 Juli-Rabu 13 Juli 2022.

Kegiatan ini bertajuk ‘Merdeka dan Berdaya Menuju Pariwisata dan Masyarakat yang Adil, Mandiri, dan Berkelanjutan’ dan berlangsung secara tatap muka di Aula Missio Unika Santu Paulus Ruteng yang diikuti oleh 700-an mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP).

Selain narasumber dari internal kampus, kegiatan pembekalan ini juga menghadirkan Sekretaris Bapelitbangda Manggarai Barat, Drs. Yohanes Hani, sebagai pemateri.

KKN Integratif lintas fakultas tahun ini akan dilaksanakan di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, yaitu 57 desa di 5 kecamatan, yakni Kecamatan Komodo, Mbeliling, Lembor, Lembor Selatan, dan Kecamatan Welak, mulai 14 Juli – 20 Agustus 2022.

Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, Prof. Dr. Yohanes Servatius Lon dalam keterangan tertulisnya menegaskan arti strategis kegiatan KKN sebagai bagian integral pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.

Menurutnya, KKN juga adalah peluang untuk peningkatan kualitas diri dan kompetensi mahasiswa.

Kemudian, lanjut Yohanes, sebagai kesempatan untuk menerapkan dan meningkatkan pola pikir penelitian: temukan masalah, rumuskan masalah, kumpul data, dan analisa data.

“KKN juga peluang pengabdian kepada masyarakat dan penerapan IPTEKS,” ujarnya.

Prof John juga menambahkan bahwa KKN adalah sarana untuk membangun kemitraan sekaligus ajang promosi diri dan lembaga ke tengah masyarakat.

“Selain itu, KKN adalah peluang untuk membangun networking dan juga ajang promosi diri dan lembaga. Ini adalah momen belajar dan mengabdi demi kemajuan diri,” ungkapnya.

Sementara Dekan FKIP Unika Santu Paulus Ruteng yang juga sebagai Ketua Panitia Pelaksana KKN Integratif Lintas Fakultas, Dr. Maksimus Regus mengungkapkan bahwa kegiatan KKN tahun ini hendak menjembatani dua dimensi kontemporer penting, yaitu semangat merdeka belajar dan perubahan-perubahan yang terjadi di tengah dunia.

Semangat merdeka belajar kini sedang menjadi salah satu strategi dan politik pendidikan andalan Indonesia kurang lebih 3 tahun terakhir.

Merdeka belajar tentu sebuah filosofi sekaligus gerakan besar pembaharuan pendidikan Indonesia untuk membentuk generasi muda baru Indonesia dengan kapasitas multidimensi yang dibutuhkan pada masa sekarang ini.

Selain itu, menurut Dr. Maks, di luar dunia kampus juga sedang terjadi perubahan-perubahan besar pada semua skala dan level kehidupan.

Wujud perubahan yang paling nyata dan dekat dengan dunia kampus adalah apa yang tengah terjadi di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai.

“Pada ranah lokal, salah satu perubahan besar yang paling dekat dengan UNIKA Santu Paulus Ruteng adalah kebijakan pengembangan pariwisata super-premium Labuan Bajo, Manggarai Barat. Unika Santu Paulus mempunyai kewajiban sosial untuk berjalan bersama masyarakat dalam menyambut perubahan besar sehingga dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat sendiri,” jelasnya.

Hal ini yang menurut Maks menjadi pertimbangan utama mengapa KKN tahun ini akan dilaksanakan di Kabupaten Manggarai Barat.

“Kami sangat mengharapkan agar mahasiswa benar-benar memanfaatkan waktu dengan baik untuk melakukan dua hal, belajar dan mengabdi di tengah masyarakat. Ini adalah momentum penting untuk memeriksa dan mengevaluasi apakah pengetahuan yang Anda peroleh selama ini juga merefleksikan perubahan-perubahan sosial yang terjadi sehingga Anda dapat memperbaiki apa yang masih kurang dalam proses kuliah di sini,” imbuhnya di depan mahasiswa yang akan mengikuti KKN tahun ini.

SMPS Ile Lewotolok Undang BPBD Sosialisasikan Siaga Bencana

0

Lewoloba, Ekorantt.com – Sekolah Menengah Pertama Swasta (SMPS) Ile Lewotolok mengundang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata untuk memberikan sosialisasi tentang Siap Siaga Bencana di sekolah tersebut pada Selasa (12/7/2022).

Sosialisasi ini bersamaan dengan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) bagi peserta didik yang baru masuk untuk bersekolah di sekolah tersebut.

Tujuan bekal siap siaga bencana diberikan kepada para peserta didik di sekolah tersebut mereka menjadi garda terdepan dalam memberikan informasi kepada keluarga agar selalu siap siaga terhadap kemungkinan bencana yang akan terjadi kapan saja.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (Kabid PK), Yohanes Gregorius Solang Demo memberikan materi tentang Bencana Alam di Gunung Ile Lewotolok dan Penanggulangan Bencana Alam di lingkungan SMPS Ile Lewotolok.

Setelah menyampaikan kondisi terkini Gunung Ile Lewotolok, Kabid PK tersebut menyampaikan tiga hal penting dalam kesiapsiagaan yaitu: 1) titik kumpul, 2) pembagian peran anggota dan 3) tas siaga bencana.

“Pihak sekolah harus melakukan pembagian peran anggota mulai dari Kepala Sekolah sampai dengan para siswa agar ketika terjadi bencana nanti kita sudah tahu apa yang harus kita lakukan,” katanya.

Kabid PK yang sering disapa Andris Koban ini juga menyampaikan informasi penting tentang pembagian lokasi evakuasi jika terjadi bencana.

“Yang dari Desa Amakaka nanti evakuasi di hamparan Waisesa, yang dari Desa Lamawara evakuasi di Desa Waijarang, yang dari Desa Bunga Muda evakuasi di Desa Pada dan yang dari Desa Napasabok evakuasi di Waikomo,” bebernya.

Andris juga menyampaikan, para peserta didik SMPS Ile Lewotolok menjadikan informasi tentang siap siaga bencana sebagai bekal pengetahuan dan dapat memahami karakteristik bencana serta cara penyelamatan diri saat bencana benar-benar terjadi dan mampu melindungi diri sendiri.

Pada akhir kegiatan ini Kepala SMPS Ile Lewotolok, Yeremias Koda Beda, menegaskan kepada para siswa SMPS Ile Lewotolok agar dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan informasi kepada masyarakat setempat terkait erupsi Gunung Ile Lewotolok dan menghadapi kemungkinan bencana yang akan terjadi terlebih ketika masih di sekolah.

“Ingat, anak-anak sekalian. Kita sudah dapat bekal langsung dari Pak Andris Koban dan tim dari BPBD Kabupaten Lembata, maka sangat Bapak harapkan agar kalian, siswa harus menjadi garda terdepan. Sampaikan informasi-informasi yang sudah kalian dapat baik kepada orang tua, keluarga maupun masyarakat sekitar kita,” tandasnya.

Untuk diketahui, lokasi SMPS Ile Lewotolok berada di bawah kaki Gunung Ile Lewotolok.

Peserta didik yang mengenyam pendidikan di sekolah ini, sebagian besar adalah mereka yang berasal dari Desa Amakaka, Lamawara, Bunga Muda, dan Napasabok.

 

Angka Keberangkatan TKI Ilegal di Ende Masih Tinggi

0

Ende, Ekorantt.com – Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Ende mengakui masih banyaknya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berangkat keluar negeri secara ilegal.

Dua negara tujuan para TKI ilegal tersebut adalah Arab Saudi dan Malaysia.

“Itu info yang kita dapat di lapangan. Mereka jalannya sembunyi -sembunyi, Tentu ada yang merekrut secara ilegal juga kan,” ujar Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Distransnaker Kabupaten Ende, Yoseva A. P. Dewi pada Senin (12/7/2022).

