Maknai Momentun Natal, Mery Jano: Semoga Tidak Menjadi Pembeda Kaum Difabel dan Non Difabel

Maumere, Ekorantt.com – Ketua Bimbel Difabel ‘Sinar Mulya’ Kelurahan Wairotang, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka Mery Jano mengatakan makna Natal bagi kaum disabilitas ialah untuk membawa damai baik damai untuk diri sendiri maupun damai untuk dengan orang lain.

Selain itu, Natal juga sebagai momentum sukacita bagi semua orang termasuk kaum disabilitas. Natal juga mengajak kaum disabilitas untuk saling mengampuni dan memaafkan antar sesama.

“Semoga Natal tidak menjadi pembeda bagi kaum difabel dan non difabel karena kelahiran Yesus membawa damai dan sukacita bagi semua orang,” ungkap Mery di Maumere seusai menerima bantuan sembako oleh tim PKK Sikka pada Rabu, [22/12/2021].

Pada momentum Natal 2021, Mery juga mengharapkan agar gereja berperan sebagai tempat pemersatu kaum difabel dari segala jenis komunitas dan lembaga agar terciptanya suatu hubungan harmonis didalam jiwa kaum difabel.

“Kami boleh tidur di bantal berbeda tetapi kami hanya punya satu mimpi bahwa kami disabilitas juga bisa seperti yang non difabel,” tegas Mery.

Pada kesempatan itu, Mery juga berterima kasih kepada ibu PKK Kabupaten Sikka karena pada saat Memperingati Hari Ibu 22 Desember 2021 lalu memberikan bantuan sembako bagi 42 anak difabel yang tergabung dalam Bimbel Difabel Sinar Mulya.

Sementara, Yoseph Loku, difabel daksa yang sehari-hari bekerja sebagai penjahit di Pasar Tingkat Maumere memaknai peristiwa Kelahiran Yesus pada Hari Natal sebagai kelahiran inspirator bagi kaum marginal lebih khusus kaum yang berkebutuhan khusus.

“Natal bagi kaum disabilitas pada Hari Kelahiran Yesus memberi inspirasi para kaum disabilitas untuk bangkit dan beraksi serta berkarya menuju kemandirian,” ujar Yos kepada Ekora NTT Jumat, 24 Desember 2021.

Difabel daksa Yoseph Loku di tempat jahitan Pasar Tingkat Maumere [Foto : Yuven Fernandez/Ekora NTT]
Suami dari Albina Wadan sesama difabel juga mengakui pihak gereja telah lama menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan untuk mengangkat harkat dan martabat kaum disabilitas. Dan juga kini pemerintah juga membuka pintu lebar-lebar untuk kaum disabilitas.

“Penyandang disabilitas perlu bangga terhadap sikap gereja yang merangkul seluruh umatnya dengan penuh kasih dan cinta sehingga selaku umat yang notabenenya beriman kepada Kristus mampu bersaksi dan menghadirkan wajah Yesus yang lahir di palungan,” kata Yoseph.

Yuven Fernandez

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA