Kupang, Ekorantt.com – Untuk memperluas akses pasar beras organik, Kelompok Tani (Poktan) Kaifo Ingu, Oesao, Kabupaten Kupang menjalin kerja sama dengan platform digital lokal gsorganik.id yang difasilitasi oleh Bank Indonesia. Penandatanganan kerja sama dilakukan di Kantor GS Organik, Desa Penfui Timur, Kabupaten Kupang, Jumat (26/11/2021).
Masuknya produk beras organik ke toko online gsorganik.id melengkapi daftar produk makanan sehat yang bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat. Karena sebelumnya, di toko online tersebut sudah tersedia berbagai jenis sayuran, buah, ikan, dan ayam kampung organik.
Kritovel Ulu, Ketua Kelompok Tani Kaifo Ingu mengatakan sudah memproduksi beras organik sejak lima tahun lalu. Namun selama ini pemasarannya dilakukan secara langsung (offline) kepada masyarakat sekitar.
“Dengan hadirnya beras organik di toko online gsorganik.id ini kami ingin semakin banyak orang yang mulai memilih beras yang sehat untuk menu makan keluarganya,” terang Kristovel.
Beras yang diproduksi oleh Kelompok Tani Kaifo Ingu adalah beras jenis Impare 6. Seluruh proses produksi dilakukan secara organik sehingga terjamin cita rasanya dan lebih tahan lama. Beras organik yang sudah dikemas secara baik tersebut dijual dengan harga Rp12 ribu per kilogram.
Direktur GS Organik, Gestianus Sino menjelaskan, kerja sama dengan Kelompok Tani Kaifo Ingu merupakan terobosan penting dalam rangka menyediakan pangan sehat bagi masyarakat, terutama di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.
“Selama ini kan kita sudah punya pangan jenis sayuran, buah, ikan, dan ayam. Nah, dengan adanya beras organik ini maka lengkaplah sudah sumber makanan sehat untuk masyarakat di wilayah Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Ada karbohidrat, protein, vitamin dan mineral,” kata pemenang Duta Petani Muda Indonesia 2018 tersebut.
Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pangan organik tersebut bisa memesannya melalui website gsorganik.id.
Pendampingan oleh Bank Indonesia
Kelompok Tani Kaifo Ingu merupakan salah satu kelompok dampingan Bank Indonesia KPW Provinsi NTT dalam upaya mempercepat digitalisasi di bidang pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung salah satu tugas Bank Indonesia yakni pengendalian inflasi untuk komoditas beras.
Bussines matching antara Kelompok Tani Kaifo Ingu dengan gsorganik.id merupakan langkah lanjutan dari proses yang sudah dilakukan di sisi hulu, yakni penggunaan sensor tanah dan cuaca untuk menentukan perlakuan yang tepat pada lahan pertanian.
Penggunaan teknologi tersebut berdampak peningkatan jumlah produksi padi oleh Kelompok Tani Kaifo Ingu.
“Jika sebelumnya kami hanya mampu memproduksi rata-rata 6 ton per hektar sekarang meningkat menjadi 8 ton per hektar,” ujar Kristovel.