Signifikansi Kerja Sama Bilateral Provinsi NTT dan Negara Timor Leste

Kupang, Ekorantt.com – Kerja sama bilateral antara Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Negara Timor Leste diklaim berkembang signifikan.

Signifikansi perkembangan kerja sama bilateral itu dinilai dapat beri keuntungan bagi kedua belah pihak.

Asisten III Setda Provinsi NTT Cosmas D. Lana, SH, Msi, saat mewakili Gubernur NTT dalam membuka kegiatan Bakohumas di Hotel Papa Jhons, Kamis (29/8/2019) mengatakan, setiap warga Negara harus memiliki semangat kekuatan bela Negara yang tinggi, terutama mereka yang mendiami daerah perbatasan antarnegara.

“Semangat kekuatan bela Negara sangat dibutuhkan oleh kita semua, tidak terkecuali teman-teman kita yang mendiami daerah perbatasan antarnegara. Salah satu cara agar semangat ini dapat tumbuh, maka mereka harus dilibatkan dan diberdayakan dalam menjalin hubungan bilateral antarnegara,” kata Cosmas.

Cosmas mengatakan, dalam hal hubungan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste, NTT sangat berperan dan sangat diuntungkan karena merupakan provinsi yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

iklan

Namun, menurutnya, hal ini dapat menjadi bumerang bagi NTT apabila tidak menaati  batas-batas teritorial antarnegara. 

“Oleh karena itu, saya minta agar kedua Negara ini harus sering memberikan sosialisasi terhadap masyarakat, khususnya yang berada langsung di daerah perbatasan,” sambung Cosmas.

Mantan Kadis Koperasi ini mengharapkan, kegiatan ini dapat menjadi platform suksesnya hubungan kerja sama antara kedua negara ini.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT Dr. Jelamu Ardu Marius, Msi dalam paparannya mengatakan, hubungan bilateral ini sudah terjadi sejak lama.

Menurut dia, saat ini, hubungan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste sudah memasuki tahun ketujuh.

Pada tahun 2012 silam sudah dilakukan penandatanganan kerja sama 3 Negara, yakni Indonesia, Timor Leste, dan Australia.

Kerja sama 3 Negara itu membangun skema segitiga pembangunan yang meliputi bidang ekonomi, sosial budaya, pendidikan, kesehatan, olahraga, dan pertahanan keamanan,” jelas Marius.

Mantan Kadis Pariwisata ini menjelaskan kemungkinan jalur transportasi udara dari dan ke NTT yang menopang hubungan trilateral.

Menurut dia, saat ini, ada 4 bandara internasional di Pulau Timor, yakni di Kupang, Sooai, Oekusi, dan Dili.

Jika tidak ada halangan, maka akhir tahun 2020 ini, Bandara Labuan Bajo akan menjadi bandara internasional.

Menurut dia, hal ini akan semakin memudahkan jalur penerbangan dari luar negeri ke NTT.

“Bisa saja Darwin – Labuan Bajo – Dili atau Singapura – Kupang – Oekusi, atau banyak pilihan lain. Tentunya hal ini sangat menguntungkan dari segi ekonomi,” sambung Marius.

Marius juga menjelaskan pelabuhan laut.

Menurut dia, pada Bulan september ini, akan ada penandatanganan MoU dengan Bank Dunia berkaitan dengan pembangunan Pelabuhan Tenau Kupang menjadi pelabuhan internasional.

“Tentunya dampak ini akan sangat baik bagi kita semua dalam menjaga keharmonisan hubungan trilateral ini. Tidak lama lagi juga akan ada pelayaran internasional dari Alor menuju Dili,” ungkap Marius.

Menurut Marius, dengan kuota ekspor yang dimiliki oleh Timor Leste, maka  akan memudahkan NTT dalam mengekspor barang ke luar negeri. Hal ini juga akan menguntungkan pihak Timor Leste. Sebab, walaupun barang ekspornya dari NTT, tetapi  benderanya adalah Timor Leste.

“Saya pastikan, kalau hubungan bilateral ini berjalan baik, maka ke depan Pulau Timor akan menjadi pulau yang perkembangannya sangat luar bisa hebat. Karena dalam pulau ini terdapat 2 Negara yang mendiaminya, sehingga spirit NTT Bangkit NTT Sejahtera yang sering didengungkan oleh pemimpin NTT, Bapak Viktor dan Bapak Josef akan segera terwujud,” lanjut Marius.

Sementara itu, Gusti Made Yuda yang mewakili pihak Manajemen Angkasa Pura menjelaskan keadaan Bandara El Tari Kupang yang siap mendukung kerja sama trilateral ini.

“Saat ini, ada pembangunan perluasan terminal dan landasan di Bandara El Tari Kupang. Tentunya hal ini adalah salah satu bentuk dukungan dari pihak Angkasa Pura dalam menyukseskan setiap kegiatan di NTT, terutama dalam hal kerja sama trilateral ini,” kata Gusti.

Sementara itu, dalam laporan panitia yang disampaikan oleh Kepala Sub Bagian Pelmas dan Hubungan Kelembagaan pada Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT France A. Tiran, SS, menjelaskan, saat ini, hubungan kerja sama antara Pemerintah Provinsi NTT dan Negara Timor Leste menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Salah satu perkembangan itu adalah peresmian Bandara Internasional de Oecusse Rota do Sandalo di Palaban Distrik Oecusse RDTL pada 18 Juni 2019 silam.

Acara peresmian bandara internasional tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.

Turut hadir pada kegiatan ini perwakilan dari Consulado RDTL Kupang, yaitu Abel do Santos, Emilia de Jesus, George de Araujo dan Maria Kolin, perwakilan dari unsur Forkopimda Provinsi NTT serta rekan pers.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA