Cerita Dokter Titin Nabu Dirikan Klinik Flores Medika di Maumere

0

Maumere, Ekorantt.com – Flores Medika Laboratorium Klinik merupakan salah satu klinik yang ada di Kabupaten Sikka.

Klinik Medika Flores ini terletak di Jalan Wairklau, Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok yang mana baru saja diresmikan pada Kamis (23/6/2022).

Klinik Laboratorium Flores Medika pertama kali di Kabupaten Sikka yang pelayanannya 24 jam dan dirintis oleh dr. Eka Rini Katarina Nabu.

Sapaan manisnya dr. Titin Nabu, begitu ia akrab disapa, dalam kesempatan acara peresmian Klinik Flores Medika menuturkan sejarah awal merintis Kinik Flores Medika.

“Sebenarnya berawal dari obrolan santai teman-teman semasa kami masih sekolah di Bali. Saya, dr. Tedi, dr. Gusti, dr. Sonia, dr. Theo, dr. Rici dan dokter yang lain,” tuturnya.

Sebagai anak Niang Tanah Sikka, lanjut dr. Titin, dirinya memiliki mimpi membangun sebuah klinik atau usaha bersama.

Hal ini awal dirasakan tidak mungkin, tetapi berkat dukungan dari orang tua dr. Titin, suami tercinta dan keluarga, akhirnya klinik tersebut resmi berdiri.

Klinik ini berdiri, dan dr. Titin harus mengakui bahwa, tokoh utama di balik berdirinya klinik ini adalah orang tuanya sendiri yakni Bapa Sabinus Nabu dan Mama Herlindis Donatha da Rato.

“Saya dan teman-teman merasa bahwa kalau tidak ada yang men-suport, tidak luar biasa seperti ini. Karena wajar saja kami masih pulang sekolah, belum ada apa-apanya,” kata istri dari Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI, Chery Newar.

Tintin juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari semua pihak yang tidak disebut satu per satu.

“Memang dukungan kepada kami sangat banyak dari Om Soni, Ade Yori tukang-tukang dan sebagainya. Dan jadilah klinik utama ini yaitu Klinik Flores Medika,” tuturnya.

Harapan dr. Titin, dengan berdirinya klinik ini, masyarakat Kabupaten Sikka akan turut merasakan pelayanan kesehatan yang baik.

“Kami butuh dukungan terutama dari senior-senior kami, dr. Fendi, dr. Clara dan dokter lainnya. Memang kami sangat butuh dukungan,” ujarnya.

Lanjut Dokter Spesialis Patologi Kinik ini, hanya satu yang diimpikannya, dengan adanya usaha ini bisa meberikan kesempatan kerja dan membawa berkah bagi semua orang.

“Karena ada para staf, tenaga kerja dan juga bisa menolong masyarakat Kabupaten Sikka. Pelayanan kemanusiaan itu yang akan kami utamakan,” ujarnya.

Sedikit promosi, jelas dr. Titin, di klinik ini ada pelayanan dokter ahli yang dibuat sedikit berbeda yaitu klinik 24 jam.

Pada kesempatan ini juga, dr. Titin juga merasa bersyukur bahwa Pater Thomas Tue, SVD, para romo dan pastor lainnya dan keluarga besar Puslit Candraditya yang telah memberikan kesempatan untuk memakai gedung untuk berkarya.

“Dan kebetulan pelindung kami di sini adalah St. Arnold Janssen dan St. Josef Freinadametz; saya akan beriktiar akan berdevosi kepada kedua orang kudus ini dan harapannya supaya kami bisa terlindungi dan diberkati,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Klinik Flores Medika ini memiliki keunggulan pelayanan laboratorium kinik dan apotik 24 jam dan pelayanan laboratorium home service dan pelayanan dokter umum juga home service.

Klinik ini juga mempekerjakan sekitar 30 orang karyawan yakni 9 orang Tenaga Analisis, 5 orang Tenaga Perawat, 9 orang Tenaga Apotik plus Cleaning Service dan Secuirity.

Pasutri Lansia yang Idap Tunanetra di Jeremboro Matim Dapat Bantuan dari Kemensos RI

0

Borong, Ekorantt.com – Paulus Roma (80) dan Petronela Tawu (59), pasutri lansia yang mengidap tunanetra di Kampung Jeremboro, Kelurahan Watunggene, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, mendapat bantuan darurat di Kementerian Sosial (Kemensos) pada Kamis (22/6/2022).

Bantuan berupa kasur, lampu, dan sembako itu diserahkan oleh tim dari Balai Efata Kupang, dan didampingi oleh Kasi Dokes Polres Matim Bripka Heribertus A.B. Tena bersama anggota Bhabinkamtibmas Briptu Bayu Permadi.

Briptu Bayu mengatakan kepada Ekora NTT bahwa selain membawa bantuan darurat, pihak Balai Efata Kupang juga datang untuk melakukan asesmen terhadap keluarga Paulus.

“Perwakilan Kemensos datang untuk menindaklanjuti berita di media terkait pasangan suami istri yang menderita tunanetra ini,” katanya.

Petronela mengidap tunanetra sejak 2019. Setahun kemudian, Paulus mengalami hal serupa. Sejak tidak bisa melihat, mereka tidak pernah memeriksakan diri ke dokter karena tidak ada biaya.

Briptu Bayu mengatakan, sesuai permintaan pihak Balai Efata, dalam waktu dekat, pihaknya bersama Pendamping Disabilitas Kabupaten Manggarai Timur akan membawa Paulus dan istrinya ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan awal.

“Hasil pemeriksaan awal itu kemudian menjadi acuan bagi Kementerian Sosial untuk memberikan bantuan terhadap penderita tunanetra seperti biaya operasi mata atau penanganan medis lainnya,” ujarnya.

Informasi tentang kondisi Paulus dan istrinya diketahui publik setelah Bripka Heribertus dan Briptu Bayu mengunjungi keluarga tersebut pada Sabtu, 17 Juni 2022.

Sehari setelah kunjungan kedua anggota Polres Matim itu, sejumlah  media merilis berita tentang kondisi keluarga Paulus hingga kemudian mendapat respons Kemensos. 

Bripda Klaudius Berbagi Sembako kepada Warga Kurang Mampu di Desa Ubedolumolo-Bajawa

0

Bajawa, Ekorantt.com – Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-76 tahun 2022, anggota Polres Ngada, Bripda Klaudius F. Benda berbagi sembako kepada masyarakat kurang mampu di Desa Ubedolumolo.

Bripda Klaudius adalah juga sosok Bhabinkamtibmas yang melakukan pelayanan di desa tersebut. Bripda Klaudius bilang, uang dari sedikit gajinya disisipkan untuk membeli sembako.

Menurutnya, dalam kegiatan sosial tersebut, ia membagi sebanyak 12 paket yang mana di dalamnya berisi beras, gula, teh kotak, indomie, telur, dan minyak goreng.

“Semoga apa yang saya berikan ini bisa membantu beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari walaupun tidak seberepa besar,” ujarnya, Kamis (23/6/2022).

Sementara itu, Margaretha Uze (23), warga RT 14 Dusun Bosiko mengaku senang bisa menerima bantuan sembako tersebut.

“Walaupun sedikit, saya merasa beruntung bisa mendapat bantuan sembako tersebut. Semoga Pak Bhabin selalu diberikan kesehatan dan murah rezekinya. Selamat Ulang Tahun Bhayangkara ke-76,” ujarnya.

Hal senada disampaikan warga yang lain, Yanuarius M. Gere. Menurutnya, dalam keseharian Bripda Klaudius dikenal sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat dan selalu membantu masyarakat.

“Pak Bhabin kami itu sangat dekat dengan masyarakat, selalu berbaur, orangnya sangat bertanggung-jawab, pada dasarnya selalu ada untuk masyarakat,” ujarnya.

