Jakarta, Ekorantt.com – Pemerintah secara serius melakukan percepatan transformasi digital salah satunya dengan pembangunan dan perluasan infrastruktur telekomunikasi. Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi menyatakan keseriusan itu terlihat dari pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G yang ditargetkan merata dengan waktu 10 tahun lebih awal dibanding rencana sebelumnya.
“Dari 83.218 desa dan kelurahan di Indonesia 12.458 desa dan kelurahan yang belum terjangkau sinyal 4G. Jika gunakan rencana sebelumnya baru akan bisa diselesaikan pada 2032. Tetapi karena keseriusan pemerintah dalam melakukan percepatan, rencana tersebut maju ditargetkan selesai tahun 2022 akhir,” jelasnya dalam Konferensi Pers Penyelenggaraan Layanan Seluler pada BTS 4G di Wilayah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal), dari Media Center Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat (28/05/2021).
Jubir Dedy Permadi menegaskan kesungguhan Kementerian Kominfo melakukan percepatan transformasi digital nasional.
Menurutnya, dari total 12.548 desa dan kelurahan atau sekitar 15% dari total keseluruh desa dan kelurahan di Indonesia yang belum mendapatkan akses layanan 4G, Kementerian Kominfo menerapkan dua skema pembangunan untuk menuntaskan target tersebut.
“Kami membaginya ke dalam dua skema pembangunan, skema yang pertama pembangunan BTS untuk desa dan kelurahan itu dikelompokkan untuk daerah 3T dan daerah non 3T. Untuk daerah non 3T berjumlah 3.435 desa dan kelurahan, sedangkan untuk daerah 3T berjumlah 9.113 desa dan kelurahan,” ujarnya.
Jubir Kementerian Kominfo merinci pembangunan untuk 9.113 desa dan kelurahan di wilayah 3T direncanakan selesai sampai akhir 2022.
“Perlu digarisbawahi bahwa untuk 9.113 desa dan kelurahan tersebut di daerah 3T, infrastruktur telekomunikasi akan dibangun oleh BLU (Badan Layanan Umum) BAKTI Kominfo, bersama dengan operasionalnya akan dilakukan oleh operator seluler,” tandasnya.
Menurut Jubir Dedy Permadi, pembangunan infrastruktur telekomunikasi di daerah 3T difokuskan dan dipercepat untuk mendukung dan memperkecil disparitas internet atau layanan internet di Indonesia.
“Karena kita ingin mempercepat penggunaan internet yang positif dan produktif di daerah 3T di Indonesia, yang selama ini memang belum terjangkau akses internet yang memadai atau akses internet 4G,” tegasnya.
Disamping penyelesaian pembangunan BTS 4G, Jubir Kementerian Kominfo juga menyatakan keseriusan dalam melakukan percepatan komersialisasi jaringan telekomunikasi 5G.
“Tetapi ini kita lakukan secara bersamaan, secara simultan. Untuk deployment 5G kita lakukan, kemudian untuk pemerataan jangkauan 4G tetap juga kita lakukan. Karena keduanya saling melengkapi, demikian pula untuk daerah 3T,” tandasnya.
Jubir Dedy Permadi berharap pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang secara masif dilakukan di seluruh Indonesia, masyarakat khususnya di daerah 3T hingga akhir tahun 2022 nanti sudah bisa menikmati sinyal 4G.
“Dan menggunakannya untuk kegiatan-kegiatan yang positif, yang produktif, diantaranya adalah pengembangan ekonomi digital, misalnya dengan melakukan on boarding UMKM,” ungkapnya.
Konferensi pers yang berlangsung virtual itu juga dihadiri Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomukasi dan Informasi Kementerian Kominfo, Anang Latief dan Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi untuk Badan Usaha BAKTI Kominfo, Dhia Anugrah Febriansa. (adv)