Dr. Nao Remond: Ada Tiga Faktor Penyebab Kerusakan Ekologi

Bajawa, Ekorantt.com – Pengrusakan ekologi seperti hilangnya pohon-pohon di kawasan hutan disebabkan karena kebakaran hutan dan kebakaran itu terjadi karena adanya budaya bertani dan berburu yang masih dilakukan secara tradisional.

Demikian disampaikan Dr. Nao Remond saat diwawancara EKORA NTT usai kegiatan diskusi publik yang diselenggarakan oleh Rumah Literasi Cermat (RLC) Ngada, Sabtu (21/09/2019). Diskusi publik yang digagas RLC itu mengusung tema “Kaum Milenial di tengah Krisis Ekologi”.

Lebih lanjut Dr. Remond menjelaskan, praktik peternakan tradisional adalah faktor kedua yang turut memicu kerusakan ekologi. Saat musim panas, ketika rumput sudah mulai mengering, peternak akan membakar rumput-rumput tersebut untuk mendapatkan pakan yang baru.

“Kebakaran itu tak pernah terkontrol dan peternak yang membakar tidak peduli akan penyebaran api tersebut” ujaranya.

Dr. Nao Remond juga menjelaskan, peristiwa kebakaran juga disebabkan faktor kesenangan. Pasalnya ada oknum yang membakar hutan tanpa tujuan sekedar untuk mendapatkan kepuasan.

iklan

“Kita hidup di negara hukum. Ada Undang-Undang yang mengatur tetapi sepertinya negara tidak pernah menerapkan UU tersebut. Seharusnya, pelaku kebakaran hutan harus dikenakan hukumannya”, ungkapnya.

Dia juga menjelaskan,  kekurangan tenaga kerja seperti pihak polisi hutan yang seharusnya lebih banyak ditugaskan untuk menjaga areal hutan yang sangat luas, juga menjadi faktor yang memicu banyaknya kasus kebakaran hutan.

“Untuk sementara, tidak ada satu pun polisi hutan di wilayah kecamatan. Apabila ada pos-pos penjaga, masalah itu pasti akan teratasi” tuturnya.

Adeputra Moses

TERKINI
BACA JUGA