Ekorantt.com
  • Gerak
    • All
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Peristiwa
    • Politik
    Dua Warga Tewas dalam Kecelakaan di Nagekeo

    Dua Warga Tewas dalam Kecelakaan di Nagekeo

    Dinsos NTT Siaga Cuaca Ekstrem

    Dinsos NTT Siaga Cuaca Ekstrem

    Pemkab Ende dan Bulog Gelar Operasi Pasar Murah

    Pemkab Ende dan Bulog Gelar Operasi Pasar Murah

    Angin Puting Beliung Terjang Nagekeo, Satu Rumah Warga Rusak Berat

    Angin Puting Beliung Terjang Nagekeo, Satu Rumah Warga Rusak Berat

    Polisi Bekuk Pelaku Persetubuhan Anak di Ende

    Polisi Bekuk Pelaku Persetubuhan Anak di Ende

    Pendapatan NTT dari Sektor Peternakan Capai Rp2,4 Miliar

    Pendapatan NTT dari Sektor Peternakan Capai Rp2,4 Miliar

    Warga Ende Keluh Harga Beras Naik dalam Sepekan

    Warga Ende Keluh Harga Beras Naik dalam Sepekan

    17 Bakal Calon DPD Lolos Verifikasi Tahap Kesatu Syarat Dukungan Minimal

    17 Bakal Calon DPD Lolos Verifikasi Tahap Kesatu Syarat Dukungan Minimal

    Menkes Berikan Penghargaan Kolaborasi Penanganan Covid-19 kepada AMSI

    Menkes Berikan Penghargaan Kolaborasi Penanganan Covid-19 kepada AMSI

    • Politik
    • Hukum
    • Peristiwa
  • Jejak
    • All
    • Budaya
    • Mo'ang Bura
    • Pariwisata
    Pesona Air Terjun Muru Keba dan Kawah Air Panas di Kaki Gunung Kelimutu

    Pesona Air Terjun Muru Keba dan Kawah Air Panas di Kaki Gunung Kelimutu

    Pemkab Nagekeo Percantik Wisata Kota Jogo dengan Menanam 200 Pohon Tabebuya

    Pemkab Nagekeo Percantik Wisata Kota Jogo dengan Menanam 200 Pohon Tabebuya

    Wabup Nagekeo Berharap Outcome dari Pelatihan Pemandu Ekowisata

    Wabup Nagekeo Berharap Outcome dari Pelatihan Pemandu Ekowisata

    840 Peserta Pelatihan Pemandu Wisata Didorong sebagai Penggerak Pariwisata di Nagekeo

    840 Peserta Pelatihan Pemandu Wisata Didorong sebagai Penggerak Pariwisata di Nagekeo

    Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Sikka Mulai Meningkat

    Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Sikka Mulai Meningkat

    Mengenal Flora dan Fauna Langka di Taman Nasional Kelimutu

    Mengenal Flora dan Fauna Langka di Taman Nasional Kelimutu

    Menikmati Air Panas Sehabis Pasang Surut di Nurabelen, Desa Nurri

    Menikmati Air Panas Sehabis Pasang Surut di Nurabelen, Desa Nurri

    Melirik Persawahan Laba-laba Lingko Ratung di Manggarai

    Melirik Persawahan Laba-laba Lingko Ratung di Manggarai

    Tampak Asri dan Instagramable, Inilah Pesona Wisata Air Terjun Watumite di Ende

    Tampak Asri dan Instagramable, Inilah Pesona Wisata Air Terjun Watumite di Ende

    • Pariwisata
    • Budaya
    • Inspirasi
  • Lacak
    • All
    • Gagasan
    • Jurnalisme Warga
    • Tajuk
    PT Telkomsel Siap Dukung Kebijakan Pendidikan Smansa Larantuka

