Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Sedu Imbau Umat Kristiani Ampuni Ustad Abdul Somad

Maumere, Ekorantt.com – Uskup Maumere Mgr. Ewaldus Martinus Sedu mengimbau umat kristiani mengampuni Ustad Abdul Somad (UAS) terkait ucapannya tentang jin kafir di salib Yesus Kristus.

Dia mengapresiasi sikap umat kristiani yang tenang dan dewasa menyikapi pernyataan UAS yang viral dalam sebuah video tersebut.

Akan tetapi, menurutnya, adalah wajar bila umat kristiani merasa tersinggung.

“Saya bisa memahami emosi umat kristiani yang mungkin tersinggung dan marah. Namun, saya juga berterima kasih karena kita menanggapi itu secara dewasa dan matang,” ucapnya.

Menurut Uskup Edwaldus, umat Katolik memaknai salib sebagai sesuatu yang sakral. Salib adalah lambang datangnya Yesus Kristus untuk menebus dosa umat manusia melalui proses penderitaan yang luar biasa. Salib juga adalah lambang kemenangan dan kebangkitan umat Katolik.

iklan

Menurut Uskup Edwaldus, kita tidak bisa memaksa penganut agama lain, yang memiliki pemaknaan atas salib yang berbeda, untuk memahami salib sebagaimana kita pahami. Kita juga tidak bisa mewajibkan semua orang untuk mengerti.

Menurut dia, kita hanya bisa mengungkapkan iman kita dalam keseharian hidup lewat perilaku, tutur kata, dan bahasa. Kita tidak berhak memaksa orang lain untuk sepikir dengan kita.

Sebaliknya, demikian Uskup Edwaldus, kita juga tidak meminta orang lain untuk berbicara tentang hal ini dan menafsirkan seturut kehendak mereka. Menurutnya, kita tidak akan pernah mencapai titik temu jika hanya memperdebatkan makna salib. Kita hanya perlu saling memahami dan menghargai.

Uskup Maumere ini juga menyayangkan tersebarnya video yang diambil tiga tahun lalu itu. Menurutnya, ada upaya dari pihak tertentu untuk memancing kemarahan umat yang dapat mengancam persatuan.

Namun, Mantan Rektor Seminari Tinggi Santo Petrus Ritapiret ini mengajak umat Katolik mendoakan Ustad Abdul Somad supaya menjadi lebih bijak.

Uskup Edwaldus berterima kasih kepada kelompok umat yang telah mengecam pernyataan Ustad Abdul Somad dan menempuh jalur hukum dengan cara yang baik dan tepat.

Menurutnya, langkah ini baik sebagai bahan pembelajaran agar umat beragama tidak semena-mena menunjukkan arogansi mayoritas. Sebaliknya, setiap umat beragama mesti hidup rukun dan saling menghargai di bawah payung kebhinekaan.

Uskup Ewaldus berharap, para imam, alim ulama, dan semua pemuka agama menjaga tutur kata, menyampaikan hal baik dan benar serta tidak gampang mengatakan hal buruk tentang agama lain.

“Lebih baik kita bicara tentang kebaikan karena agama mengajarkan kebaikan untuk kemanusiaan,” ucapnya.

Uskup Edwaldus mengatakan, peristiwa ini menjadi momen bagi umat kristiani melihat cobaan dan tantangan sebagai jalan memperteguh iman.

Menurut dia, reaksi yang tepat atas kasus ini adalah berusaha memahami dan mengampuni Ustad Abdul Somad. Baginya, seorang pengikut Kristus harus memiliki reaksi yang berbeda. Perbedaan itu menentukan kedewasaan dan kematangan kita sebagai umat beriman.

Aty Kartikawati

TERKINI
BACA JUGA