Budidaya Kelor Cegah “Stunting” di Ende

Ende, Ekorantt.com – Stunting atau lambatnya pertumbuhkembangan anak menjadi isu sentral dalam upaya revolusi Kesehatan Ibu dan Anak.

Kini, Pemerintah terus mendorong berbagai pihak melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Ende untuk mendorong para petani membudidayakan kelor sebagai upaya Revolusi Hijau termasuk dijadikan sebagai sayuran keseharian.

Hal ini demi menjawabi program Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Program Revolusi Hijau dengan  mengembangkan kelor sebagai komoditas unggulan lokal untuk mengatasi masalah gizi buruk dan stunting.

“Gizi buruk harus diperangi bersama, tidak hanya pemerintah namun terutama mendorong masyarakat untuk mengonsumsi kelor. Kita mesti serius karena masalah gizi dan stunting sangat berbahaya terhadap pertumbuhan anak,” ungkap Plt.Bupati Ende H.Djafar H Achmad  di hadapan peserta sosialisasi Kampanye dan Pemanfaatan Pekarangan Dalam Rangka Penurunan Angka Stunting, di Aula Wisma Emaus Jalan Ponegoro, Ende, Selasa (28/6/19).

Plt. Bupati Ende juga meminta kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Ende untuk melakukan pendataan secara akurat terkait  jumlah penderita stunting di wilayah Kabupaten Ende.

iklan

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Ende, Muna Fatma, menyampaikan bahwa saat ini Dinas Kesehatan telah bekerja sama dengan pihak dari kecamatan dan puskesmas untuk melakukan sosilisasi kepada mesayarakat ihwal pentingnya Revolusi Hijau melalui pengembangan kelor sebagai komoditas unggulan lokal.

Dan diharapkan juga kepada masyarakat untuk dapat menggunakan pekarangan rumah sebagai lahan pengembangan tanaman hijau untuk mengatasi masalah gizi buruk dan penyakit stunting.

“Yang paling penting adalah masalah membangun kesadaran masyarakat,” ungkap Kadis Fatma.

Menurutnya, ibu-ibu harus diberi dorongan untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan tanaman holtikultura, termasuk kelor. Kelor itu nilai gizinya sangat tinggi dan tepat untuk mencegah stunting, demikian tambahnya.

Hadir juga dalam kegiatan sosialisasi  Kampanye dan Pemanfaatan Pekarangan Dalam Rangka Penurunan Angka Stunting di Kabupaten Ende, antara lain utusan Puskesmas, Bapeda, DPPKB, serta para pendamping kesehatan seluruh Kabupaten Ende.

TERKINI
BACA JUGA