    PT Telkomsel Siap Dukung Kebijakan Pendidikan Smansa Larantuka

    Ekonomi Rakyat, Ekonomi Besar

    Gerakan Credit Union dan Pesan Kemanusiaan

    Jalan Panggilan Guru Bangsa

    Jalan Panggilan Guru Bangsa

    Kelompok Rentan Menuju Bilik Suara

    Kelompok Rentan Menuju Bilik Suara

    Sepak Bola untuk Hidup

    Sepak Bola untuk Hidup

    Milenial Sikka versus Golput

    Milenial Sikka versus Golput

    Pena Inklusi Gandeng Bawaslu Sikka Bahas Pengawasan Pemilu Partisipatif

    Pena Inklusi Gandeng Bawaslu Sikka Bahas Pengawasan Pemilu Partisipatif

    Apresiasi Sastra di Era Digital

    Apresiasi Sastra di Era Digital

    Narasi tentang Guru

    Narasi tentang Guru

    • Gagasan
    • Tajuk
    • Jurnalisme Warga
  • Kocak
    • All
    • Inspirasi
    • Komunitas
    • Rakat
    Uskup Ewal Tegaskan Hamba Tuhan Harus Siap Melayani

    Uskup Ewal Tegaskan Hamba Tuhan Harus Siap Melayani

    Pastor Paskalis Minta Orang Muda Berbakti kepada Orang Tua

    Pastor Paskalis Minta Orang Muda Berbakti kepada Orang Tua

    Kuan Kefa Maumere Berbagi Sukacita Natal untuk Anak-Anak Panti Alma

    Kuan Kefa Maumere Berbagi Sukacita Natal untuk Anak-Anak Panti Alma

    Usaha Warung Makan Milik Frans Samong Bertahan di Tengah Pandemi Berkat Obor Mas

    Usaha Warung Makan Milik Frans Samong Bertahan di Tengah Pandemi Berkat Obor Mas

    25 Tahun Nara Rendo VG Ramaikan Industri Musik Nian Sikka

    25 Tahun Nara Rendo VG Ramaikan Industri Musik Nian Sikka

    Fajar Sikka Gandeng Jurnalis Bahas Keragaman Gender dan Seksualitas

    Fajar Sikka Gandeng Jurnalis Bahas Keragaman Gender dan Seksualitas

    250 PNS Pemprov NTT Dianugerahi Penghargaan Satya Lencana Karya Satya

    250 PNS Pemprov NTT Dianugerahi Penghargaan Satya Lencana Karya Satya

    Komisi Informasi NTT Berikan Predikat Informatif kepada Bawaslu Manggarai

    Komisi Informasi NTT Berikan Predikat Informatif kepada Bawaslu Manggarai

    Dandim 1603/Sikka Bantu Warga Desa Ipir-Bola Mengakses Air Bersih

    Dandim 1603/Sikka Bantu Warga Desa Ipir-Bola Mengakses Air Bersih

    • Ekonomi
    • Komunitas
    • Koperasi
    • Mo’ang Bura
    • Rakat
  • Sentak
    • All
    • iDesa
    • Kesehatan
    • Koperasi
    • Lingkungan Hidup
    • Olahraga
    • Pendidikan
    Cegah Stunting, Pemkab Nagekeo Bagi Tablet Tambah Darah kepada Remaja Putri

    Cegah Stunting, Pemkab Nagekeo Bagi Tablet Tambah Darah kepada Remaja Putri

    Karyawan Kopdit Pintu Air Mesti Jaga Kepercayaan Anggota

    Karyawan Kopdit Pintu Air Mesti Jaga Kepercayaan Anggota

    Bank CIMB Niaga, Kehati dan YBL Komitmen Kembangkan Bambu di Ngada

    Bank CIMB Niaga, Kehati dan YBL Komitmen Kembangkan Bambu di Ngada

    Prodi Psikologi Unipa Gelar Psikoedukasi Stop Pernikahan Dini

    Prodi Psikologi Unipa Gelar Psikoedukasi Stop Pernikahan Dini

    Ketua OSIS SMKN Talibura Ajak Warga Sekolah Jalankan Kegiatan Rohani dan Studi Banding

    Ketua OSIS SMKN Talibura Ajak Warga Sekolah Jalankan Kegiatan Rohani dan Studi Banding

    RD. Moses Kuremas: Pintu Air Menjadi Besar karena Cinta

    RD. Moses Kuremas: Pintu Air Menjadi Besar karena Cinta

    Misa Jumper di Cabang Adonara, Pengelola Mesti Jaga Kepercayaan Anggota

    Misa Jumper di Cabang Adonara, Pengelola Mesti Jaga Kepercayaan Anggota

    Pemkab Ende Belum Lunasi Iuran PBPU Senilai Rp13,9 Miliar

    Pemkab Ende Belum Lunasi Iuran PBPU Senilai Rp13,9 Miliar

    Pemerintah Kurang Menghormati Koperasi

    Pemerintah Kurang Menghormati Koperasi

    • iDesa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Lingkungan Hidup
Senin, 6 Februari 2023
No Result
View All Result
  • Gerak
    • All
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Peristiwa
    • Politik
    Dua Warga Tewas dalam Kecelakaan di Nagekeo

    Dua Warga Tewas dalam Kecelakaan di Nagekeo

    Dinsos NTT Siaga Cuaca Ekstrem

    Dinsos NTT Siaga Cuaca Ekstrem

    Pemkab Ende dan Bulog Gelar Operasi Pasar Murah

    Pemkab Ende dan Bulog Gelar Operasi Pasar Murah

    Angin Puting Beliung Terjang Nagekeo, Satu Rumah Warga Rusak Berat

    Angin Puting Beliung Terjang Nagekeo, Satu Rumah Warga Rusak Berat

    Polisi Bekuk Pelaku Persetubuhan Anak di Ende

    Polisi Bekuk Pelaku Persetubuhan Anak di Ende

    Pendapatan NTT dari Sektor Peternakan Capai Rp2,4 Miliar

    Pendapatan NTT dari Sektor Peternakan Capai Rp2,4 Miliar

    Warga Ende Keluh Harga Beras Naik dalam Sepekan

    Warga Ende Keluh Harga Beras Naik dalam Sepekan

    17 Bakal Calon DPD Lolos Verifikasi Tahap Kesatu Syarat Dukungan Minimal

    17 Bakal Calon DPD Lolos Verifikasi Tahap Kesatu Syarat Dukungan Minimal

    Menkes Berikan Penghargaan Kolaborasi Penanganan Covid-19 kepada AMSI

    Menkes Berikan Penghargaan Kolaborasi Penanganan Covid-19 kepada AMSI

    • Politik
    • Hukum
    • Peristiwa
  • Jejak
    • All
    • Budaya
    • Mo'ang Bura
    • Pariwisata
    Pesona Air Terjun Muru Keba dan Kawah Air Panas di Kaki Gunung Kelimutu

    Pesona Air Terjun Muru Keba dan Kawah Air Panas di Kaki Gunung Kelimutu

    Pemkab Nagekeo Percantik Wisata Kota Jogo dengan Menanam 200 Pohon Tabebuya

    Pemkab Nagekeo Percantik Wisata Kota Jogo dengan Menanam 200 Pohon Tabebuya

    Wabup Nagekeo Berharap Outcome dari Pelatihan Pemandu Ekowisata

    Wabup Nagekeo Berharap Outcome dari Pelatihan Pemandu Ekowisata

    840 Peserta Pelatihan Pemandu Wisata Didorong sebagai Penggerak Pariwisata di Nagekeo

    840 Peserta Pelatihan Pemandu Wisata Didorong sebagai Penggerak Pariwisata di Nagekeo

    Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Sikka Mulai Meningkat

    Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Sikka Mulai Meningkat

    Mengenal Flora dan Fauna Langka di Taman Nasional Kelimutu

    Mengenal Flora dan Fauna Langka di Taman Nasional Kelimutu

    Menikmati Air Panas Sehabis Pasang Surut di Nurabelen, Desa Nurri

    Menikmati Air Panas Sehabis Pasang Surut di Nurabelen, Desa Nurri

    Melirik Persawahan Laba-laba Lingko Ratung di Manggarai

    Melirik Persawahan Laba-laba Lingko Ratung di Manggarai

    Tampak Asri dan Instagramable, Inilah Pesona Wisata Air Terjun Watumite di Ende

    Tampak Asri dan Instagramable, Inilah Pesona Wisata Air Terjun Watumite di Ende

    • Pariwisata
    • Budaya
    • Inspirasi
  • Lacak
    • All
    • Gagasan
    • Jurnalisme Warga
    • Tajuk
    PT Telkomsel Siap Dukung Kebijakan Pendidikan Smansa Larantuka

    PT Telkomsel Siap Dukung Kebijakan Pendidikan Smansa Larantuka

    Ekonomi Rakyat, Ekonomi Besar

    Gerakan Credit Union dan Pesan Kemanusiaan

    Jalan Panggilan Guru Bangsa

    Jalan Panggilan Guru Bangsa

    Kelompok Rentan Menuju Bilik Suara

    Kelompok Rentan Menuju Bilik Suara

    Sepak Bola untuk Hidup

    Sepak Bola untuk Hidup

    Milenial Sikka versus Golput

    Milenial Sikka versus Golput

    Pena Inklusi Gandeng Bawaslu Sikka Bahas Pengawasan Pemilu Partisipatif

    Pena Inklusi Gandeng Bawaslu Sikka Bahas Pengawasan Pemilu Partisipatif

    Apresiasi Sastra di Era Digital

    Apresiasi Sastra di Era Digital

    Narasi tentang Guru

    Narasi tentang Guru

    • Gagasan
    • Tajuk
    • Jurnalisme Warga
  • Kocak
    • All
    • Inspirasi
    • Komunitas
    • Rakat
    Uskup Ewal Tegaskan Hamba Tuhan Harus Siap Melayani

    Uskup Ewal Tegaskan Hamba Tuhan Harus Siap Melayani

    Pastor Paskalis Minta Orang Muda Berbakti kepada Orang Tua

    Pastor Paskalis Minta Orang Muda Berbakti kepada Orang Tua

    Kuan Kefa Maumere Berbagi Sukacita Natal untuk Anak-Anak Panti Alma

    Kuan Kefa Maumere Berbagi Sukacita Natal untuk Anak-Anak Panti Alma

    Usaha Warung Makan Milik Frans Samong Bertahan di Tengah Pandemi Berkat Obor Mas

    Usaha Warung Makan Milik Frans Samong Bertahan di Tengah Pandemi Berkat Obor Mas

    25 Tahun Nara Rendo VG Ramaikan Industri Musik Nian Sikka

    25 Tahun Nara Rendo VG Ramaikan Industri Musik Nian Sikka

    Fajar Sikka Gandeng Jurnalis Bahas Keragaman Gender dan Seksualitas

    Fajar Sikka Gandeng Jurnalis Bahas Keragaman Gender dan Seksualitas

    250 PNS Pemprov NTT Dianugerahi Penghargaan Satya Lencana Karya Satya

    250 PNS Pemprov NTT Dianugerahi Penghargaan Satya Lencana Karya Satya

    Komisi Informasi NTT Berikan Predikat Informatif kepada Bawaslu Manggarai

    Komisi Informasi NTT Berikan Predikat Informatif kepada Bawaslu Manggarai

    Dandim 1603/Sikka Bantu Warga Desa Ipir-Bola Mengakses Air Bersih

    Dandim 1603/Sikka Bantu Warga Desa Ipir-Bola Mengakses Air Bersih

    • Ekonomi
    • Komunitas
    • Koperasi
    • Mo’ang Bura
    • Rakat
  • Sentak
    • All
    • iDesa
    • Kesehatan
    • Koperasi
    • Lingkungan Hidup
    • Olahraga
    • Pendidikan
    Cegah Stunting, Pemkab Nagekeo Bagi Tablet Tambah Darah kepada Remaja Putri