Meski demikian, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa dalam hal memberikan pemahaman dan sosialisasi terkait proses rekrutmen dan kesiapan serta informasi kebutuhan tenaga kerja.

“Kita baru keluarkan surat kepada para camat tentang informasi kebutuhan tenaga kerja. Hal ini untuk menghindari para pencari kerja berangkat secara ilegal,” ujar Yosevina.

Dikatakan Yosevina, Slsejak tahun 2021 hingga semester pertama tahun 2022, sebanyak 21 orang TKI  dideportasi dari negara tempat mereka bekerja.

Mereka dipulangkan dalam keadaan sakit, meninggal, dan rata-rata tidak memiliki dokumen atau ilegal.

“Ya, kalau berangkatnya legal. Tentu ada data di kita dan mereka mendapat perlindungan negara. Jadi harapannya jika ada yang mau cari kerja keluar negeri harus resmi. Harus koordinasi dengan pemerintah,” ujar Yosevina.

Yosefina berharap peran serta masyarakat jika mengetahui adanya proses rekrutmen tenaga kerja secara ilegal untuk diinformasikan kepada pemerintah setempat. Dengan begitu, pihaknya dapat berkoordinasi dengan Pelaksana Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI).

Kopdit Pintu Air Dukung Usaha Produktif Anggota

Maumere, Ekorantt.com – Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano menegaskan bahwa Pintu Air terus mendukung upaya pengembangan usaha produktif anggota. Hal itu dilakukan lewat pemberian pinjaman untuk modal usaha.

Selain itu, anggota juga akan mendapatkan pendampingan rutin setiap bulan melalui pendidikan bulanan. Dalam pendidikan bulanan, anggota bisa belajar literasi keuangan, juga perkembangan Pintu Air melalui laporan keragaan bulanan.

“Kita terus memberikan dorongan kepada anggota untuk pinjam yang berguna seperti usaha produktif. Apa saja usahanya, yang penting produktif,” kata Jano saat dihubungi Ekora NTT, 11 Juni 2022.

“Kita bantu modal bagi anggota yang butuh modal. Apalagi sekarang kita punya kredit mini agar anggota bisa dapat modal untuk usaha,” kata Jano.

Kredit mini, urai Jano, merupakan kredit yang dikhususkan bagi anggota yang mau mengembangkan usaha produktif. Setiap anggota minimal memiliki 15 anggota.

Biasanya kredir mini diajukan secara berkelompok, dengan pagu pinjaman maksimal Rp10 juta per orang yang pengembaliannya dilakukan secara mingguan.

Diakui Jano bahwa sudah banyak anggota yang memanfaatkan pinjaman untuk pembiayaan usaha produktif, bahkan memberikan keuntungan yang menjanjikan.

Usaha produktif anggota, kata Jano, akan meningkatkan ekonomi rumah tangga dan membuka lapangan kerja baru.

“Anggota yang punya usaha, pasti akan memperkerjakan orang sehingga pengangguran bisa berkurang,” tandas Jano.

Yakobus Jano: Koperasi Itu Utamanya Kumpulan Orang, Bukan Kumpulan Uang

Maumere, Ekorantt.com – Yakobus Jano mengingatkan kembali definisi koperasi, yang pada dasarnya adalah kumpulan orang-orang, bukan uang.

“Utamanya koperasi adalah kumpulan orang-orang, bukan kumpulan uang. Kita harus  terus mempertahankan filosofi berkoperasi yang benar,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya pada 12 Juli 2022.

Pintu Air, kata Jano, tidak melakukan seleksi ketat saat merekrut anggota, siapa saja bisa bergabung menjadi anggota. Tidak ada pembatasan untuk agama, suku, ras, atau etnis tertentu.