Dirinya berharap, pada Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-76, polisi harus semakin mendekatkan diri dengan masyarakat dan bekerja penuh tanggung jawab untuk mengayomi masyarakat.

Pintu Air Cabang Mbay Dorong Keaktifan Anggota di Wilayah Nangaroro

Mbay, Ekorantt.com – KSP Kopdit Pintu Air Cabang Mbay terus mendorong partisipasi dan keaktifan di wilayah Nangaroro, Kabupaten Nagekeo.

Keaktifan anggota menjadi salah satu perhatian Pintu Air untuk meningkatkan kualitas pelayanan secara prima.

Ketua Komite KSP Kopdit Pintu Air Cabang Mbay Servatius Paga menyampaikan hal ini saat pertemuan bulanan kelompok di Desa Persiapan Pigapora, Kecamatan Nangaroro, Jumat (24/6/2022).

Ia menyatakan bahwa Kopdit Pintu Air merupakan sebuah lembaga milik para anggota.

Dengan moto ‘Kau Susah Aku Bantu, Aku Susah Kau Bantu’, setiap anggota didorong untuk bahu-membahu dan saling membantu.

“Bukan Pintu Air yang bantu, tetapi antar-anggota. Pintu Air hanya sebagai jembatan untuk membantu dari anggota satu ke anggota yang lain,” katanya.

Servatius mengapresiasi tingkat partisipasi anggota di wilayah Pigapora pada setiap kali pertemuan bulanan.

Para anggota di kelompok itu, menurutnya, selalu hadir untuk menabung dan mencicil pinjaman.

Pasca Covid-19, Servatius melanjutkan, Pintu Air selalu meluncurkan program-program unggulan untuk mendukung setiap usaha produktif anggota. Salah satu di antaranya pinjaman mini bagi calon anggota Kopdit Pintu Air.

Diharapkan dengan program itu dapat menarik perhatian calon anggota untuk bergabung ke Pintu Air.

“Kita membentuk sistem pelayanan melalui pendekatan pelayanan terhadap anggota atas program-program unggul Pintu Air itu. Jadi, kami yang turun berkunjung ke tengah masyarakat. Untuk apa? Ini untuk memudahkan serta menekan biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh anggota maupun calon anggota,” pungkasnya.

Buka 24 Jam, Klinik Flores Medika Dukung Pelayanan Kesehatan bagi Warga di Sikka

0

Maumere, Ekorantt.com – Dalam rangka mendukung pelayanan kesehatan 24 jam bagi masyarakat Kabupaten Sikka, hadirlah klinik baru di Kabupaten Sikka yang diberi nama Flores Medika Laboratorium Klinik.

Peresmian Klinik Medika Flores diawali dengan Misa Syukur yang dipimpin oleh Pastor Paroki Misir, Rm. Deodatus Duu, Pr didampingi P. Thomas Tue, SVD.

Klinik yang beralamatkan di Jalan Wairklau, Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini diresmikan pada Kamis (23/6/2022).

Peresmian Klinik Flores Medika ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh P. Thomas Tue yang didampingi Manajer Klinik Medika Flores, dr. Eka Rini Katarina Nabu dan dr. Thedius Watu.

Manajer Klinik Flores Medika, dr. Eka Rini Katarina Nabu menyampaikan puji syukur kepada Tuhan atas peresmian Klinik Flores Medika tersebut.

“Klinik ini ada pelayanan dokter ahli yakni dr. Tadeus Watu spesialis mata, dr. Sima spesialis gigi. dr. Tersila Spesialis neuro dan dr. Merici spesialis penyakit dalam. Dan yang lainnya itu Dokter Umum,” sebutnya.

Lanjut dr. Titin, ada sesuatu yang beda dari klinik yakni kinik ini buka 24 jam karena belum ada klinik di Maumere yang pelayanan laboratorium klinik dan apotik buka 24 jam.

Pada kesempatan itu Dokter Ahli Patologi Klinik ini menyampaikan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak kepada para dokter sehingga Klinik Flores Medika dapat diresmikan yang diawali misa syukur.

“Harapan kami dengan berdirinya klinik ini semua masyarakat Kabupaten sikka akan turut merasakan kesehatan yang baik dan kami sadar bahwa kami baru mulai. Kami sangat butuh dukungan dari senior-senior kami memang sangat butuh dukungan,” ujarnya.

Tokoh masyarakat dan pendidik serta para tetamu undangan saat persemian Klinik Medika/Ekora NTT

Direktur Umum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) TC Hillers Maumere, Dokter Clara Yosefina Francis menyampaikan apresisasi kepada dr. Titin Nabu bersama teman-teman dan segenap keluarga besar Klinik Flores Medika atas berdirinya Klinik Flores Medika ini.

“Selamat dan proficiat kepada dr. Titin dan teman-teman atas persemian klinik ini, semoga dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten sikka,” ucapnya.

Dengan berdirinya klinik baru ini, bertambah jumlah klinik di Kabupaten sikka.

“Mungkin di Flores jumlah klinik yang paling banyak itu ada di Kabupaten sikka. Namun bukan jumlah kliniknya dan jangan bisnisnya yang kita lihat tetapi pelayanannya itu yang kita kedepankan,” ujarnya.

Hadir pada acara peresmian itu, Ketua Yayasan UNIPA Indonesia, Sabinus Nabu, Rektor UNIPA, Angelinus Vincentius, para Wakil Rektor, Mantan Bupati Sikka, Yoseph Ansar Rera dan istri serta tamu undangan lainnya.

SMP Katolik Adisucipto Penfui Gelar Bimtek Pelaksanaan Kurikulum Merdeka

Kupang, Ekorantt.com – Sebagai lanjutan dari Bimbingan Teknis Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Kurikulum Merdeka, Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) Adisucipto Penfui menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum Merdeka.

Bimtek Pelaksanaan Kurikulum Merdeka ini dilaksanakan selama 5 hari yang dimulai sejak Senin 20 Juni-Sabtu 25 Juni 2022.

Bimtek Kurikulum Merdeka ini menghadirkan narasumber ahli teknis pelaksanaan Kurikulum Merdeka pada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (PPO) Kota Kupang yakni Swandi M.Pd.

Kepala sekolah SMP Katolik Adisucipto Penfui, RD. Yonas Kamlasi dalam sambutan pembuka menuturkan, tujuan penyelenggaraan Bimtek di sekolah tersebut agar para guru dapat memperoleh gambaran mengenai persiapan yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka di SMP Katolik Adisucipto Penfui.

“Dari Bimtek ini, setidaknya para guru mendapatkan gambaran apa yang harus dipersiapkan dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Sekolah diminta mempersiapkan pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Masih ada waktu, jadi persiapannya bisa dilakukan bertahap secara menyeluruh,” jelas RD. Yonas.

RD Yonas menuturkan bahwa perubahan kurikulum ini perlu disikapi secara bijak sebagai hal yang wajar bagi pengembangan pendidikan.

Sebab itu, kata RD Yonas, pengetahuan dan pemahaman akademis para guru perlu ditingkatkan agar mampu mengimbangi kemajuan dunia pendidikan secara umum.

“Ilmu pengetahuan dan pemahaman akademis perlu ditingkatkan agar SMP Katolik Adisucipto Penfui mampu mengimbangi kemajuan dunia pendidikan secara umum,” ujar RD Yonas.

Sementara itu, Kepala Dinas PPO Kota Kupang Drs. Dumul Djami yang turut hadir dalam kegiatan pembuka Bimtek tersebut berharap, melalui penyelenggaraan Bimtek tersebut para Guru di SMP Katolik Adisucipto Penfui memiliki kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan, dan memberikan penilaian proyek kepada peserta didik.

Dumul menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka ini memiliki karakteristik sistem pembelajaran yang mana berfokus pada Kompetensi Dasar seperti literasi dan numerasi.

Model pembelajarannya harus mampu menjembatani minat peserta didik dan diharapkan lebih mengakomodasi kompetensi sikap dan keterampilan daripada nilai pengetahuan semata.

