Harga Beras di Sikka Melejit, DPRD Dorong Pemerintah Buka Pasar Murah

Maumere, Ekorantt.com – Harga beras di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, beberapa ahad terakhir melejit.

Terpantau, sepanjang bulan September 2023 ini, harga beras di sejumlah tempat penjualan di Sikka mengalami kenaikan.

Stefanus Neri (60) salah satu pedagang beras di Pasar Alok, Kota Maumere, mengungkapkan beragam jenis beras jualannya memiliki harga bervariasi.

Beras MR, misalnya, dijual Stefanus dengan harga Rp650 ribu per karung ukuran 50 kilogram. Beras Super dijual dengan harga Rp620 ribu per karung ukuran 50 kilogram. Beras Makassar dijual dengan harga Rp160 ribu per karung ukuran 10 kg.

Pemilik Kios Serandori itu mengaku, beberapa pekan terakhir para pedagang menjual beras mulai dari Rp13.000, Rp13.500 hingga Rp14.000 per kilogram untuk setiap jenis beras.

“Saya menjadi pedagang sembako Kios Serandori yang berlokasi di Pasar Alok ini sudah puluhan tahun,” aku Stefanus saat ditemui di Pasar Alok pada Senin, 11 September 2023 lalu.

Di balik penjualan beras tersebut memang membuat Stefanus meraup keuntungan besar. Bayangkan hasil penjualan beras setiap hari berkisar di angka Rp6 juta hingga Rp7 juta. Sedangkan untuk satu bulannya ia mendapatkan beras sebesar 10 ton atau setara Rp124.000.000.

“Bulan lalu (Agustus 2023) harga beras turun Rp12.000. Saat ini harga beras Rp13.000 per kilogram,” katanya.

Pedagang lain Jekwara (58) juga mengakui harga beras di Sikka beberapa pekan terakhir mengalami kenaikan alias mahal. Nominalnya bisa mencapai Rp14.000 per kilogram. Padahal pada bulan Agustus 2023 lalu, kata dia, beras biasanya dijual dengan kisaran harga Rp11.000-Rp13.000 per kilogramnya.

Vandri (18), salah satu pembeli beras di Pasar Alok juga membenarkan adanya  kenaikan harga salah satu kebutuhan pokok itu.

Sesuai dengan kemampuannya, ia mengaku hanya mampu membeli beras paling tinggi 5 kilogram karena harganya sudah melambung.

Berbeda dengan Vandri, Ester pembeli beras yang lain justru meminta pemerintah untuk segera menurunkan harga beras bahkan hingga Rp10.000 per kilogramnya, sebab sudah mencekik warga miskin.

Diketahui, harga jual beras di Sikka melambung jauh dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah/Beras dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras terbaru sebagaimana telah ditetapkan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) per Rabu, 15 Maret 2023 lalu.

Dalam keputusan tersebut untuk Zona 2 yang meliputi Sumatera, Lampung,  Sumatera Selatan, NTT, dan Kalimantan HET beras sebesar Rp11.500/kilogram.

Anggota DPRD Sikka, Wens Wege (Foto: Spektrum NTT)

Pemerintah Harus Buka Pasar Murah

Kenaikan harga beras di Sikka ternyata menyita perhatian Wenseslaus Wege, salah satu Anggota DPRD setempat.

Ia pun mendorong Pemerintah Kabupaten Sikka untuk segera mendatangkan beras dari luar daerah, kemudian didistribusikan melalui pasar murah.

Kegiatan pasar murah, kata Wens, harus menyasar hingga di 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Sikka.

“Pasar murah penting supaya masyarakat bisa menjangkau dan bisa membelinya dengan harga yang sedikit murah,” kata Wens kepada Ekora NTT, Jumat, 15 September 2023.

Tidak hanya itu, politisi Partai Hanura itu juga mendorong pemerintah agar mengarahkan petani untuk bisa menanam tanaman lain, selain beras.

Sebab menurut dia, saat ini usaha tanaman padi para petani sedang dijepit dengan beragam kendala seperti stok pupuk yang tidak memadai. Apalagi dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menambah deretan kisah alasan kenaikan beras.

Wens menegaskan, kondisi tersebut tentu saja salah satu faktor penyebab hasil produksi petani menurun. Akibatnya, harga beras melambung di pasaran.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Sikka Yoseph Benyamin mengatakan, penyebab kenaikan harga beras beberapa pekan terakhir karena harga jual dari petani sangat tinggi.

“Kalau (harga beras) mengalami kenaikan karena harga petani naik,” kata Yoseph kepada Ekora NTT, Rabu, 13 September 2023.

Ia kemudian menyodorkan hasil laporan Tim Pemantau Harga di Pasar Maumere selama kurang lebih dua minggu terakhir.

Untuk beras antara lain; Beras Makassar dijual dengan harga Rp13.000 hingga Rp15.000/kilogram.

Beras Bromo Cap Pandan bahkan sudah mencapai Rp16.000/kilogram. Sedangkan harga jual per karung 50 kilogram bervariasi dari Rp650.000 hingga Rp700.000.

Tak hanya beras, data lain yang diperoleh seperti harga telur ayam mengalami penurunan. Telur Surabaya dijual berkisar antara Rp55.000-Rp58.000/papan. Telur lokal dijual dengan harga Rp60.000-Rp63.000/papan. Sedangkan, per butir masih tetap dijual dengan Rp2.500.

Lalu, harga bawang putih juga mengalami penurunan yakni dijual seharga Rp40.000/kilogram, di mana sebelumnya mencapai Rp45.000/kilogram. Kemudian, bawang merah dijual dengan harga Rp30.000/kilogram.

Selanjutnya, merek minyak goreng  yang laris dibeli masyarakat antara lain; Minyak Sedap Rp20.00/liter, Minyak Kita Rp17.000/liter, dan Minyak Bimoli Rp23.000/liter

Kemudian, biji kopi dijual dengan harga Rp40.000-50.000/kilogram. Lalu, Kacang Tanah dijual dengan harga Rp40.000/kilogram.


Aloysia Stevania Toni (Mahasiswa Unipa Maumere)

spot_img
TERKINI
BACA JUGA