Senyuman Lega Pedagang di Paris Larantuka

Flores Timur, Ekorantt.com – Para pedagang di Pasar Inpres (Paris) Larantuka akhirnya dapat bernapas lega.

Pasalnya, setelah kurang lebih 3 tahun berdagang di bawah naungan bangunan darurat, kini mereka sudah dapat menempati bagunan baru yang dibangun oleh Pemkab Flores Timur.

Senin, 25 Maret 2019 geliat transaksi ekonomi di Paris Larantuka tampak ramai.

Beberapa pedagang sibuk menambah fasilitas perlengkapan sesuai kebutuhan barang daganganya.

Pedagang yang lain mulai melakukan transaksi jual beli.

iklan

Veronika Witin salah satu pedagang sayur asal pulau Solor mengatakan sudah lega sebab dapat berdagang di los pasar yang baru dibangun.

“Selama ini jual sayur di pinggir jalan, numpang di bawah bangunan darurat pedagang pakaian. Kalau siang kita pakai payung berlindungi dari panas matahari kalau hujan kita terpaksa berteduh. Sekarang sudah bisa lega pak, karena sudah tidak kena panas matahari dan sudah terlindung dari hujan,” kata Veronika.

Ibu-ibu pedagang sayur memanfaatkan los pasar untuk menjajakan jualannya

Kegembiraan yang sama juga ditunjukkan Ade Arma, salah satu pedagang buah asal Ekasapta.

Ade Arma yang kesehariannya disapa Ece mengaku bangga karena memiliki lapak yang untuk berjualan.

“Sekarang sudah merasa senang pak. Kurang lebih hampir 3 tahun kita berdagang dengan tenda darurat. Kadang harus pindah-pindah lokasi biar buah-buahan dapat laku. Saya senang dapat lapak permanen jualan buah-buahan,” ungkap Ece.

Dirinya berharap dengan adanya bangunan pasar yang baru dibangun tersebut dapat menciptakan iklim pasar yang kondusif dan nyaman.

“Kita berharap agar kedepannya saluran pembuangan yang tersumbat dapat diperbaiki, sebab kalau hujan beberapa titik masih banjir. Beberapa pedagang yang masih berdagang di luar juga kita harap bisa ditertibkan agar fokus pembeli di dalam pasar. Keamanan pasar juga harap diperhatikan agar barang-barang dagangan kita aman,” harap Ece.

Sementara itu PLT Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Flores Timur, Cipto Keraf ditemui Ekora NTT di ruang kerjanya, Senin (25/3) mengatakan Proses pemindahan dan pembagian pengguna fasilitas pasar tidak mengalami hambatan yang berarti.

“Gedung baru yang dibangun terdiri dari 180 kios permanen dan 33 bangunan los pasar. Bangunan ini menampung 213 pedagang. Semua pedagang yang selama ini aktif berdagang kita undang untuk mengikuti proses pengundian. Bagi yang tidak hadir harus memberi surat kuasa kepada orang lain untuk menarik undian. Pengundian kita lakukan langsung di lokasi pasar. Kita undi selama 3 hari berdasarkan jenis usahanya. Saya sendiri yang pimpin langsung proses pengundian,” kata Cipto.

Cipto juga mengatakan upaya pembenahan terus dilakukan oleh Pemeritah demi terciptanya iklim pasar yang sehat dan nyaman.

Upaya pembenahan itu antara lain pembangunan selasar dan pembentukan paguyuban pengguna pasar.

“Kita mengakui masih ada ibu-ibu penjual sayur masih jualan di luar bangunan. Jumlahnya sekitar 200 lebih pedagang sayur. Kita juga tidak tega melihat ibu-ibu berjualan langsung berhadapan dengan terik matahari. Sebab itu kita juga mengupayakan pembangunan selasar untuk mereka pada pintu masuk bagian timur pasar,” tegas Cipto.

“Untuk keamanan dan kebersihan pasar kita juga akan membentuk paguyuban pengguna pasar. Paguyuban ini direkrut dari warga setempat dan keamanan dari Pemda Flores Timur yang dipimpin langsung oleh Camat Larantuka. Paguyuban ini diharapkan berkontribusi langsung untuk menjaga kebersihan dan keamanan pasar,” imbuh Cipto.

TERKINI
BACA JUGA