“Sangat penting bagi sekolah untuk menciptakan proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Harapannya peserta didik mempunyai pengalaman berupa soft skill yang dapat bermanfaat bagi perjalanan hidup di masa depan,” tutur Dumul.

Dumul mengatakan, para pengembang pendidikan di SMP Katolik Adisucipto Penfui dapat menguasai dan memahami detail pelaksanaan Kurikulum Merdeka ini agar secepatnya diterapkan di lingkungan sekolah.

Harapan lainnya semoga, pelaksanaan kurikulum di sekolah tersebut dapat berjalan sesuai dengan perkembangan kurikulum pendidikan sekolah-sekolah pada umumnya.

“Dengan demikian, SMP Katolik Adisucipto Penfui menunjukkan partisipasi aktif dalam program yang telah dirancang oleh pemerintah dalam rangka mengembangkan dan memajukan dunia pendidikan di Indonesia,” tutup Dumul.

Tumpukan Sampah Berserakan di Kali Wairklau-Maumere

0

Maumere, Ekorantt.com – Berbagai jenis sampah berserakan di Kali Wairklau, Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pantauan Ekora NTT, Kamis (23/6/2022), di sepanjang Kali Wairklau tampak berbagai jenis sampah mulai dari plastik, kertas, kaleng, dan seng-seng bekas yang bertumpuk di dalam kali.

Di lain sisi, ada juga tanda larangan untuk tidak membuang sampah di lokasi tersebut. Larangan itu ditancapkan di dekat batang pisang, tetapi warga tak mengambil pusing.

Agus seorang warga Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok mengatakan bahwa Kali Wairklau sudah lama dijadikan tempat pembuangan sampah.

“Iya, Kali Wairklau ini sudah lama dijadikan tempat pembuangan sampah oleh warga. Karena di RT kami ini tidak ada bak untuk tampung sampah maka semua sampah rumah tangga banyak dibuang ke kali ini,” tuturnya, Kamis (23/6/22).

Agus melanjutkan, soal sampah selama ini sudah sering dibahas dalam pertemuan RT tapi tidak ada tindaklanjutnya sehingga sampai sekarang, Kali Wairklau masih dijadikan sebagai tempat pembuangan.

Agus menyayangkan karena dampak dari pembuangan sampah di Kali Wairklau tersebut menimbulkan aroma yang tidak sedap karena ada sampah-sampah basah.

Tampak warga yang tidak sadar membuang sampah dan difoto dari kejauhan/Ekora NTT

“Kadang kita tidak nyaman kalau lewat di sepanjang kali ini karena aroma sampah basah yang sudah busuk. Belum lagi bau bangkai yang sangat menyengat. Bisa kena penyakit lagi,” ujarnya.

Agus juga berharap kepada pemerintah agar menyediakan satu kontener sampah agar bisa mengatasi masalah pembuangan sampah ke Kali Wairklau.

Sementara Lurah Madawat, Charles ketika dikonfirmasi Ekora NTT mengatakan, terkait Kali Wairklau yang dijadikan sebagai tempat pembuangan  sampah, pihaknya sudah mengimbau kepada masyarakat.

“Saya sudah menyampaikan persoalan ini kepada semua RT/RW agar mengimbau warga untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat. Apalagi di kali yang akan mecemari lingkungan. Tapi itu kesadaran masyarakat masih rendah,” kata Charles.

Menurutnya, persoalan sampah ini dalam rapat RT/RW selalu dibahas bersama dan terkait dengan permintaan masyarakat untuk bak penampungan sampah pihaknya sudah berkordinasi dengan dinas terkait tapi karena anggaran sehingga sampai saat ini belum bisa direalisasikan.

“Saya sudah kordinasikan dengan pihak dinas terkait tapi kendala di anggaran. Tapi sebagai Lurah Madawat, saya akan terus upayakan satu kontener sampah untuk ditempatkan di RT 10, agar masyarakat tidak lagi membuang sampah di sekitar kali,” ujarnya.