    Cegah Stunting, Pemkab Nagekeo Bagi Tablet Tambah Darah kepada Remaja Putri

    Karyawan Kopdit Pintu Air Mesti Jaga Kepercayaan Anggota

    Karyawan Kopdit Pintu Air Mesti Jaga Kepercayaan Anggota

    Bank CIMB Niaga, Kehati dan YBL Komitmen Kembangkan Bambu di Ngada

    Bank CIMB Niaga, Kehati dan YBL Komitmen Kembangkan Bambu di Ngada

    Prodi Psikologi Unipa Gelar Psikoedukasi Stop Pernikahan Dini

    Prodi Psikologi Unipa Gelar Psikoedukasi Stop Pernikahan Dini

    Ketua OSIS SMKN Talibura Ajak Warga Sekolah Jalankan Kegiatan Rohani dan Studi Banding

    Ketua OSIS SMKN Talibura Ajak Warga Sekolah Jalankan Kegiatan Rohani dan Studi Banding

    RD. Moses Kuremas: Pintu Air Menjadi Besar karena Cinta

    RD. Moses Kuremas: Pintu Air Menjadi Besar karena Cinta

    Misa Jumper di Cabang Adonara, Pengelola Mesti Jaga Kepercayaan Anggota

    Misa Jumper di Cabang Adonara, Pengelola Mesti Jaga Kepercayaan Anggota

    Pemkab Ende Belum Lunasi Iuran PBPU Senilai Rp13,9 Miliar

    Pemkab Ende Belum Lunasi Iuran PBPU Senilai Rp13,9 Miliar

    Pemerintah Kurang Menghormati Koperasi

    Pemerintah Kurang Menghormati Koperasi

    • iDesa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Lingkungan Hidup
No Result
View All Result
Ekorantt.com
No Result
View All Result
Home Gerak

Peer Gynts di Larantuka: Permainan Kontras dan Pilihan Menjadi Tegang atau Tidak

Redaksi Ekorantt.com by Redaksi Ekorantt.com
17 Juli 2019
in Gerak
1
Peer Gynts di Larantuka: Permainan Kontras dan Pilihan Menjadi Tegang atau Tidak

Aktor Takao Kawaguchi memerankan tokoh Peer Gynt dalam pertunjukan "Peer Gynts di Larantuka", Sabtu (7/7/2019).

Share on FacebookShare on Twitter
BAGIKAN

Proses kolaborasi seniman inter-Asia yang ujungnya tersaji lewat pertunjukan Peer Gynts di Larantuka (Kisah Para Pengelana dari Asia) baru saja usai.

Pemilihan medium di ruang publik, Taman Kota Felix Fernandez Larantuka, Flores Timur, Sabtu, 7 Juli 2019, memungkinkan keterbukaan akses bagi khalayak luas dalam menikmati tontonan.

Itu sekaligus sodorkan alternatif untuk tak sekadar dihibur, tapi juga terpancing dalam laku tindak ataupun berpikirnya. 

Panggung – desainnya seperti bangkai kapal menghadap ke Selat Gonsalu – dibuka dengan masuknya sekelompok orang; laki-laki dan perempuan, tua dan muda, berbusana adat Lamaholot.

Mereka mengitari batu hitam di area tengah, menyimbolkan Nuba Nara atau kediaman Wujud Tertinggi.

BacaJuga

Dua Warga Tewas dalam Kecelakaan di Nagekeo

Dinsos NTT Siaga Cuaca Ekstrem

Pemkab Ende dan Bulog Gelar Operasi Pasar Murah

Angin Puting Beliung Terjang Nagekeo, Satu Rumah Warga Rusak Berat

Aktris Magdalena Oa Eda Tukan (Nara Teater) duduk di depan batu itu, sementara aktor Dominikus Dei (Sanggar Mura Lewo) melafalkan senandung adat.

Anggota kelompok lainnya ikut menyanyi dan menari. Kaki mereka makin cepat terhentak, suara mereka terus memekik.

