Longsor Sejumlah Titik di Ngada, Anggota DPRD Soroti Kinerja BPBD

Bajawa, Ekorantt.com – Pimpinan I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngada Yohanes Don Bosco Ponong menyoroti kinerja pemerintah terutama instansi BPBD dalam penanganan bencana di wilayah setempat. Bosco meminta BPBD lebih peka dan responsif terhadap sejumlah titik longsor di wilayah itu.

Hal tersebut disampaikan Bosco berdasarkan pengamatan anggota DPRD dalam kunjungan kerja, sehari sebelumnya.

Ia mencontohi beberapa titik longsor di Kecamatan Jerebu’u yang hingga kini belum mendapat perhatian dari pihak BPBD Kabupaten Ngada.

Menurutnya, titik longsor pertama berada di bagian selatan perkampungan megatilikum Bena, dimana sebagian badan jalan tersebut amblas dengan panjang runtuhan mencapai 20 meter. Kemudian, di tempat itu juga terdapat sebatang pohon beringin besar tumbang yang mengakibatkan tembok penahan tanah roboh.

“Dalam kunjungan kemarin di Kampung Bena, kita lihat jalan masuk yang berada dibagian selatan kampung sudah amblas dan satu pohon beringin tumbang sampai tutup jalan masuk kampung Bena,”katanya pada Senin, (22/02/2021).

iklan

Pria yang akrab disapa Bosco tersebut menuturkan kondisi tersebut harus segera mendapat tindakan cepat dari pihak BPBD untuk segera menurunkan alat berat untuk mengevakuasi pohon beringin dan segera bangun tembok penahan tanah (TPT) yang sudah roboh.

“Di Kampung Bena kita minta BPBD untuk segera mengirim alat berat ke lokasi untuk melakukan evakuasi pohon beringin yang tumbang dan bangun kembali TPT yang roboh, tidak ada ruang untuk diskusi lagi tapi segera dikerjakan,”tegas mantan Aktivis PMKRI tersebut.

Selain itu, titik longsor juga terlihat di ruas jalan pertigaan Jerebu’u menuju Kecamatan Inerie dimana longsor menutupi hampir setengah badan jalan sehingga mengancam lalu lintas orang, apalagi di lokasi tersebut terdapat jurang yang terjal.

“Di ruas jalan itu longsor batu menutupi sebagian jalan dan ini membahayakan pengendara yang melintas apalagi disitu ada jurang yang terjal”, ujarnya.

Menurut juru bicara Fraksi PAN DPRD Ngada ini bahwa, dalam rapat kerja  bersama BPBD Kabupaten Ngada selalu didengungkan agar saving anggaran ketika masuk pada Bulan November sampai Maret disaat curah hujan tinggi itu biasanya terjadi longsor yang bisa berdampak pada putusnya mobilisasi di wilayah Kecamatan Jerebu’u.

“Ini karena pola pemerintah kita selama ini pola reaktif, kita justru merasa heran lagi, ketika di Jerebu’u terjadi longsor baru tanya, di Jerebu’u longsor? Aneh, padahal sudah ada sinyal setiap tahun bahwa memang wilayah ini secara geografis ada beberapa titik ketika curah hujan tinggi pasti longsor,”kata dia dengan harapan longsor tersebut cepat diatasi.

Ia juga berharap BPBD usulan anggaran ke DPRD untuk pengadaan satu buah eksavator untuk standbay di wilayah Jerebu’u sehingga begitu longsor eksavator ini langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pengusuran.

Belmin Radho

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA