Ruteng, Ekorantt.com – Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten Manggarai Manggarai, Fransiskus Gero mengingatkan tiga hal penting tentang Platform Merdeka Mengajar atau PMM dalam kegiatan workshop bagi para guru SMPN 6 Satar Mese, Selasa (23/5/2023).
“Tadi disinggung Platform Merdeka Belajar. Dan, ada tiga hal dalam PMM itu,” ungkap Gero.
Dikatakan, dalam tiga hal itu, pertama adalah guru sebagai pengajar. Hal ini, fungsi mengajar sangat relevan bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar.
Lalu yang kedua adalah belajar. Kegiatannya mesti memberikan kesempatan yang setara bagi guru dalam mengembangkan kompetensinya kapan dan di mana saja.
Kemudian yang ketiga, lanjut Gero, adalah berkarya. Hal ini akan mendorong guru terus berkarya dan menyediakan wadah berbagai praktik yang baik; sehingga demi mendapatkan banyak referensi, guru bisa hadirkan berbagai narasumber.
PMM, kata dia, dibangun untuk menunjang Implementasi Kurikulum Merdeka agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka.
Kadis Gero menyampaikan alasan mengapa mesti beradaptasi dengan Kurikulum Merdeka; adalah supaya pendidikan di Kabupaten Manggarai terus bertransformasi.
“Ini harapan penting, lalu kami di dinas apa yang kami buat supaya pendidikan di Kabupaten Manggarai bertransformasi, saya sebagai kadis memiliki program kerja deadline,” terangnya.
Akan tetapi, ia percaya dengan para guru SMPN 6 Satar Mese mampu mendidik siswa dengan sebaik-baiknya.
“Saya percaya guru-guru untuk mengurus siswa SMPN 6 pintar secara intelektual dan cerdas secara mental,” katanya.
Sementara Kepala SMP Negeri 6 Satar Mese, Kristoforus Babur menyampaikan bahwa dalam menyambut Implementasi Kurikulum Merdeka atau IKM, pihaknya menerapkan mandiri belajar.
Sehingga dalam tahun ajaran baru nanti, SMP Negeri 6 akan mengelola lahan sekitar sekolah untuk menanam jagung, jambu jamaika, dan sorgum demi wujudnya ‘sekolah hijau’.
“Kalau berhasil, nanti akan berkelanjutan. Hal ini sangat memungkinkan karena struktur tanahnya cukup bagus,” ucapnya.
Menurutnya, hal tersebut bertujuan untuk adanya nilai jual bagi SMP Negeri 6 Satar Mese dan melatih para siswa dalam bertani.
“Selain itu juga untuk memanfaatkan pangan lokal, karena kandungan gula pada jagung atau sorgum tidak tinggi seperti beras,” tutupnya.