Nagekeo Belum Punya Rumah Aman Perlindungan Perempuan dan Anak

0

Mbay, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Nagekeo sejuah ini belum mempunyai rumah aman untuk melindungi korban kekerasan, khususnya perempuan dan anak.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nagekeo, Vinsensius Je Mbupu menuturkan rumah aman diperlukan untuk memulihkan rasa trauma dan kondisi kesehatan psikis korban secara terpusat.

“Karena kesulitan selama ini penanganan korban (perempuan dan anak) kekerasan tidak fokus. Mereka tetap berada di lingkungan yang tidak aman,” ujar Vinsensius saat dihubungi Ekorantt.com, Kamis pagi.

Selama penanganan, para korban kekerasan dititipkan di rumah petugas P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) hanya sementara waktu. Selanjutnya, dikembalikan ke rumah keluarga yang justru memicu kembali rasa traumatis korban.

Vinsensius berkata, bila ada UPTD dan atau rumah aman maka pemerintah bisa menerapkan pelayanan One Stop Service (OSS).

“Semua pelayanan korban terpusat di satu tempat, kita tidak bawa ke mana-mana yang sangat mengganggu psikologis korban,” kata dia.

Ketua P2TP2A Nagekeo Maria Anjelina Sekke Wea menyebut, rencana pembangunan rumah aman korban kekerasan sudah diusulkan sejak tahun 2016, namun belum terealisasi.

Ia mengatakan, rumah aman dibutuhkan untuk memberikan pengawasan dan pendampingan konseling terhadap para korban (anak dan perempuan) yang mengalami kekerasan.

Anjelina berharap usulan tersebut dapat terwujud untuk memudahkan petugas dalam penanganan serta dapat memberikan kenyamanan bagi para korban.

Kepala Dinas Sosial Nagekeo Rufus Raga mengatakan rencana pembangunan rumah aman perempuan dan anak baru diusulkan setelah rencana kerja (renja) tahun 2022 ditetapkan.

“Rencana pada perubahan renja tahun 2022 baru dialokasikan,” kata Rufus, terpisah.

Kisah Petani Asal Gompor yang Sekolahkan Anak Jadi Sarjana di STIPAR Ende

0

Ende, Ekorantt.com – Elias Tinus (60) seorang petani asal kampung Gompor, Desa Jeghararangga, Kecamatan Nangapanda akhirnya menangis bahagia.

Elias menangis kala menyaksikan prosesi wisuda putrinya, Maria Denti Tei yang menjadi salah satu wisudawati di Sekolah Tinggi Atma Reksa (STIPAR) Ende pada Kamis (23/6/2022).

Berangkat dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan, Elias dan istrinya dapat menyekolahkan satu-satunya putri kesayangan mereka hingga selesai pendidikan tinggi dan menyabet gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dengan predikat sangat memuaskan.

Kepada Ekora NTT, Elias bilang untuk menyewa biaya kuliah, dia harus berjuang gigih dan sempat menjadi buruh proyek di Kota Ende.

“Saya seorang petani dengan pendapatan yang tidak menentu. Tapi niat untuk lihat anak jadi orang sukses itu sangat kuat, makanya sampai saya harus ke Malaysia dan sempat gali got di Ende,” ungkap Elias.

Meski demikian, Semua peluh keringat Elias dan Elisabet Sesi akhirnya terbayar. Kini, sebagai sosok ayah, ia berharap putri semata wayangnya bisa bekerja menjadi guru dan hidup mandiri.

Untuk diketahui, STIPAR Ende mewisudakan 95 mahasiswa Semester Genap Angkatan ke-28 pada Kamis (23/6/2022).

Soleman Gherukaka Sukses Kembangkan Kios Sembako Berkat Pintu Air

Weetabula, Ekorantt.com – Soleman Gherukaka, pria lajang 54 tahun dari Desa Kediwona, Kecamatan Wejewa, Kabupaten Sumba Barat Daya sukses mengembangkan Kios Sembako berkat KSP Kopdit Pintu Air.

