Imbas Covid-19, Ketahanan Pangan di Desa Beamese Tidak Stabil

Ruteng, Ekorantt.com – Ketahanan pangan selama pandemi Covid-19 di Desa Beamese, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai tidak stabil. Hal ini terjadi lantaran pasaran hasil komoditi warga di desa itu sangat berkurang.

Hal itu disampaikan Pelaksanaan Tugas Sekretaris Desa Beamese, Saverius Dopang saat ditemui wartawan, Sabtu (16/5/2020).

“Situasi pangan di desa ini tidak stabil. Bisa dikatakan krisis karena memang pasaran penghasilan dari masyarakat berkurang,” ungkapnya.

Di sisi yang lain, jelas Saverius, pemerintah desa telah menyiapkan anggaran untuk menekankan angka stunting seperti pemberian PMT bayi balita, PMT pencegahan stunting, PMT pemulihan stunting, dan PMT pencegahan ibu hamil.

“Total seluruh untuk penanganan masalah gizi untuk Desa Beamese sebesar 125 juta rupiah. Tetapi sampai saat ini belum ada yang dicairkan karena pandemi Covid-19,” sebutnya.

“Sementara jumlah anak yang mengalami stunting sejumlah 45 anak. Dan itu data terupdate di bulan Februari 2020,” tambah Saverius.

Lusia Dimun, salah satu orang tua dari anak yang mengalami stunting di Desa Beamese mengaku, Covid-19 mengganggu usaha keluarganya dalam memperbaiki gizi anak.

“Efek dari Covid-19 terhadap pemenuhan gizi di keluarga saya sangat dampak sekali. Contohnya, kami kesulitan mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan itu,” tutup dia.

Usaha pemerintah desa menekan angka stunting yang terkendala pandemi diamini juga oleh Maria Moe selaku kader posyandu di Desa Beamese.

Menurut Maria, sebelum wabah corona, pihaknya sering melaksanakan posyandu di Desa Beamese. Tapi di tengah wabah corona, mereka tak menjalankan kegiatan itu lagi demi mencegah penyebaran wabah mematikan ini.

“Sebelum corona, kami jalankan terus kegiatan. Sementara untuk sekarang, tidak lagi. Karena memang dilarang tim medis agar tidak berkerumun,” ungkap Maria.

Ia mengatakan, Yayasan Ayo Indonesia terlibat aktif dalam menekan angka stunting. Yayasan Ayo Indonesia bekerja sama dengan desa dan pihak Puskesmas dalam menginisiasi pembuatan susu kedelai. Kegiatan tersebut sudah berjalan selama 4 bulan.

Sejauh ini, Puskesmas Beamese telah mengadakan program PMT balita sehat dan MP- ASI atau Makanan Pendamping ASI stunting.

Yang terbaru, Puskesmas Beamese bekerja sama dengan Ayo Indonesia untuk menyiapkan alat antropometri, melatih kader posyandu, dan memproduksi susu kedelai.

Adeputra Moses

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA