Larantuka, Ekorantt.com – Lebih dari 20 pemuda Local Champion (LC) tujuh desa dari Kabupaten Flores Timur (Flotim) dan Kabupaten Lembata mendemonstrasikan proses pengolahan pangan lokal di Waiotan, Adonara, Flotim pada Selasa (8/8/2023).
Kegiatan itu merupakan salah satu mata acara sekolah alam agro sorgum praktik baik untuk mewujudkan wirausaha hijau (green entrepreneurship) dari desa yang digelar selama tiga hari, 6-9 Agustus 2023.
Hendrik Watokola (31) bersama tiga LC dari Desa Kawalelo mempraktikkan pengolahan Cream Jewawut (Weteng Krim), Ketupat Sorgum, Balado Enga, dan Belawar.
Hendrik senang karena makanan lokal dari desanya dipamerkan dalam praktik baik itu.
“Sebetulnya kami sedang menunjukkan kepada publik bahwa itulah pangan lokal khas dari desa kami,” ujar Hendrik.
Ia berharap agar pangan lokal itu semakin dikenal, bukan saja dari kekhasan citra rasanya tapi lebih kepada ketahanan kearifan lokal.
Sementara, Andika Kilok (26) dan tiga LC dari Desa Tapobali, Kabupaten Lembata menampilkan produk pangan lokal berupa Hura Kajo (Putu Singkong), Kel Nebet (Sate Siput), dan Sambal Siput Kedalaj.
“Kami sangat senang terlibat dalam kegiatan ini,” ungkap Andika.
Begitu pula As Plue mewakili LC Hewa dan Hokeng Jaya mengaku senang memperkenalkan makanan lokal berupa Watar Klau, Lekun Tu’in, I’an Kolo, dan Ohu Tetak.
“Senang memang bisa memperkenalkan pangan lokalnya. Harapan saya semoga semua orang, khususnya teman-teman muda semakin mencintai pangan lokal yang bernutrisi dan kaya akan vitamin,” kata As.
Untuk diketahui, adapun tujuh desa yang ikut dalam praktik baik wirausaha hijau diantaranya Desa Hewa, Hokeng Jaya, Kawalelo, Aransina, dan Pajinian dari Kabupaten Flotim dan Desa Hoelea II dan Tapobali dari Kabupaten Lembata.
Kegiatan praktik baik itu didukung VCA, Pangan Baik, KEHATI, KRKP, Yayasan Pembangunan Sosial Ekonomi Larantuka (Yaspensel), dan Yayasan Ayu Tani Mandiri.
Jurnalis Warga : Maria Mone Soge (Local Champion Desa Hewa)