Ketika dihubungi Ekora NTT pada Kamis (23/6/2022), Soleman mengaku sukses dalam berbisnis setelah bergabung menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air Cabang Weetebula.

Sebelum menjadi anggota Pintu Air, Soleman yang akrab disapa Opa Sole hanya berjualan bahan-bahan untuk memenuhi kebutuhan dapur seadanya.

Namun, berangkat dari pengalaman saat melihat peminat yang lumayan banyak, Opa Sole akhirnya memutuskan untuk membangun kios kecil persis di depan rumahnya yang beralamat di Kilometer 12 Jalan Negara Jurusan Weetebula-Waingapu.

Berkat dukungan pinjaman dari KSP Kopdit Pintu Air, Opa Sole memperluas bangunan dan menambah isi kiosnya.

Dari titik inilah, cikal bakal pertumbuhan kios sembako miliknya terus bertambah hingga itu berubah menjadi toko yang diberi nama Toko Sahayu.

Lebih jauh, Opa Sole bilang, untuk menambah pundi-pundi penghasilan, ia memperluas usaha baru lagi dengan membuka layanan Online BRI Link.

Usaha ini dilakukannya untuk membantu warga sekitar dalam urusan transaksi pengiriman uang bagi anak-anak yang sedang kuliah di luar Pulau Sumba dan transaksi antara bank.

Untuk kebutuhan ini, Opa Sole melakukan deposit sejumlah dana supaya proses transaksi bisa berjalan.

Kerja keras dan ketekunannya itu membuktikan bahwa Opa Sole sebagai salah seorang warga sukses di Desa Kediwona.

Opa Sole sangat berbangga karena dari usaha yang ditekuninya itu, ia mampu membiayai 8 orang anak saudaranya menjadi anak angkat.

“Mereka semua saya ongkos sejak SLTA sambil membantu saya di kios, kemudian saya kuliahkan mereka hingga ada yang sudah menjadi pegawai negeri,” tutur Opa Sole.

Kegembiraanya tidak dapat disembunyikan dari wajahnya ketika menceritakan bahwa enam orang anak angkatnya itu ada yang bekerja sebagai guru dan staf pada beberapa dinas di Kabupaten Sumba Barat Daya sebagai Aparatur Sipil Negara.

“Tekad yang kuat dan ketekunan saja tidak cukup mendorong seseorang menjadi orang sukses.  Hal lainnya adalah dukungan modal menjadi faktor kunci penentu terwujudnya cita-cita sehingga hadirnya KSP Kopdit Pintu Air di bumi Marapu telah menjadi daya dorong bagi pertumbhan ekonomi,” ungkapnya.

“Kami sangat senang, Pintu Air hadir di tanah Marapu bisa bantu kami yang membutuhkan modal untuk mendukung usaha yang sedang kami rintis,” sambung Opa Sole.

Ia menuturkan, dirinya sudah melakukan pinjaman sebanyak 3 kali dan pinjaman terakhir sebesar Rp100.000.000.

Opa Sole bilang, uang pinjaman yang diterima itu digunakan untuk modal kerja. Hal itu dibuktikannya dengan semakin penuhnya barang-barang yang mengisi lemari dan rak-rak di toko miliknya itu.

Menjawab pertanyaan terkait pengalaman suka dan duka yang dihadapinya, Opa Sole menjelaskan, sukanya adalah ketika diketahui ada keuangan yang didapat dari setiap penjualan harian, mingguan, dan bulanan.

Dukanya, kata Opa Sole, ketika saudara-saudara yang telah dibantu melalui bon belum kunjung menyelesaikan kewajibannya meski telah melewati tanggal yang dijanjikan.

“Tapi ini semua tidak membuat saya putus asa dan patah arang. Saya tetap tekun berusaha dengan sabar, karena saya percaya Tuhan akan memberikan berkat yang berlimpah kepada hamba-Nya yang tetap tekun berusaha dan berdoa,” tutupnya.