Menteri Teten Sebut Sektor Kelautan Jadi Pengungkit Ekonomi di Tengah Pandemi

Maumere, Ekorantt.com –  Nelayan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur mengukir sejarah baru. Pertama kalinya nelayan Sikka dapat melakukan ekspor produk tuna sashimi dan katsuobushi skipjack ke Malaysia dan Jepang. Ekspor berhasil dilakukan berkat binaan dari PT Daya Gagas Indonesia yang merupakan perusahaan startup fishOn yang telah membantu menjawab permasalahan nelayan dan PT  Samudera Emas Anugerah sebagai aggregator.

Pelepasan ekspor perdana ke Malaysia dan Jepang ini dilakukan di fishOn Cloud Factory (Ex-KCBS)  di Desa Wailiti, Sikka,  Nusa Tenggara Timur, Sabtu, 30/10/2021 Oktober 2021.

“Acara pelepasan ekspor perdana ikan tuna sebanyak 15 ton ke Malaysia dan Jepang merupakan tanda bahwa UKM sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi pengungkit ekonomi sekaligus peluang di masa pandemi,” kata Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki saat memberikan sambutan secara virtual di acara pelepasan ekspor perdana.

Hadir pada acara ekspor perdana Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba, Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Deputi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Dedy Miharja, Wakil Pimpinan Wilayah 8 Bank BNI Bapak Mustakim, dan Bupati Sikka Robi Idong.

Menteri Teten mengatakan sektor perikanan merupakan potensi ekspor yang sangat besar karena permintaan pasar internasional terhadap hasil perikanan sangat tinggi. Untuk ekspor komoditas ikan tuna, cakalang dan tongkol telah mencapai US$334,7 juta atau menyumbang 12,9% total ekspor.

Untuk itu, Menteri Teten menyampaikan apresiasi  kepada PT Daya Gagas Indonesia melalui aplikasi fishOn yang memberikan bantuan terhadap permasalahan perikanan yang dihadapi nelayan dan PT Samudera Emas Anugerah sebagai aggregator.

Ekosistem FishOn yang telah dibangun merupakan implementasi pembinaan UMKM dari hulu ke hilir dimana nelayan memperoleh pendampingan teknis, pembiayaan serta kepastian pasar. FishOn, sebagai startup aplikasi perikanan tangkap, masuk ke Kabupaten Sikka dan mulai melakukan pembinaan untuk nelayan Tuna dan Cakalang. Di Kabupaten Sikka, fishOn juga mengoperasikan factory sharing yang disebut fishOn Cloud Factory, hasil kerjasama dengan KCBS, perusahaan perikanan PMA dari Jepang.

“Kami hadir ke Kabupaten Sikka dan melepas ekspor perdana UKM nelayan binaan fishOn ini bertujuan untuk memastikan program agregasi UKM untuk peningkatan ekspor ini betul-betul dapat berjalan sesuai dengan arahan Menteri Koperasi dan UKM. UKM nelayan harus kita berikan karpet merah, mulai dari pembiayaan operasional melaut hingga menghubungkan dengan market ekspor,” kata  Hanung Harimba, Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM.

Saat ini, ada 184 nelayan Tuna dan Cakalang yang merasakan manfaat fishOn. Mereka mendapatkan permodalan Rp5-7 juta per nelayan hasil kerjasama dengan KUR Bank BNI.

Cucun Suryana

spot_img
TERKINI
BACA JUGA