Adegan pembuka pertunjukan Peer Gynts di Larantuka. Foto: Engki Rebon

Namun, tak berapa lama, semuanya keluar dari panggung. Menyisakan gadis yang duduk di tengah tadi dan Dominikus Dei bersama aktris Lidvina Lito Kellen (Sanggar Sasong Lureng) bersimpuh di kiri depannya.

Jika lantunan sebelumnya tunjukkan irama kegembiraan, kali ini Dominikus dan Lidvina menyelaraskan kesedihan.

Seolah-olah memberikan kontras, yang mendapatkan respons dari pemain gambus, Rusmin Kopong Hoda, dari panggung bagian belakang.

Lidvina meneruskan itu, sementara Dominikus naik ke atas “anjungan kapal” bersama Pastor Inno Koten.

Di antara paduan itu, muncullah para pemeran lain berjalan merunduk, diselubungi jaring/kain putih.

Aktris Arsita Iswardhani (Teater Garasi) di depan, Micari Fukui (Jepang) di tengah dan Veronika Ratumakin (Sanggar Sina Riang) merangkam ujungnya.

Micari Fukui inilah yang jadi ibu Peer Gynt; seorang anak yang gemar membual, ogah-ogahan, berperilaku malas dan hidup seturut kehendaknya. Tanpa mau diatur, bahkan diperhatikan.

Barangkali karena latar itulah, Micari ditinggalkan sendirian di tengah panggung. Hanya ditemani Veronika yang bicara laiknya narator sedang di suluk.

Ibu Peer Gynt itu menanggapi kata-kata Veronika dengan mimik yang sukar ditebak. Kelihatannya, dia hendak menangis tapi tak jadi. Atau mau bersuka ria tapi tak sempat.

Maklumat wajah yang jumpalitan itu boleh jadi menunjukkan kegelisahan atas perilaku hidup anaknya.

Pasalnya, si Peer sendiri, berdasarkan sinopsis lakon Henrik Ibsen yang membingkai repertoar pertunjukan ini, sempat mencemoohi ibunya yang kesal terhadapnya karena tak mau bekerja.

Peer menganggap diri hebat dan putuskan berkelana. Mirip seorang pengandai yang sebetulnya tak punya energi apa-apa.

Masih dalam ruang adegan yang sama, Micari Fukui bangun dan menari dan tiba-tiba membahanakan “Indonesia…Indonesia…Indonesia….” Bercengkokkan kesedihan dan dia terlihat putus asa.

Aktris Micari Fukui merespons narasi yang disampaikan Veronika Ratumakin. Foto: Engki Rebon

Namun, kata-kata Veronika Ratumakin semakin meriung. Membikin adegan terhenti dan keduanya rebah seketika.

Setelah itu, barulah Peer Gynt, diperankan aktor Takao Kawaguchi (Jepang), memunculkan moncongnya.

Bersama kawanannya, dia lari-lari, menari dan berlaku sesuka hati.

Dia bebas naik ke atas pohon, makan daun, membalurkan wajah ke pasir, juga bermain-main menarik perhatian penonton.

Beberapa penonton merespons dengan tertawa, beberapa lainnya berekspresi datar dan ada juga yang berbisik kecil-kecil karena kaget menyaksikan sang aktor memamah daun dan mendebum tanah.

Tapi, keriangan rupanya tak bertahan lama.

Peer Gynt yang gagah itu, perlahan-lahan tumbang. Dia yang mulanya muncul bak pemuda dari wangsa kesenangan akhirnya tersungkur juga.

Menariknya, transisi itu diisi dengan tarian oleh aktris Venuri Perera (Sri Lanka) sambil menutup wajahnya. Seperti menggambarkan perasaan tersekat meski itu dipacakkan lincah.

Adegan terakhir ditandai dengan masuknya Micari ke atas panggung dari tengah-tengah penonton.

Dia merangkul anaknya yang hilang, diiringi berbagai macam bunyi juga suara yang saling berkelindan satu sama lain.

“Jangan jadi nabi palsu!” demikian salah satu retorika yang sempat dilontarkan Pastor Inno Koten.

Pementasan ini sesungguhnya menjadi tantangan tersendiri bagi sutradara Yudi Ahmad Tajudin dari Teater Garasi.

Musababnya, ia mesti menggabungkan ragam pertunjukan lokal/tradisional dan gaya kesenian kontemporer. Yang dalam konteks lainnya, berasal dari referensi kehidupan para aktor/aktris yang berbeda-beda pula.

Meskipun begitu, “ketegangan” ini berusaha diatasi. Bukan dengan memecah porsi peranan secara kuantitatif, melainkan lewat pemaduan-pemaduan yang dapat ditatap sebagai sesuatu yang utuh.

Sensibilitas “ketegangan” inilah tampak pula pada rangkaian laku yang dipertontonkan para pemeran.

Arsiran ini menegaskan, “ketegangan” pertunjukan an sich tidak lagi soal siapa datang dari mana atau siapa punya gaya kesenian apa. Tetapi merupakan suatu kegelisahan kolektif yang kemudian dilemparkan kepada penonton.

Meniliki adegan-adegan awal, wedaran “ketegangan”, atau katakanlah “permainan-permainan kontras”, mulai terlihat tatkala orang-orang yang sebelumnya merancak, tiba-tiba pergi dari panggung dan meninggalkan beberapa aktris/aktor yang tampilkan situasi trenyuh.

“Permainan kontras” juga dimunculkan aktris Micari Fukui dengan cara yang sangat halus, bahkan tipis.

Seandainya penonton kelilipan mata atau tak fokus memerhatikan dia, terutama saat merespons juru kisah Veronika Ratumakin, poin tersebut tentu tak dapat ditemukan.

Micari tak menari secara ligat seperti kelompok lainnya. Dia awalnya malah berbaring dan betul-betul memberi fokus pada olah tubuh.

Apakah ibu Peer Gynt ini mesem-mesem, bersedih, terkial-kial, berpikir keras, atau alami gangguan jiwa, sungguh sulit terurai.

Akan tetapi, aspek penajaman “ketegangan” atau “permainan kontras” itu sebetulnya menemukan titik muncrat dalam sosok Peer Gynt.

Kita tahu, dia yang mulanya hidup bersenang-senang, membongak dan penuh bualan akhirnya mengalami pelempeman. Seperti kisah Saulus dalam Kitab Suci Perjanjian Baru atau narasi hitam putih dongeng klasik mengenai keapesan mendadak kaum foya-foya.

Artinya, ada pergulatan antara tindakan berleha-leha dan perkara rengsa, hura-hura dan sikap masygul, kebahagiaan dan laku pilu, ataupun jembatan pertentangan apa saja yang di dalamnya peristiwa kehidupan saling tarik-menarik.

“Permainan kontras tersebut” tampak pula dalam potongan-potongan adegan keseluruhan. Misalnya, transformasi nyanyian, tarian dan narasi yang gembira ke kondisi penuh kegetiran.

Kita lihat bagaimana aktor Silvester Hurit yang pada bagian akhir berbicara penuh emosional dalam bahasa adat. Juga Pastor Inno Koten, yang selama pertunjukan lebih banyak diam di menara gading “anjungan kapal”, akhirnya harus berdiri dan berkata macam-macam.

Termasuk kata-kata “Jangan Jadi Nabi Palsu!” tadi yang dapat dibaca sebagai kritik serentak otokritik atas eksistensi para pemimpin agama di muka bumi ini.

Selain itu, Venuri Perera dalam permunculannya merupakan Venuri dari dua pribadi berbeda.

Aktris Venuri Perera sedang menari sembari menutup wajahnya. Foto: Engki Rebon

Venuri “pertama” adalah Venuri yang menari riang sembari menutup muka, sementara Venuri “kedua” adalah Venuri yang meskipun telah berani menampilkan wajahnya, tapi malah berdisposisi batin traumatik.

Sampai di titik ini, hasutan lain mungkin bisa ditonjolkan. Terutama mengenai imaji realitas yang dibicarakan panggung tersebut.

Jika berangkat dari koridor yang dielaborasi sedari tadi, Peer Gynts di Larantuka boleh jadi mengejawantahkan manusia-manusia yang hidup dalam bangunan modernitas-postmodernitas dengan beragam batu bata persoalan ruwet di dalamnya.

Ini menjadi sebuah kenyataan yang tak dapat dihindari dan akan terus diinterpretasikan terus-menerus.

Bahwasanya (identitas) manusia tidak terbentuk juga hidup dalam satu evidensi tunggal, atau satu gema perspektif, tapi pada pemancaran lain dapat berubah-ubah kapan saja.

Konsekuensi logisnya sudah barang tentu berjuntrung pada ketegangan-ketegangan itu sendiri. Baik bersifat personal, maupun sosial-politis.

Peer Gynts di Larantuka juga menerabasi batas-batas antara yang lokal, yang global; yang di sini, yang di sana; yang punyaku, yang punyamu; ataupun pertanyaan; siapakah aku, siapakah kamu.

Deskripsi ini akan lebih panjang apabila kita menganalisis kenyataan-kenyataan sosial yang ada.

Seperti lalu lintas teknologi yang sangat terbuka, gelombang populisme kanan (atas nama agama, kepentingan kelompok mayoritas ataupun kesenangan orang banyak), gerakan kaum muda “menentang” kemapanan di samping lunturnya pengamalan terhadap tradisi, ataupun isu-isu seputar lingkungan hidup yang dialami-dibicarakan di mana saja.

Menariknya, pada satu sisi, manusia diperhadapkan dengan persoalan-persoalan itu, sementara sisi lainnya, ia bergelut untuk senantiasa mempertanyakan ke-“aku”-annya di tengah keterhubungannya pada dunia luas.

Mungkin kita dapat mengajukan sebuah anggapan konyol, tapi secara malu-malu kita akui. Bahwasanya tinggal di tengah modernitas adalah tinggal dengan segumpal persoalan.

Entah berbentuk identitas diri ataupun identitas sebagai kelompok, bangsa atau negara.

Peer Gynts di Larantuka telah memberi awasan itu.

Sekarang saatnya, apakah kita ingin larut dalam “ketegangan” atau menghindarinya?

Atau, kita memutuskan pilihan yang lebih lain.

Sebagaimana para penonton memilih area duduk di Lapangan Taman Kota Felix Fernandez, Kota Larantuka. Dan tersontak atas aksi si Peer.

BAGIKAN
Tags: “Peer Gynts di Larantuka”Peer Gynts di Larantuka: Permainan Kontras dan Pilihan Menjadi Tegang atau Tidak
Previous Post

Media dan Kebencian terhadap LGBT

Next Post

Dealer Suzuki Ende Bantu Masyarakat untuk Berinvestasi

Next Post
Dealer Suzuki Ende Bantu Masyarakat untuk Berinvestasi

Dealer Suzuki Ende Bantu Masyarakat untuk Berinvestasi

Comments 1

  1. Ping-balik: Setelah Larantuka, “Multitude of Peer Gynts” Dipentaskan di Tokyo | EKORA NTT

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang Kami - Redaksi - Pedomaan Media Siber - Kontak
@Copyright - PT Pintu Air Asia
No Result
View All Result
  • Gerak
    • Politik
    • Hukum
    • Peristiwa
  • Jejak
    • Pariwisata
    • Budaya
    • Inspirasi
  • Lacak
    • Gagasan
    • Tajuk
    • Jurnalisme Warga
  • Kocak
    • Ekonomi
    • Komunitas
    • Koperasi
    • Mo’ang Bura
    • Rakat
  • Sentak
    • iDesa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Lingkungan Hidup

© 2022 Ekorantt.com