Pada prinsipnya Pintu Air “tidak membuat sekat-sekat” dalam mengumpulkan anggota. Tidak hanya mempertimbangkan untung-rugi tapi juga memperhatikan sisi kemanusiaan.

“Kita mengayomi mereka yang terpinggirkan dan tertinggal. Jangan biarkan mereka terabaikan,” ujar Jano.

Jano menambahkan, motto ‘koperasinya seluruh lapisan masyarakat’ menjadi spirit Pintu Air dalam mengajak masyarakat untuk bergabung dalam wadah koperasi.

“Tua-muda, kaya-miskin, nelayan, petani, peternak, buruh, kita satukan untuk bangun kebhinekaan dalam koperasi,” terangnya.

Jano mengungkapkan bahwa prestasi menjadi koperasi dengan anggota terbanyak di Indonesia adalah buah dari kerja sama, kerja tim, dan tentu dukungan penuh dari anggota sebagai pemilik lembaga.

“Ya membanggakan, dan ini adalah buah dari kerja tim. Prestasi ini juga harus menjadi tanggung jawab yang besar bagi setiap insan Kopdit Pintu Air,” ujarnya

Baginya, banyak anggota yang telah bergabung menunjukkan adanya kepercayaan pada lembaga ini.

Untuk itulah Jano meminta kepada seluruh pengurus, pengawas dan manajemen untuk menjaga kepercayaan dan melayani anggota dengan paripurna.

“Kita ada karena ada anggota. Oleh karena itu anggota tidak boleh ditelantarkan. Mereka harus mendapat pelayanan paripurna dari pengurus dan manajemen lembaga miliknya,” kata Jano.

Pelayanan Lintas Batas

Maumere, Ekorantt.com – Kopdit Pintu Air lahir pada 1 April 1995 di dusun Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dirintis oleh 50 warga dusun Rotat, Pintu Air lahir karena keprihatinan terhadap situasi ekonomi tak menentu.

Usaha bersama dalam wadah koperasi ini menunjukkan perkembangan pesat dari waktu ke waktu. Dari anggota awal 50 orang dan aset 500 ribu rupiah, kini anggota hingga 31 Desember 2021 sebanyak 268.151 orang dengan aset sebesar 1.529.400 triliun rupiah.

Data litbang Induk Koperasi kredit (Inkopdit) tentang peringkat kopdit berdasarkan jumlah anggota di atas 1.000 per Desember 2021 menempatkan Pintu Air pada posisi pertama dalam rangking kopdit primer seluruh Indonesia.

Salah satu resep mengapa KSP kopdit Pintu Air berkembang pesat dengan anggota yang banyak dan aset yang besar serta mendulang sejumlah prestasi di tingkat nasional adalah sejak awal mula Pintu Air membaptis dirinya sebagai koperasinya seluruh lapisan masyarakat.

Di dalamnya ada misi menjadikan seluruh masyarakat menjadi anggota koperasi. Itu artinya; siapa saja bisa menjadi anggota KSP kopdit Pintu Air.

“Koperasi Pintu Air adalah koperasinya seluruh lapisan masyarakat. Untuk melayani yang tidak terjangkau, menjangkau yang tidak terlayani. Menopang yang lumpuh menuntun yang buta, tetap merangkul semua yang mapan. Dan tanpa membedakan suku, ras dan agama, itulah kopdit Pintu Air,” demikian penggalan syair mars kopdit Pintu Air  yang dilantunkan karyawan/wati mengawali pelayanan setiap hari kerja.

Sebagai koperasinya seluruh lapisan masyarakat, KSP kopdit Pintu Air tidak mengenal kelas sosial-ekonomi tertentu dalam pelayanan. Tidak ada kelas bawah, kelas menengah dan kelas atas dalam pelayanan. Semuanya dipandang sebagai anggota.

KSP Pintu Air juga tidak menganaktirikan yang miskin dan mengistimewakan yang mapan. Ibarat pukat harimau, KSP kopdit Pintu Air menjala semua baik yang papa maupun yang mapan. Bahkan Pintu Air juga memberikan pelayanan kepada ODGJ dan kaum diasbilitas.

Pesatnya perkembangan KSP kopdit Pintu Air juga disebakan oleh tidak adanya sekat ideologis dalam pelayanannya. Suku, ras dan agama bukanlah penghalang. Keanggotaan Pintu Air terbuka bagi suku apapun, agama apapun dan ras apapun. Demikian juga pelayanannya menjangkau semua kalangan.

Hal paling mendasar dan hal itu disadari oleh Pintu Air bahwa koperasi adalah lembaga kebersamaan. Karena itu melintasi batas dan melampaui sekat tertentu merupakan nilai lebih dari koperasi, yang oleh KSP kopdit Pintu Air diwujudnyatakan untuk mencapai visi kesejahteraan anggota.

Dalam pelayanan yang melintasi batas itu, KSP kopdit Pintu Air memiliki titik keberpihakan yakni mengangkat kaum Nelayan, peTani, peTernak dan Buruh (NTTB) pada posisi yang lebih layak secara ekonomi.

Dalam bahasa Ketua Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano, kaum NTTB harus menjadi “pemain utama” atau menjadi “investor lokal” dengan kemandirian ekonomi jadi tujuan utamanya.

Dalam kebijakan operasional, KSP kopdit Pintu Air memilih empat elemen masyarakat ini menjadi fokus atau segmentasi anggotanya. Karena hampir 90 % anggota KSP kopdit Pintu Air berasal dari empat elemen ini.

Karenanya KSP kopdit Pintu Air menerbitkan  produk dan layanan keuangan yang selaras dengan kebutuhan anggotanya. Akhirnya Pintu Air ada di mana-mana, di mana-mana ada Pintu Air karena kopdit Pintu Air adalah koperasinya seluruh lapisan masyarakat.

Fraksi PAN Ingatkan Bupati Ngada Tidak Anggap Remeh Urusan Kesehatan

Bajawa, Ekorantt.com – Ketua Fraksi PAN DPRD Ngada Yohanes Don Bosco Ponong meminta pemerintah setempat agar fokus menyelesaikan permasalahan pada bidang kesehatan.

Terutama soal tanggungan biaya pasien yang telah dinonaktifkan jaminan kesehatan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) melalui BPJS.

Pada sektor itu, Yohanes mengingatkan Bupati Ngada Andreas Paru dan Wakil Bupati Raymundus Bena agar tidak menganggap remeh urusan kesehatan bagi masyarakat.

Ia menegaskan hal ini seusai berdialog bersama keluarga pasien di RSUD Bajawa, Senin.

“Saat ini ada banyak masyarakat Ngada yang hendak berobat, operasi, dan melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa harus meneteskan air mata karena tak sanggup membayar beban biaya rumah sakit,” ujarnya.

Yohanes menyebut, pasien yang belum menjadi anggota BPJS maupun yang telah dinonaktif oleh Kemensos harus mengeluarkan biaya tidak sedikit saat masuk RSUD Bajawa.

Mereka (pasien), ia melanjutkan, harus menghabiskan biaya berkisar satu juta hingga delapan juta pada setiap kali berobat maupun saat proses melahirkan.

“Sebagai pemimpin mesti harus memiliki gagasan untuk mengatasi persoalan rakyat. Rakyat tidak boleh dibiarkan berjuang sendiri untuk memecahkan persoalan ini,” kata Yohanes.

Ia mengusulkan agar pemerintah harus berani memberi subsidi jaminan kesehatan yang bersumber dari APBD guna membiayai 23 ribu warga Ngada yang saat ini belum tercover sebagai peserta BPJS.

Bila APBD tidak bisa membiayai, ia menawarkan kepada pemerintah untuk mengidentifikasi khusus bagi masyarakat yang rentan sakit seperti kelompok masyarakat pasangan usia subur, ibu-ibu hamil, warga yang memiliki penyakit bawaan dan warga lanjut usai (lansia).

“Bupati Ngada tidak boleh terjebak dengan tageline Tante Nela Paris lalu mengabaikan sektor kesehatan sebagai urusan wajib pemerintah yang merupakan amanat konstitusi bangsa ini,” kata Eks Aktivis PMKRI Cabang Ende itu.

Sudah Teken Kontrak, Proyek Jalan 3,7 M di Ende Belum Dikerjakan

0

Ende, Ekorantt.com – Proyek Peningkatan Jalan Puukungu-Orakose-Kamubheka di Kabupaten Ende belum mulai dikerjakan. Padahal proses penandatanganan kontrak telah dilakukan pada 7 Juni 2022.

Pantauan Ekora NTT pada Jumat (8/7/2022), belum ada aktivitas di lokasi proyek.

Dua buah papan proyek telah dipasang pada titik nol di Kampung Pu’u Peda dan titik akhir di Kampung Watuapi, Desa Tendambepa, Kecamatan Nangapanda.

Berdasarkan informasi pada papan proyek, Peningkatan Jalan Puukungu-Orakose-Kamubheka menelan dana Rp3,7 Miliar bersumber dari APBD Kabupaten Ende tahun 2022.

Proyek tersebut dikerjakan oleh Kontraktor pelaksana CV Busalangga Putra dan konsultan pengawas CV Rancang Indah Konsultan dengan waktu pelaksanaan selama 180 hari kalender.

Belum ada informasi resmi penyebab belum dikerjakan proyek tersebut dari pihak Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ende.

Ekora NTT sempat mengonfirmasi Plt Kepala Dinas PU Kabupaten Ende, namun belum dibalas.

Puskesmas Lite Flotim Diduga Terlantarkan Pasien

0

Larantuka, Ekorantt.com – Pihak Puskesmas Lite di Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur (Flotim) diduga menelantarkan pasien pada Senin (11/7/2022).

Akun Facebook Fransiskus Xaverius Masan dalam unggahannya di grup Suara Flotim mengatakan ia dan istrinya mendatangi puskesmas tersebut sejak Senin pagi pukul 07.30 Wita, tetapi tidak mendapat pelayanan sampai mereka pulang pada pukul 11.30 Wita.

“Banyak pasien ada anak-anak yang demam harus pulang tanpa mendapatkan pelayanan,” tulisnya.

“Saya sempat bertanya kepada petugas penjaga pendaftaran pasien tapi jawabannya mereka (petugas medis) belum datang,” tambahnya.

Fransiskus mengatakan ia kembali mendatangi Puskesmas Lite pada pukul 13.20 Wita, tetapi pihak puskesmas sudah menutup pelayanan.

Fransiskus meminta Dinas Kesehatan setempat untuk mengevaluasi kinerja nakes di puskesmas tersebut.

Kepala Puskesmas (Kapus) Lite  Anselmus Seli mengakui bahwa petugas yang melayani pasien anak dan ibu hamil memang tidak sedang berada di puskesmas pada Senin kemarin.

“Yang jadi permasalahan kemarin itu hanya di pelayanan kesehatan ibu dan anak yaitu pemeriksaan ANC ibu hamil. Sementara pasien-pasien umum dilayanani seperti biasa di poli umum oleh ibu dokter,” katanya, Selasa (13/7) pagi.

“Memang pagi itu satpam ada chat di grup WA bahwa sudah mau jam setengah delapan bidan belum datang. Saya sempat kontak bidan koordinator tapi tidak aktif karena ditempatnya jaringan telepon agak susah,” katanya.

Ia mengatakan, pihaknya akan mengadakan rapat terkait persoalan tersebut pada Rabu, esok.

“Rencananya hari ini kami ada rapat (untuk mendengar alasan bidan tidak masuk), tetapi karena ada kegiatan di kabupaten jadi besok kami baru adakan pertemuan itu,” tutupnya.